MENGENAL KARAKTERISTIK GENERASI Z DALAM KONSELING

BERITA LAINNYA - 19 July 2021

MENGENALI KARAKTERISTIK GENERASI Z DALAM KONSELING

 

Pada era industri 4.0 saat ini, percepatan penggunaan teknologi di berbagai bidang terjadi secara masif. Penggunaan internet sebagai sarana konektivitas, munculnya Artificial Intellegence, hingga penggunaan robot menjadi indikator bahwa kita sudah berada di era industri 4.0. Perkembangan teknologi juga memengaruhi karakter anak zaman sekarang atau biasa disebut generasi Z. Sejak kecil anak generasi Z sudah mengenal gawai dan internet. Mereka membangun koneksi melalui media-media sosial, seperti instagram, line, dan whatsapp. Selain itu, mereka juga menjadi generasi yang serba instan karena bantuan teknologi mempermudah pencarian dan pemrosesan informasi.

Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata generasi Z mengalami masalah yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Misalnya, anak cenderung tidak fokus, ingin mencapai sesuatu dengan cepat, cepat bosan hingga memiliki perilaku yang tidak sesuai dengan norma agama dan masyarakat. Bercermin dari kondisi tersebut, sekolah sebagai fasilitas pendidikan perlu peka dan menyesuaikan diri supaya mampu membimbing dan mengarahkan siswa menjadi putra-putri penerus bangsa yang berprestasi dan beretika. Demi mencapai tujuan tersebut diperlukan sinergi dari setiap guru. Salah satunya adalah guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk mampu membimbing dan membantu permasalahan anak generasi Z di bidang sosial, pribadi, karir, dan prestasi.

Pada 3-8 Mei 2021, IC7 Academy mengadakan Pelatihan Nasional Guru Bimbingan Konseling dengan tema “Membangun Sistem Layanan BK Sekolah”. Pembicara pada pelatihan ini adalah Human Capital Character Management Consultant, Santoso S. Hutabarat. S,Si, CBC, CLS. Pendekatan yang digunakan adalah melatih guru sebagai sahabat siswa.

Pelatihan hari pertama mengangkat topik tentang teknik konseling dengan generasi Z. Sebelum menuju pokok pembahasan, yaitu teknik konseling dengan siswa generasi Z, guru BK yang berpartisipasi diberi pengantar tentang pemahaman teori generasi. Mungkin akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah generasi milenial dan baby boomers di media sosial. Istilah tersebut sebenarnya merupakan kategorisasi yang dilakukan berdasarkan kesamaan tahun kelahiran, pengalaman historis, dan kepercayaan serta perilaku yang sama.

Dari berbagai macam kategorisasi generasi yang ada, sebenarnya sebagian besar pelajar saat ini tergolong dalam generasi Z yang lahir pada tahun 1995-2010. Generasi Z (Gen Z) dianggap berbeda dengan dengan generasi-generasi sebelumnya. Pada umumnya Gen Z adalah generasi yang cenderung kreatif, ingin cepat, efektif, selalu ingin terhubung, dan kritis.  Artikel Bruce Tulgan dan RainmakerThinking, Inc. (2013) berjudul “Meet Generation Z: The Second Generation within The Giant Millenial Cohort” merangkum karakteristik Gen Z menjadi 5 hal. Pertama, media sosial adalah gambaran tentang masa depan generasi ini. Gen Z tidak pernah mengenal keterasingan dari keberadaan dunia dengan adanya media sosial. Media sosial menfasilitasi mereka untuk terhubung, berkomunikasi, dan berinteraksi. Kedua, berhubungan dengan karakteristik pertama, yaitu Gen Z memerlukan keterhubungan dengan orang lain. Ketiga, terjadi kesenjangan keterampilan antara Gen Z dan generasi sebelumnya. Maka dari itu, diperlukan transfer ilmu, seperti komunikasi interpersonal, budaya kerja, keterampilan teknis, dan berpikir kritis harus intensif dilakukan oleh generasi sebelumnya. Keempat, kemudahan Gen Z menjelajah dan terkoneksi dengan banyak orang di berbagai tempat secara virtual melalui koneksi internet menyebabkan mereka memiliki pengalaman terbatas dalam menjelajah secara geografis. Walaupun begitu, kemampuan untuk terhubung dengan berbagai info dan orang dari berbagai macam dunia menyebabkan mereka memiliki pemikiran global. Kelima, Gen Z adalah generasi open-minded atau memiliki keterbukaan dalam menerima berbagai pandangan. Sebaliknya, dampak dari keterbukaan ini menjadikan mereka sulit mendefinisikan diri. Identitas diri seringkali berubah berdasarkan hal-hal yang memengaruhi mereka berpikir dan bersikap.

Setelah mengenal dan memahami karakteristik anak-anak Gen Z, Santoso memberikan penjelasan tentang membangun counseling system yang disesuaikan dengan karakteristik anak-anak Gen Z. Diawali dengan definisi dari konseling itu sendiri. Kemudian, tujuan objektif yang perlu dicapai dalam membangun sistem konseling, seperti pentingnya menumbuhkan sikap empati kepada siswa hingga membuat sistem dan prosedur yang baik dan tepat dalam sistem konseling. Selain itu, guru BK diajak untuk mengenali kepribadiaan masing-masing supaya mampu mengenali kelebihan dan kekurangannya dalam melakukan konseling pada anak.

Pada pelatihan kali ini, para Guru BK juga dikenalkan dengan tes kepribadian The Fourth Dimentional of People sebagai sarana untuk mengenali kepribadiaan siswa sehingga mampu memberikan konseling yang tepat berdasarkan jenis kepribadaan yang dimiliki siswa. Pada topik inti, yaitu proses konseling, guru BK dilatih untuk menyesuaikan teknik konseling pada umumnya dengan karakteristik generasi Z.

Dengan karakteristik anak-anak Gen Z yang ingin serba instan dan cepat, para guru BK memberikan pertanyaan-pertanyaan yang efektif dalam konseling dengan mengkolaborasikan pertanyaan tertutup dan terbuka. Kemudian, karakteristik Gen Z yang ingin terkoneksi dan berkolaborasi dengan orang lain bisa dijadikan sarana untuk membangun suasana diskusi dengan siswa dibandingkan mengarahkan siswa secara satu arah. Diakhir pertemuan, pembicara mengingatkan bahwa dengan mengenali karakteristik siswa Gen Z, para guru BK juga dapat melakukan pendekatan kreatif lainnya supaya mampu memberikan konseling yang efektif dan tepat bagi siswa-siswanya.

Antonius Nandiwardana

Guru BK

Daftar Pustaka

 

https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa-maknanya-bagi-pendidikan-kita. Diakses 25 Mei 2021.

https://grupespsichoterapija.lt/wp-content/uploads/2017/09/Gen-Z-Whitepaper.pdf.  Diakses 25 Mei 2021.

 

Tags:
BERITA LAINNYA - 12 August 2023
Proklamasi Kemerdekaan Berdampak Pada Mindset mas...
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Hari Pramuka Nasional. 14 Agustus 2023
Hari Pramuka Nasional. 14 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 13 August 2023
Daily REMINDER, 13 Agustus 2023
Daily REMINDER, 13 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 15 August 2023
KETIDAKPASTIAN DAN PROBABILITAS (Oleh : Desy Nic...
KETIDAKPASTIAN DAN PROBABILITAS (Oleh : Desy Nic...
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Pelantikan Majelis Perwakilan Kelas, Periode 2023...
Pelantikan Majelis Perwakilan Kelas, Periode 2023...
BERITA LAINNYA - 01 November 2023
Daily REMINDER : Menjadi teladan sejak muda.
BERITA LAINNYA - 10 November 2023
Daily REMINDER : Menyebarkan kebaikan Yesus dalam...
Daily REMINDER : Menyebarkan kebaikan Yesus dalam...
BERITA LAINNYA - 16 November 2023
Daily REMINDER : Menjadi wajah Kristus di dunia..
Daily REMINDER : Menjadi wajah Kristus di dunia..
BERITA LAINNYA - 03 November 2023
Perang Geng dan Bencana Alam di Haiti: Ketegangan...
Perang Geng dan Bencana Alam di Haiti: Ketegangan...
BERITA LAINNYA - 04 November 2023
RASISME DI AMERIKA..
RASISME DI AMERIKA..
BERITA LAINNYA - 19 February 2024
Tempat Berpulang, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 20 February 2024
Pengawal dadakan, Sebuah RESENSI
Pengawal dadakan, Sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 01 August 2023
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia...
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia...
BERITA LAINNYA - 21 February 2024
A Canopy of Life: Unveiling the Significance of T...
A Canopy of Life: Unveiling the Significance of T...
BERITA LAINNYA - 13 December 2023
The Joy of Giving: A Lesson from Christmas
The Joy of Giving: A Lesson from Christmas
BERITA LAINNYA - 06 July 2024
Kekhawatiran yang tidak menyelesaikan masalah ...
BERITA LAINNYA - 07 July 2024
Hidup dalam Roh
Hidup dalam Roh
BERITA LAINNYA - 08 July 2024
Melawan kemalasan ...
Melawan kemalasan ...
BERITA LAINNYA - 09 July 2024
Bersukacita dalam pengharapan ...
Bersukacita dalam pengharapan ...
BERITA LAINNYA - 10 July 2024
Menjadi manusia Jujur dan berintegritas...
Menjadi manusia Jujur dan berintegritas...
BERITA LAINNYA - 02 October 2024
BATIK SEBAGAI TREND FASHION GENERASI MUDA
BERITA LAINNYA - 19 July 2024
UPAYA KONSERVASI KEPUNAHAN KOMODO
Artikel
BERITA LAINNYA - 26 July 2024
RITUAL TIWAH
Artikel
BERITA LAINNYA - 12 July 2024
BURUNG MALEO, FAUNA KHAS SULAWESI YANG TERANCAM P...
ARTIKEL
BERITA LAINNYA - 26 July 2024
“The spirit is willing but the flesh is weak”
Daily Reminder

Choose Your School

GO