Konflik Rohingya di Myanmar dan Peran Indonesia dalam upaya perdamaian..

BERITA LAINNYA - 09 January 2024

Felisha Renatha Lesmana-12 IPS 1/10

 

Etnis Rohingya adalah penduduk minoritas yang tinggal di Myanmar tepatnya di provinsi Arakan di sebelah barat laut Myanmar. Ada banyak faktor yang memicu konflik ini, mulai dari kasus diskriminasi, pemerkosaan dan entitas etnis. Jadi, Awal mula konflik ini yaitu, setelah Myanmar merdeka, pada masa kepemimpinan Jenderal Aung San, etnis Rohingya memiliki banyak peranan di pemerintahan Myanmar. Namun setelah Kudeta oleh Jenderal Ne Win hingga ia menjadi presiden, setelah ia menjadi presiden, sistem pemerintahannya berubah menjadi otoriter. 

 

Penyebab utama konflik antara Rohingya dengan Myanmar adalah status yang berbeda, kecemburuan etnis Rakhine terhadap Rohingya dan diskriminasi Rohingya diberitakan media internasional. Status yang berbeda ini terjadi karena status etnis Rohingya yang masih dianggap imigran ilegal oleh Rohingya sehingga terjadi perpecahan karena pemerintah Myanmar sendiri tidak mau mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya dikarenakan mereka beragama muslim. Oleh karena itu, pemerintah Myanmar bersikap tidak adil kepada etnis rohingya atau bisa dibilang mereka telah melakukan etnisitas yaitu memberikan hak istimewa terhadap etnis tertentu. 

 

Selanjutnya, etnis Rakhine yang cemburu terhadap Rohingya karena populasi etnis muslim Rohingya yang sangat banyak dan terus menerus meningkat setiap tahunnya. Menurut etnis Rakhine, etnis Rohingya itu sebagai pengganggu karena mereka dianggap mengambil hak lahan dan ekonomi khususnya di provinsi Arakan. Karena etnis Rakhine cemburu, mereka bahkan tidak takut untuk melakukan tindakan sewenangnya terhadap etnis Rohingya seperti pemerkosaan, pembakaran masjid serta tempat tinggal, penjarahan dan lain sebagainya. 

 

Kemudian, yang paling menggemparkan adalah diskriminasi etnis Rohingya yang diberitakan dalam media internasional. Pada awalnya konflik antara keduanya belum diketahui dunia internasional, Namun pada bulan Juni-Agustus berita ini mencuat. Ternyata hal ini, membuat kemarahan etnis Rakhine terhadap Rohingya padahal isi berita itu hanya mengenai fakta-fakta daripada konflik etnis Rohingya. Puncak konflik ini pada Juli 2012 dan diduga para polisi serta tentara Myanmar ikut memprovokasi dalam menyerang perkampungan Rohingya. 

 

Tidak sedikit pihak yang mengecam perlakuan pemerintah Myanmar pada saat itu. Bahkan lembaga organisasi HAM turut mengecam karena pemerintah Myanmar dianggap telah melakukan diskriminasi sistematis terhadap etnis Rohingya dan membuat mereka menderita. Karena konflik antara etnis Rohingya dengan Myanmar tidak kunjung usai dan konflik ini merujuk pada kelompok muslim minoritas Rohingya yang berada di Myanmar. Konflik yang berkepanjangan ini ternyata menarik banyak perhatian termasuk Indonesia. 

 

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menangani konflik ini cukup banyak. Salah satu bantuan dari Indonesia adalah bantuan kemanusiaan dan upaya diplomatik. Dilansir dari Kompas.com, salah satu sarana dan prasarana yang diberikan adalah memberikan bantuan konseling kepada para pengungsi. Pemerintah Indonesia juga memberi bantuan makanan sebanyak 20 ton pada 22 September 2017 seperti makanan cepat saji dan obat-obatan. Selain daripada itu, pemerintah Indonesia membangun rumah sakit dan sekolah di sekitar daerah pengungsian. 

 

Kemudian untuk bantuan diplomatik sendiri, dilakukan dengan cara dipertemukannya Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. Di dalam pertemuan ini, Menlu RI menyampaikan beberapa hal serta usulan atas konflik yang terjadi di Myanmar ini yang disebut dengan Formula 4+1. Usulan itu berisikan, mengembalikan keamanan dan stabilitas, pertahanan diri secara optimal serta tidak melibatkan kekerasan, melindungi semua warga Rohingya di Rakhine tanpa memandang bulu dan memberikan akses bantuan bagi Rohingnya. 

 

 

Atas bantuan yang diberikan ini, Indonesia kemudian pada tahun 2019 secara resmi melakukan penandatanganan dokumen yang mengatakan bahwa bantuan anggaran yang oleh Indonesia sekitar Rp. 7,5 Miliar dengan perantara sekretariat ASEAN terhadap Rohingya. Setelah memberikan bantuan, ternyata Indonesia juga memberikan upaya perdamaian bagi konflik yang terjadi ini. Pemerintah Indonesia melakukan diplomasi dengan pemerintah Myanmar dengan mengunjunginya, memberikan solusi kepada pemerintah Myanmar dan menyinggung isu yang sedang terjadi ini. 

 

 

Hal ini dilakukan Indonesia agar mendapatkan kepercayaan dari pemerintahan Myanmar. Pada 4 September 2017, dikatakan Menlu Retno bertemu dengan panglima angkatan bersenjata Uming dan Menlu Myanmar Aung San Suu Kyi. Dari pertemuan ini, ada sebuah kesepakatan untuk merevisi uu hak warga negara 1982 di Myanmar dan pemerintah Myanmar mengatakan akan membentuk komite nasional implementasi dan badan penasihat atas masalah ini. 

 

Menurut saya, setelah membaca dan melihat tentang kondisi yang terjadi di Myanmar ini. Tidak bisa dibilang bahwa semua yang terjadi ini sepenuhnya salah pemerintahan Myanmar atau etnis Rakhine karena tidak mungkin ada sebuah negara yang ingin sebagian dari lahannya dipakai oleh bangsa lain apalagi pada saat itu Rohingya beragama islam atau kaum minoritas jadi sulit sekali untuk diterima di Myanmar yang notabenenya beragama Buddha, mungkin disini Myanmar juga takut nanti agama aslinya tergeser karena seperti yang dikatakan tadi, populasi mereka terus meningkat diikuti dengan agama muslim yang meningkat, jadi wajar saja terjadi perpecahan. 

 

Namun, tindakan yang dilakukan oleh Myanmar ini kurang baik dan sudah termasuk melanggar hak asasi manusia serta telah melakukan kejahatan kemanusiaan. Tetapi beruntungnya Indonesia mampu mengatasi konflik ini walaupun memang tidak sepenuhnya membantu karena pada dasarnya kekuasaan atas konflik ini berada di tangan pemerintahan Myanmar jadi yang bisa dilakukan Indonesia misalnya dengan mencarikan tempat bagi para pengungsi Rohingya tetapi seperti yang bisa dilihat sekarang ketika mereka dikasih tempat di Indonesia.

 

 

Rohingya melakukan tindakan seenaknya terhadap warga Indonesia yang berada di Aceh bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengeluh karena makanan yang disajikan kurang bervariasi bahkan mungkin saja nanti mereka akan meminta lahan milik Indonesia sama seperti yang terjadi di Malaysia. Harapan saya, Konflik ini bisa segera diselesaikan dengan baik dan etnis Rohingya yang mengungsi di Indonesia tidak berlaku seenaknya. 



Daftar Pustaka

 

  • Kompas.com

https://amp.kompas.com/stori/read/2023/11/16/160000779/peran-indonesia-dalam-konflik-etnis-rohingya-dan-myanmar

  • Liputan6.com

https://www.liputan6.com/news/read/3080648/5-aksi-indonesia-bantu-atasi-krisis-rohingya-di-myanmar?page=2

Tags:
BERITA LAINNYA - 22 February 2021
Gosen N A Siregar_Asistan Laboratorium_Universita...
BERITA LAINNYA - 19 February 2021
Belajar Bahagia dari Kapuhan
BERITA LAINNYA - 20 February 2021
Theodicy: Melihat lebih dalam makna dari Penderit...
BERITA LAINNYA - 22 February 2021
“ SUKA CITA BERSAMA ANUGERAH KID “
BERITA LAINNYA - 23 February 2021
Buah Totalitas melalui Tindakan Nyata
BERITA LAINNYA - 15 September 2022
Iki Palek, Tradisi Potong Jari dari Papua
BERITA LAINNYA - 16 September 2022
Debus Banten, Tradisi Ekstrim yang Mengerikan
Debus Banten, Tradisi Ekstrim yang Mengerikan
BERITA LAINNYA - 23 September 2022
Hadiah Terbaik
Hadiah Terbaik
BERITA LAINNYA - 29 September 2022
Hari Rabies Sedunia
Hari Rabies Sedunia
BERITA LAINNYA - 28 September 2022
Kucing Hitam dan Kucing Putih
Kucing Hitam dan Kucing Putih
BERITA LAINNYA - 05 October 2023
Daily Inspiration, 05 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 11 October 2023
Daily Inspiration, 11 Oktober 2023
Daily Inspiration, 11 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 07 October 2023
Closing Excelsior 2023: Akhir dari perjalanan The...
Closing Excelsior 2023: Akhir dari perjalanan The...
BERITA LAINNYA - 01 October 2023
Tumplak Wajik: Tradisi Pembuatan Gunungan di Kera...
Tumplak Wajik: Tradisi Pembuatan Gunungan di Kera...
BERITA LAINNYA - 02 October 2023
Menunjukkan Sportivitas dalam Berkompetisi di EXC...
Menunjukkan Sportivitas dalam Berkompetisi di EXC...
BERITA LAINNYA - 27 February 2024
Belajar untuk tidak FOMO lewat Character Growth
BERITA LAINNYA - 28 February 2024
Belajar bersyukur dan tidak mengeluh lewat Proyek...
Belajar bersyukur dan tidak mengeluh lewat Proyek...
BERITA LAINNYA - 21 February 2024
Dalam keterbatasan mereka, kami belajar seluas-lu...
Dalam keterbatasan mereka, kami belajar seluas-lu...
BERITA LAINNYA - 22 February 2024
Membuat proyek sosial lewat Character Growth
Membuat proyek sosial lewat Character Growth
BERITA LAINNYA - 08 February 2024
Belajar dari Komik....
Belajar dari Komik....
BERITA LAINNYA - 08 September 2024
Aman dalam Pelukan-Mu: Pengalaman Dilindungi Tuhan
BERITA LAINNYA - 16 July 2024
Hidup Seturut Firman Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 08 September 2024
Iman Adalah Kunci untuk Menerima Kasih Karunia
Iman Adalah Kunci untuk Menerima Kasih Karunia
BERITA LAINNYA - 17 July 2024
Perbanyak Bersyukur
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 08 September 2024
Resep dari Bahagia adalah menjaga Kesehatan Tubuh...
Resep dari Bahagia adalah menjaga Kesehatan Tubuh...

Choose Your School

GO