Mengulik Keindahan Budaya Sulawesi Barat

BERITA LAINNYA - 09 December 2021

Mengulik Keindahan Budaya Sulawesi Barat

 

Indonesia memiliki banyak provinsi yang belum lama terbentuk, salah satunya adalah Provinsi Sulawesi Barat. Provinsi ini tergolong baru karena terbentuk dari pemekeran Provinsi Sulawesi Selatan pada 5 Oktober 2004. Akhirnya, Provinsi Sulawesi Selatan diresmikan menjadi Provinsi ke-33 berdasarkan UU No. 26 Tahun 2004.

Kebudayaan yang terdapat di Sulawesi Barat tidak terlepas dari suku yang beragam di Provinsi Sulawesi Barat. Anoraga Ilafi dalam idntimes.com. menyatakan bahwa suku yang terdapat di Provinsi Sulawesi adalah Suku Mandar, Suku Toraja, Suku Bugis, Suku Jawa, Suku Makassar, dan juga suku Lainnya. Mayoritas suku yang menduduki Provinsi Sulawesi Barat adalah Suku Mandar yang jumlahnya hampir 50% dari penduduk yang ada.

Sebagai suku mayoritas, Suku Mandar sendiri tentu saja mempunyai beragam budaya yang menarik, di antaranya adalah Tradisi Mattamu Buah. Mattamu Buah merupakan acara adat yang dilaksanakan dua sampai tiga kali dalam setahun oleh masyarakat desa Batetangnga di Kabupaten Polewali Mandar, tradisi ini dilaksanakan untuk menyambut musim buah-buahan sekaligus menumbuhkan rasa syukur yang diberikan Tuhan lewat hasil alam-Nya. Tradisi ini memiliki berbagai rangkaian acara yang menonjolkan tradisi Suku Pattae, yaitu suku asli Desa Batetangnga. Beberapa tradisi Pattae yang dapat disaksikan adalah saat mengiringi rombongan tamu undangan ke lokasi acara adat dengan rebana khas Pattae. Selain itu, tamu undangan pun juga disuguhkan Manyang Mammis yang merupakan tuak manis atau air dari pohon aren. Tidak lupa juga disajikan sebuah hidangan beras ketan bernama Lammang atau Lemang. Setelah rangkaian acara selesai, acara akan ditutup dengan prosesi doa. Kemudian, tamu dipersilakan untuk menyantap hidangan yang telah disediakan.

 

            Di samping makanan yang menjadi hidangan di tradisi Mattamu Buah, Sulawesi Barat memiliki berbagai kuliner khas lain yang tidak kalah menarik. Mimi Rohmitriasih dalam fimela.com menyampaikan bahwa kue Cucur adalah salah satunya. Kue Cucur merupakan kue tradisional yang terbuat dari olahan tepung beras dan gula merah sehingga kue ini memiiki cita rasa manis dan legit. Kue Cucur cenderung disajikan setiap perayaan adat seperti pernikahan, pemotongan rambut bayi, lamaran, dan acara-acara lainnya.

Bahkan, Kue Cucur tidak hanya dapat ditemui di Indonesia saja, negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand juga seringkali menyajikan Kue Cucur sebagai hidangan di sebuah acara. Di Thailand, Kue Cucur selalu dihidangkan pada acara pernikahan karena dipercaya sebagai kue perlambang cinta. Masyarakat Thailand meyakini bahwa bentuknya yang mirip dengan bunga lotus melambangkan cinta dari pasangan yang diharapkan selalu tumbuh mengesankan dalam kehidupan pernikahan.

 

Membahas Sulawesi Barat tentu tidak akan lengkap jika tidak membahas mengenai Rumah Boyang, rumah adat Sulawesi Barat. Dirilis dalam kompas.com, Rumah Boyang sendiri memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu Rumah Boyang Adaq dan Boyang Beasa. Rumah Boyang Adaq ditempati oleh keturunan bangsawan dan Rumah Boyang Beasa yang ditempati oleh orang biasa. Pada Boyang Adaq diberi ornamen yang melambangkan identitas tertentu yang mendukung tingkat status sosial penghuninya berupa tumbaq layar (penutup bubungan) yang terdiri antara tiga hingga tujuh susun, semakin banyak susunannya semakin tinggi derajat kebangsawanannya, ornamen lainnya adalah tangga pada Boyang Adaq yang terdiri atas dua susun, susunan pertama terdiri atas tiga anak tangga dan susunan kedua terdiri atas sembilan atau sebelas anak tangga. Sementara itu, Boyang Beasa baik penutup bubungan maupun tangganya tidak bersusun atau hanya terdiri atas satu susun saja.

Namun, dari segi bangunan, kedua Rumah Boyang memiliki struktur dan juga desain arsitektur yang sama. Rumah Boyang terbuat dari bahan kayu dan termasuk ke dalam rumah panggung dengan jenis tiang yang tidak ditancapkan ke tanah, tinggi tiangnya rata-rata dua meter. Seperti rumah adat pada umumnya, Rumah Boyang juga memiliki pembagian ruang tersendiri. Rumah Boyang terdiri atas tujuh pembagian ruang, tiga di antaranya merupakan lotang utama dan empat ruang lainnya adalah lotang tambahan.

Masing masing lotang tentunya memiliki fungsi yang berbeda, lotang utama terdiri dari Samboyang, Tangnya Boyang, dan Bui Boyang. Samboyang adalah petak depan yang berfungsi untuk menerima toana (tamu), tempat tidur tamu yang bermalam, tempat pelaksanaan kegiatan hajatan, atau bahkan tempat membaringkan mayat sebelum dibawa ke kubur. Dilanjutkan dengan petak tengah, Tangnga Boyang yang berfungsi sebagai ruang keluarga, sehingga televisi, radio, tape recorder, VCD dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya ditempatkan di ruangan ini. Yang terakhir adalah Bui Boyang, petak belakang yang berfungsi sebagai penempatan songi (tempat tidur) untuk anak gadis atau para orang tua, seperti nenek dan kakek. Penempatan ini dilakukan untuk menekankan fungsi keamanan dan juga perlindungan, dibandingkan dengan ruangan tengah dan ruangan depan, petak belakang lebih aman dan terlindungi dari berbagai hal yang akan merusak citra keluarga.

Sementara lotang tambahan terdiri atas Tapang, Paceko, Lego-Lego, dan Naong Boyang. Tapang terletak di bagian loteng rumah adat Boyang dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang atau gudang, Paceko yang berarti dapur berfungsi sebagai tempat para wanita dan gadis mengolah makanan, Lego-Lego yang berfungsi sebagai teras dan juga sempat digunakan untuk tempat menenun, dan Naong Boyang atau kolong rumah yang biasanya digunakan sebagai tempat menyimpan ternak.

 

Ruth Amanda

 

Daftar Pustaka 

 

Ilafi , Anoraga. 2020. Mengenal 6 Tradisi Daerah Sulawesi Barat.  https://www.idntimes.com/science/discovery/anoraga-ilafi/mengenal-6-tradisi-daerah-sulawesi-barat-c1c2/6 Diunduh 20 November 2021.

Rohmitriasih, Mimi. 2019. Kue Cucur, Kue Tradisional yang Jadi Perlambang Cinta. https://www.fimela.com/lifestyle/read/3992197/kue-cucur-kue-tradisional-yang-jadi-perlambang-cinta Diunduh 18 November 2021.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/27/131500769/rumah-boyang-rumah-adat-suku-mandar-sulawesi-barat Diunduh 17 November 2021.

 

Program NKCTI (Nanti Kita Cerita Tentang Indonesia)

OSIS Bidang 8

_______________________________________________________________________________________________

Media bagi warga SMAK PENABUR Harapan Indah untuk mengetahui informasi budaya-budaya Indonesia

Memberikan informasi seputar budaya-budaya Indonesia kepada seluruh wara SMAK PENABUR Harapan Indah

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 10 October 2022
Sekolah Spiritual & Kutukan
Berita BPK PENABUR Jakarta - 15 March 2023
PENABURNESIA
PENABURNESIA
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 January 2023
Ibadah Awal Tahun Guru dan Karyawan Komplek PENAB...
Ibadah Awal Tahun Guru dan Karyawan Komplek PENAB...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 January 2023
Awal Semester Kembali Aktif dan Semangat
Awal Semester Kembali Aktif dan Semangat
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 January 2023
Menghindari kesombongan, menjadi manusia yang tid...
Menghindari kesombongan, menjadi manusia yang tid...
BERITA LAINNYA - 09 February 2022
Sejarah : Bergerak ke Selatan
BERITA LAINNYA - 11 February 2022
LITERASI
LITERASI
BERITA LAINNYA - 10 February 2022
GATHERING WITH PARENTS
GATHERING WITH PARENTS
BERITA LAINNYA - 12 February 2022
HARI PERTAMA PERJUSA
HARI PERTAMA PERJUSA
BERITA LAINNYA - 13 February 2022
Liputan Perjusa Tahun 2021-2022
Liputan Perjusa Tahun 2021-2022
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Dari BPUPKI ke INdonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Recovery Indonesia, Merdeka dari Covid-19
Recovery Indonesia, Merdeka dari Covid-19
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Ekonomi Indonesia Merdeka..
Ekonomi Indonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam alam kemerdek...
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam alam kemerdek...
BERITA LAINNYA - 15 August 2023
KEADAAN PENDIDIKAN INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH ...
KEADAAN PENDIDIKAN INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH ...
BERITA LAINNYA - 12 February 2024
Idealisme Yang Berhadapan Dengan Cinta, sebuah RE...
BERITA LAINNYA - 13 February 2024
Pembunuh Bayaran Paling Kuat Yang Pensiun, sebuah...
Pembunuh Bayaran Paling Kuat Yang Pensiun, sebuah...
BERITA LAINNYA - 14 February 2024
Si Malang Lail, sebuah RESENSI
Si Malang Lail, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 15 February 2024
Amelia, Si Anak Bungsu, sebuah RESENSI
Amelia, Si Anak Bungsu, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 16 February 2024
Pelajaran Hidup, sebuah RESENSI
Pelajaran Hidup, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 23 July 2024
Menjadi seperti Kanak-kanak Yesus
BERITA LAINNYA - 24 July 2024
Mengasihi Diri Sendiri
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 25 July 2024
Berharga Oleh Karena-Nya
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 12 September 2024
Setia dalam Segala Keadaan adalah Rahasia Kebahag...
Setia dalam Segala Keadaan adalah Rahasia Kebahag...
BERITA LAINNYA - 12 September 2024
Menerapkan Janji Tuhan Melalui Doa Sehari-hari
Menerapkan Janji Tuhan Melalui Doa Sehari-hari

Choose Your School

GO