KETIKA PANAS MENGGANAS: By Maria Trisnawati..

BERITA LAINNYA - 06 October 2023

 

 

Haiii guys…. Berasa gak sech kalau dalam beberapa bulan ini udara berasa panas dan hujan tak kunjung turun? Kalau lihat kalender, harusnya kita sekarang sudah masuk bulan-bulan musim penghujan gak sech? Panasnya udara diperparah dengan tebalnya polusi yang menggelayut di langit Jakarta dan sekitarnya.

BMKG mencatat sepanjang bulan September 2023 adalah bulan dengan rata-rata suhu harian tertinggi sepanjang tahun. Wow …. Fantastis bukan? Dan tak hanya di Jakarta dan Indonesia secara umum beberapa Negara lain di dunia juga mengalami hal yang sama. Waduh… ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi?

Gais … bukan rahasia lagi kalau permukaan bumi ini 75% nya adalah lautan. Nah.. lautan diberbagai belahan bumi punya karaktertistik yang unik, (ehem… gak Cuma si dia ya yang unik dan bikin kangen di hati hehehe…) salah satu dari lautan yang luas (sebut saja Samudera) adalah Samudera pasifik.

Indonesia adalah salah satu dari beberapa Negara yang secara geografis adalah “tetangga” dekat dengan Samudera Pasifik. keunikan dari samudera ini adalah temperature air lautnya dapat mengalami anomaly (perubahan temperature), bisa menjadi lebih dingin atau sebaliknya. Jika Samudera Pasifik mengalami anomaly temperature, maka akan berpengaruh terhadap kondisi daerah sekitarnya, apalgi yang letaknya berdekatan langsung.

Jika Samudera Pasifik mengalami penurunan suhu permukaan air laut, maka secara otomatif air lautnya akan menjadi lebih dingin. Hal ini mengakibatkan hasil evaporasi dari Samudera Pasifik juga akan lebih dingin dalam jumlah banyak. Akibatnya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan yang menimbulkan hujan dengan jumlah lebih banyak pula. Apabila fenomena ini terjadi, dalam meteorology disebut sebagai fenomena “La Nina”. Dampak langsung yang dirasakan di wilayah Indonesia adalah kita dapat mengalami musim hujan yang berkepanjangan.

Sebaliknya, jika Samudera Pasifik mengalami peningkatan temperature, tentu air lautnya menjadi lebih hangat. Hal ini juga pasti berefek kepada hasil evaporasinya, evarporasi mengalami penurunan jumlah udara basah. Sehingga sangat berpengaruh pada jumlah kemungkinan terbentuknya hujan. Nah.. kebayangkan apa yang akan terjadi kemudian? Yess betul, jumlah curah hujan menjadi semakin minim. Fenomena ini disebut dengan “El Nino”. Dampak yang paling terasa pengaruhnya terutama di Indonesia adalah minimnya hujan yang akan terjadi di wilayah kita. Inilah yang membawa Indonesia pada kondisi kemarau berkepanjangan.

Secara umum, wilayah Indonesia mengalami dua kali pergantian musim dalam setahun. Hal ini dipengaruhi oleh gerakan angin muson yang bergerak di wilayah Indonesia bergantian setiap enam bulan sekali, yaitu angin muson barat yang berhembus dari daerah Asia menuju Australia yang memiliki sifat membawa banyak uap air. Akibatnya di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim penghujan. Kondisi ini biasanya terjadi di antara bulan Oktober sampai Maret. Jika fenomena La Nina terjadi, maka besar kemungkinan wilayah Indonesia akan mengalami musim penghujan berkepanjangan. Nah.. pada kondisi ini perlu diwaspadai kemungkinan muncul bencana banjir pada daerah-daerah dataran rendah.

Kondisi sebaliknya adalah angin muson timur yang berhembus dari arah Australia menuju Asia yang memiliki sifat membawa sedikit uap air, akibatnya sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, hanya sedikit wilayah di Indonesia yang menerima hujan. Kondisi ini terjadi pada bulan April sampai September. Nah … jika pada saat angin muson terjadi, disertai dengan adanya fenomena El Nino, maka waallaahh… ya seperti sekarang ini. Kemarau berkepanjangan.

BMKG melaporkan bahwa suhu rata-rata bulan September 2023 adalah 27ºC, Normal suhu udara klimatologis untuk bulan September 2023 periode 1991-2020 di Indonesia adalah sebesar 26.6 °C (dalam kisaran normal 20.1 °C - 28.6 °C). Berdasarkan nilai-nilai tersebut, anomali suhu udara rata-rata pada bulan September 2023 menunjukan anomali positif dengan nilai sebesar 0.4 °C. Anomali suhu udara Indonesia pada bulan September 2023 ini merupakan nilai anomali tertinggi ke-4 sepanjang periode pengamatan sejak 1981. Sumber https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim#:~:text=Berdasarkan%20analisis%20dari%20116%20stasiun,C%20%2D%2028.6%20%C2%B0C).

Wadiaow… no wonder ya gais beneran panas yang kita rasakan. Dampak dari kemarau berkepanjangan ini adalah kelangkaan air tanah (air bersih) untuk kebutuhan sehari-hari. Siapa disini yang ngerasain kalo air di rumah sering gak mengalir atau bahkan kalau mengalir airnya keruh atau kotor? Dibeberapa tempat bahkan mengalami kekeringan yang berujung pada gagal panen.

 

Tentang ini sech keliatannya yang paling merasakan dampaknya adalah kaum ibu yang sering belanja barang-barang kebutuhan makan sehari-hari ya? Bahkan tak sedikit juga yang mengalami gangguan kesehatan akibat suhu yang terlalu panas, udara yang kotor dan pengap karena membumbungnya polusi di udara. Sakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut banyak menyerang adik-adik usia rentan.

 

Atau mungkin kita mengalami sakit kepala dengan gejala ringan hingga berat seperti demam, hidung tersumbat disertai batuk. Waduh..  dalam istilah kebencanaan kekeringan salah satu bentuk dari bencana hidrometeorologi gais, akibat alam. Kondisi ini menurut info dari BMKG diperkirakan akan terus berlangsung hingga bulan November 2023. Jadi buat kalian yang udah kangen sama hujan dan suasana menjelang natal yang penuh kesejukan, kayaknya musti sedikit bersabar ya.

Guys… ada sedikit tips dalam kondisi udara seperti ini. Diantaranya, hindari beraktifitas keluar rumah antara pkl.10.00 – 15.00 jika tidak terpaksa sekali. Gunakan pelindung kepala agar terhindar dari sengatan terik. Pakailah krim pelindung kulit agar kulit tetap terhidrasi dengan baik. Perbanyak minum air putih, mengonsumsi buah dan sayur dalam keadaan segar. Kalau bisa jangan mengonsumsi minuman dingin pada saat sangat panas, memang segar sech ya gais, tapi ternyata membuat tubuh kita jadi semakin berat dalam menyetabilkan suhu tubuh.

Itulah yang membuat kita mengalami demam, batuk atau sakit kepala. Lantas bagaimana dengan kebutuhan air bersih di rumah yang asupannya menjadi lebih sedikit? Yuk kita hemat penggunaan airnya. Pastikan menggunakan air dengan cermat, cerdas dan hemat ya gais.

Dibalik kondisi yang gak nyaman karena kemarau berkepanjangan ini, ada sisi positifnya juga lho.. yang pasti cucian mama di rumah pasti cepat kering sempurna hehehe… yang paling merasakan keuntungannya adalah para nelayan, karena melaut dan transportasi laut relative lebih stabil pada saat kemarau. Buat para petani garama laut, panas ini membawa berkah untuk proses kristalisasi garam karena proses pengeringan dapat berlangsung dengan baik.

Begitu juga para pengrajin yang mendalkan panas matahari seperti pengrajin ikan asin, pengeringan tembikar, penjemuran bulir padi dan lain sebagainya. Di bidang energy baru terbarukan sebagai alternative energy pengganti bahan bakar fosil, sinar matahari maksimal juga dapat disimpan sebagai sumber energy pembangkit listrik tenaga surya yang saat ini semakin marak dikembangkan di berbagai tempat di Indonesia.

So guys… semua yang terjadi dalam dunia ini, ada dalam kendali Tuhan. Tugas kita sebagai manusia adalah meminta hikmat dari-Nya untuk dapat mengelola semua kondisi yang ada dengan baik seturut maunya Tuhan. Tidak menggerutu tidak juga tinggal diam. Percaya dech, “Tuhan tidak pernah memberi ular beracun, pada yang minta roti”. Tetap semangat ya gais ditengah kondisi panas ini.

Love our earth

MT-geo

10-23

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 10 October 2022
Sekolah Spiritual & Kutukan
Berita BPK PENABUR Jakarta - 15 March 2023
PENABURNESIA
PENABURNESIA
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 January 2023
Ibadah Awal Tahun Guru dan Karyawan Komplek PENAB...
Ibadah Awal Tahun Guru dan Karyawan Komplek PENAB...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 January 2023
Awal Semester Kembali Aktif dan Semangat
Awal Semester Kembali Aktif dan Semangat
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 January 2023
Menghindari kesombongan, menjadi manusia yang tid...
Menghindari kesombongan, menjadi manusia yang tid...
BERITA LAINNYA - 09 December 2021
Mengulik Keindahan Budaya Sulawesi Barat
BERITA LAINNYA - 09 December 2021
Budaya di Balik Kota Seribu Gereja
Budaya di Balik Kota Seribu Gereja
BERITA LAINNYA - 10 January 2022
Claustrophobia Mendadak di Kelas
Claustrophobia Mendadak di Kelas
BERITA LAINNYA - 17 January 2022
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
BERITA LAINNYA - 24 January 2022
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
BERITA LAINNYA - 16 August 2023
Essay Proklamasi, 78 Tahun Indonesia Merdeka By: ...
BERITA LAINNYA - 11 August 2023
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sebua...
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sebua...
BERITA LAINNYA - 12 August 2023
Proklamasi Kemerdekaan Berdampak Pada Mindset mas...
Proklamasi Kemerdekaan Berdampak Pada Mindset mas...
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Hari Pramuka Nasional. 14 Agustus 2023
Hari Pramuka Nasional. 14 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 13 August 2023
Daily REMINDER, 13 Agustus 2023
Daily REMINDER, 13 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 10 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian di Laut Ci...
BERITA LAINNYA - 11 January 2024
Pembersihan Indonesia dalam Rangka Memperingati 1...
Pembersihan Indonesia dalam Rangka Memperingati 1...
BERITA LAINNYA - 12 January 2024
Bisakah Konflik Dihilangkan?
Bisakah Konflik Dihilangkan?
BERITA LAINNYA - 13 January 2024
Fesyen Daur Ulang: Transformasi Kreatif Gaya Hid...
Fesyen Daur Ulang: Transformasi Kreatif Gaya Hi...
BERITA LAINNYA - 14 January 2024
Memahami dan Mengatasi Pelecehan Seksual: Membang...
Memahami dan Mengatasi Pelecehan Seksual: Membang...
BERITA LAINNYA - 03 September 2024
Bebas dari Beban: Mengandalkan Tuhan dalam Segala...
BERITA LAINNYA - 04 September 2024
Takut pada Siapa? Ketika Tuhan Menjadi Segalanya
Takut pada Siapa? Ketika Tuhan Menjadi Segalanya
BERITA LAINNYA - 05 September 2024
Damai di Tengah Badai: Berpegang pada Janji Tuhan
Damai di Tengah Badai: Berpegang pada Janji Tuhan
BERITA LAINNYA - 06 September 2024
Takut pada Siapa? Ketika Tuhan Menemani
Takut pada Siapa? Ketika Tuhan Menemani
BERITA LAINNYA - 07 September 2024
Tukarkan Amarah dengan Kasih: Rahasia Hidup Bahag...
Tukarkan Amarah dengan Kasih: Rahasia Hidup Bahag...

Choose Your School

GO