Olimpiade dan Paralimpiade, Bedanya Apa?

BERITA LAINNYA - 27 September 2021

Olimpiade dan Paralimpiade, Bedanya Apa?

Emang Beda, Ya?

    Sebelum masuk ke pembahasan, pasti kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan Olimpiade Tokyo 2020 yang baru saja beberapa waktu lalu dilaksanakan, bukan? Nah, tapi kira-kira kalian tahu ga ternyata ada lho kompetisi serupa tetapi ditujukan untuk para atlet yang menyandang disabilitas. Wah, sampai di sini ada yang udah tahu belum nih?

  Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, olimpiade adalah pertandingan olahraga yang diikuti oleh atlet dengan kondisi tubuh yang sehat, sedangkan paralimpiade diikuti oleh atlet penyandang disabilitas. Olimpiade diawasi oleh International Olympic Committee (IOC), sedangkan paralimpiade diawasi oleh International Paralympic Committee (IPC).

 

Asal Mula Olimpiade Gimana, Sih?

Asal usul Olimpiade sendiri ternyata diselimuti banyak legenda dan mitos, lho! Salah satu mitos paling populer adalah mitos yang mengungkapkan tentang Herakles dan ayahnya, Zeus sebagai nenek moyang dari Olimpiade. Menurut legenda itu, Herakles yang pertama kali menyebut pertandingan 'Olimpiade' dan menetapkan kebiasaan penyelenggaraannya setiap empat tahun.

Tak sampai disitu, mitos ini berlanjut setelah Heracles menyelesaikan 12  tugas Herakles, dia membangun Stadion Olimpiade sebagai penghormatan untuk Zeus. Setelah selesai, ia berjalan lurus sebanyak 200 langkah dan menyebut jarak ini sebagai 'stadion', yang kemudian menjadi satuan jarak.

 

Kalau Asal Mula Paralimpiade, Gimana?

Nah, kalau asal mula paralimpiade ini pada awalnya adalah kompetisi olahraga yang digagas oleh seorang tokoh dari Jerman yang bernama Dr. Ludwig Guttman. Beliau diminta membantu dalam proses pemulihan para veteran. Kemudian para veteran pada masa perang dunia kedua ini dirawat oleh Dr. Ludwig. Dr. Ludwig juga membangun Rumah Sakit Stoke Mandeville sebagai pusat rehabilitasi saraf tulang belakang.

Dr. Ludwig pertama kali menyelenggarakan kompetisi pada 29 Juli 1948 bernama Stoke Mandeville Games bagi para atlet yang menggunakan kursi roda. Dan pada tahun 1960 namanya berubah menjadi Paralympic Games atau paralimpiade dengan pertandingan pertamanya yang diselenggarakan di Roma, Italia yang diikuti 400 atlet dari 23 negara. Sejak saat itu acara tersebut digelar setiap empat tahun sekali.

Kata “Paralympic” sendiri adalah kata yang berasal dari kata Yunani yaitu “para” yang berarti di samping, dan dari kata “olimpiade.” Hal terebut menunjukkan bahwa Paralympics adalah permainan paralel untuk ajang olimpiade, sehingga terlihat bahwa kedua gerakan acara tersebut saling berdampingan. Paralimpiade di musim dingin pertama kali dalam sejarah diadakan pada tahun 1976 di Swedia. Paralimpiade yang dilaksanakan pada musim dingin ini sama halnya dengan yang dilakukan pada saat musim panas, termasuk upacara pembukaan dan penutupan Paralimpik.

 

Simbol Olimpiade Ada Maknanya Ga, Ya?

   Simbol olimpiade ini ternyata lebih dikenal dengan nama cincin olimpiade. Simbol ini terdiri dari lima buah cincin yang saling berkaitan yang menggambarkan dari kesatuan dari 5 benua yang ada di dunia (Amerika, Afrika, Asia, Australia dan Eropa), yang turut mengambil bagian dalam pertandingan.

   Bendera olimpiade versi berwarna dari simbol itu berupa cincin-cincin yakni biru, kuning, hitam, hijau dan merah dengan latar berwarna putih. Warna ini dipilih karena setiap negara setidaknya memiliki satu dari warna-warna tersebut dalam bendera nasionalnya. Bendera dengan simbol Olimpiade ini diadopsi pada tahun 1914 tetapi baru dikibarkan pertama kali di Olimpiade Antwerpen 1920 yang digelar di Belgia. Setelah itu, bendera ini selalu berkibar dalam perayaan Olimpiade.

 

Prestasi Indonesia Di Olimpiade dan Paralimpiade Tahun Ini

            Seperti yang sudah kita ketahui, beberapa dari atlet tanah air mengharumkan nama Indonesia baik di kompetisi olimpiade maupun paralimpiade tahun ini. 6 dari 28 atlet Indonesia yang mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 berhasil membawa pulang medali. 6 atlet tersebut terdiri atas 5 nomor dari 2 cabang olahraga, yaitu angkat besi dan bulu tangkis.

3 atlet angkat besi Indonesia yang meraih medali yakni Windy Cantika Aisah (perunggu), Eko Yuli Irawan (perak), dan Rahmat Erwin Abdullah (perunggu). Sementara dari cabang olahraga bulu tangkis ada pasangan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu (emas), dan Anthony Sinisuka Ginting (perunggu).

Tak hanya di Olimpiade Tokyo 2020, ternyata atlet Indonesia yang mewakili Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 juga berhasil membawa pulang 9 medali dari 4 cabang olahraga, yaitu Atletik, Badminton, Powerlifting, dan Tenis meja.

Dari atletik ada Saptoyoga Purnomo (perunggu). Dari badminton ada Leani Ratri Oktila/ Khalimatus Sadiyah (emas), Dheva Anrimusthi (perak), Suryo Nugroho (perunggu), Hary Susanto/Leani Ratri Oktila (emas), Leani Ratri Oktila (perak), Fredy Setiawan (perunggu). Dari powerlifting ada Ni Nengah Widiasih (perak). Dan yang terakhir dari tenis meja ada David Jacobs (perunggu).

 

Alverta Orlandia P. XII MIPA 2

DAFTAR PUSTAKA

https://hits.zigi.id/olimpiade-tokyo-2020-dimulai-ini-sejarah-hingga-asal-usul-namanya-2050. Diakses 6 Agustus 2021.

https://karawangpost.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-1422365761/apa-perbedaan-olimpiade-dan-paralimpiade-ini-penjelasannya. Diakses 10 Agustus 2021.

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/asal-mula-paralympic-games-olimpiade-untuk-para-difabel-1su7G9D1o3h/full. Diakses 6 Agustus 2021.

https://tirto.id/daftar-atlet-indonesia-peraih-medali-paralimpiade-tokyo-2020-gjea. Diakses 6 September 2021.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/08/02/20400018/daftar-5-atlet-indonesia-peraih-medali-olimpiade-tokyo-2020. Diakses 6 Agustus 2021.

BERITA LAINNYA - 25 March 2022
Parent Cell Group #4
BERITA LAINNYA - 27 March 2022
Berbagi Kasih Sayang pada Keluarga (CG XI MIPA 3)
Berbagi Kasih Sayang pada Keluarga (CG XI MIPA 3)
BERITA LAINNYA - 27 March 2022
Agenda Mingguan, Senin - Jumat 28-31 Maret 2022
Agenda Mingguan, Senin - Jumat 28-31 Maret 2022
BERITA LAINNYA - 25 March 2022
Penemu Teknologi Mesin Cetak
Penemu Teknologi Mesin Cetak
BERITA LAINNYA - 28 March 2022
Konflik di semenanjung Korea ( Korea utara dan Ko...
Konflik di semenanjung Korea ( Korea utara dan Ko...
BERITA LAINNYA - 18 October 2023
Daily REMINDER, 18 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 19 October 2023
Daily REMINDER, 19 Oktober : Belajar untuk tidak ...
Daily REMINDER, 19 Oktober Belajar Bersyukur..
BERITA LAINNYA - 20 October 2023
Menjadi Kuat dan tegar : menjadi generasi yang ti...
Menjadi Kuat dan tegar : menjadi generasi yang ti...
BERITA LAINNYA - 21 October 2023
Menuju Dunia Kecerdasan Buatan : Pertanda Baik at...
Menuju Dunia Kecerdasan Buatan : Pertanda Baik at...
BERITA LAINNYA - 22 October 2023
Radiasi Nuklir: Teman atau Musuh?
Radiasi Nuklir: Teman atau Musuh?
BERITA LAINNYA - 05 August 2024
Aku dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristu...
BERITA LAINNYA - 05 August 2024
Believe in yourself..
Believe in yourself..
BERITA LAINNYA - 06 August 2024
Hiduplah dengan jujur
Hiduplah dengan jujur
BERITA LAINNYA - 06 August 2024
Tidak Takut Bahaya...
Tidak Takut Bahaya...
BERITA LAINNYA - 07 August 2024
Siap melayaniNYA..
Siap melayaniNYA..
BERITA LAINNYA - 01 November 2024
Waktu Tuhan Pasti Terbaik
BERITA LAINNYA - 01 November 2024
JALAK BALI
Artikel
BERITA LAINNYA - 08 November 2024
Kirab Budaya Dugderan
Artikel
BERITA LAINNYA - 14 November 2024
Allah Memenuhi Hati Orang Bersyukur Dengan Kegemb...
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 15 November 2024
Tinggalah Di Dalam Aku, Maka Aku ada di Dalammu
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 10 February 2025
AWAL MULA TERJADINYA 240 CANDI PRAMBANAN
BERITA LAINNYA - 13 February 2025
PERISTIWA TIMOR TIMUR:  SEJARAH, KONTEKS, IMPLIK...
ARTIKEL
BERITA LAINNYA - 17 February 2025
SEJARAH COVID  COVID-19 HISTORY
ARTIKEL
BERITA LAINNYA - 20 February 2025
JUGUN IANFU
Artikel
BERITA LAINNYA - 24 February 2025
PENGKHIANATAN G30SPKI DI INDONESIA
Artikel

Choose Your School

GO