RITUAL TIWAH

BERITA LAINNYA - 26 July 2024

RITUAL TIWAH

Naya (15), Jordan (18), Luna (22), Pradipta (24)

 

         Suku Dayak memiliki budaya dan ciri khas sendiri dalam upacara pemakaman. Upacara ini merupakan salah satu bentuk penghormatan terakhir yang diberikan kepada mereka yang telah meninggal, dengan melibatkan serangkaian ritual yang penuh makna. Upacara adat ini juga dibagi dalam beberapa sesi dan tahap.

Tiwah, atau Tiwah Lale, dikenal juga magah salumpuk liau uluh matei adalah upacara kematian dalam agama Kaharingan yang dilakukan oleh suku Dayak Ngaju dan juga sub-suku Dayak lainnya,khususnya di Kalimantan Tengah. Pelaksanaan upacara Tiwah bagi masyarakat Dayak Ngaju dianggap sesuatu yang wajib secara moral dan sosial. Pihak keluarga yang ditinggalkan merasa memiliki kewajiban untuk mengantar arwah sanak saudara yang meninggal ke dunia roh. Mereka juga percaya bahwa arwah orang yang belum diantar melalui upacara Tiwah akan selalu berada di sekitar lingkungan manusia yang masih hidup. Keberadaan mereka dianggap membawa gangguan berupa munculnya peristiwa gagal panen, penyakit, dan sebagainya. 

          Upacara yang diselenggarakan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, keluarga akan menggali kuburan kerabat yang sudah meninggal, dan mengumpulkan tulang belulangnya. Tulang-tulang itu akan dibersihkan dan ditempatkan di peti jenazah dan diberi pakaian terbaik, sebelum ditempatkan di tempat upacara. Lalu, keluarga harus mendirikan balai nyahu, atau tempat untuk menyimpan tulang yang sudah dibersihkan. Selain itu ada juga bendera kain yang didirikan sejumlah jenazah yang akan ditiwahkan. Tahapan berikutnya adalah pemasukan tulang belulang ke Balai Nyahu yang memiliki tiga acara, Tabuh I, Tabuh II, dan Tabuh III. Di tahap ini ruh mulai diantarkan ke Lewu tatau(alam arwah), tabuh dilakukan secara tiga hari berturut- turut. Ritual ini dilanjutkan dengan melakukan tarian Manganjan sambil mengelilingi anjung-anjung dan Sapundu (patung berbentuk manusia). Tahap akhirnya, hewan-hewan seperti kerbau, ayam, sapi, atau babi akan diikat di Sapundu lalu ditombak hingga mati oleh para keluarga. Lalu kepala-kepala hewan akan disembelih untuk makanan pada roh, sementara dagingnya untuk dibagi-bagi ke seluruh warga. 

        Sebagai bagian penting dari warisan budaya Dayak, Ritual Tiwah tidak hanya berfungsi sebagai upacara penghormatan kepada yang telah meninggal, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial dan menjaga nilai-nilai tradisional dalam komunitas. Meskipun pelaksanaannya memerlukan waktu dan usaha yang lama dan bertahap, ritual ini mencerminkan kedalaman spiritual dan komitmen masyarakat Dayak terhadap tradisi mereka. Dengan terus melaksanakan Tiwah, masyarakat Dayak memastikan bahwa warisan budaya mereka tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang. Tradisi ini masih dilaksanakan hingga saat ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://kaltengtoday.com/mengenal-tiwah-ritual-kematian-kepercayaan-kaharingan-suku-dayak-di-kalimantan-tengah/

https://regional.kompas.com/read/2022/03/01/140906178/ritual-tiwah-dayak-ngaju-asal-daerah-pengetian-makna-tahapan-dan-biaya?page=all

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 15 April 2021
Hari Diabetes Nasional : Apa itu Diabetes?
BERITA LAINNYA - 03 May 2021
SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah Angkatan 11 - ...
INFO KELULUSAN, SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah...
BERITA LAINNYA - 07 May 2021
Does Your IQ Really Matter?
Intelligence Quotient (IQ), Spiritual Quotient (S...
BERITA LAINNYA - 10 May 2021
Hari Lupus Sedunia
Hari Lupus Sedunia
BERITA LAINNYA - 25 May 2021
Buah Manis dari Pengorbanan
Buah Manis dari Pengorbanan
BERITA LAINNYA - 04 April 2022
EXCELSIOR, An Event that Lingers
BERITA LAINNYA - 13 April 2022
GEJALA GELOMBANG KEHIDUPAN
GEJALA GELOMBANG KEHIDUPAN
BERITA LAINNYA - 08 April 2022
Greedy King
Greedy King
BERITA LAINNYA - 09 April 2022
The Day I Released My First Song
The Day I Released My First Song
BERITA LAINNYA - 11 April 2022
Summer Camp
Summer Camp
BERITA LAINNYA - 11 September 2023
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut bagi...
BERITA LAINNYA - 01 September 2023
Black Death: Waves of Death, belajar mengenal pan...
Black Death: Waves of Death..
BERITA LAINNYA - 02 September 2023
Kuliner Indonesia: Kelezatan yang Memikat Lidah D...
Kuliner Indonesia: Kelezatan yang Memikat Lidah D...
BERITA LAINNYA - 03 September 2023
Membongkar Sejarah Tersembunyi: Jejak Eksklusif F...
Membongkar Sejarah Tersembunyi: Jejak Eksklusif F...
BERITA LAINNYA - 04 September 2023
E-SPORT: The Next Generation of Sport
E-SPORT: The Next Generation of Sport
BERITA LAINNYA - 06 February 2024
Benci Jadi Cinta, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 07 February 2024
Petualangan Menyelamatkan Dunia! sebuah RESENSI
Petualangan Menyelamatkan Dunia! sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 08 February 2024
Dua Beda, Saling Menjaga,, sebuah RESENSI
Dua Beda, Saling Menjaga,, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 09 February 2024
Gunung Dasyat Membuat Seluruh Mahkluk Takut, sebu...
Gunung Dasyat Membuat Seluruh Mahkluk Takut, sebu...
BERITA LAINNYA - 10 February 2024
Burberry, sebuah resensi..
Burberry, sebuah resensi..
BERITA LAINNYA - 05 July 2024
STOP Overthinking
BERITA LAINNYA - 06 July 2024
Mengampuni 70x7
Daily Rimender
BERITA LAINNYA - 07 July 2024
Pantang Menyerah
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 08 July 2024
Beriman: Jaminan Keselamatan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 09 July 2024
Beribadah Bukan untuk Dipamerkan
Daily Reminder

Choose Your School

GO