Candi Borobudur

BERITA LAINNYA - 30 November 2024

Candi Borobudur merupakan candi buddha yang terletak di kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata di Indonesia dan dapat dijadikan juga sebagai tempat ibadah. Candi Borobudur terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar yang pada dinding-dindingnya dihiasi dengan 1460 relief. Relief - relief pada Candi Borobudur selain menggambarkan tentang ajaran hidup sang Buddha, juga mengisahkan kehidupan zaman Mataram kuno.

[1]

Candi borobudur ini memiliki banyak stupa yang didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Meski begitu, Candi Borobudur selesai dibangun saat menuju tahun 900 Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani, putri Raja Samaratungga. Arsitek yang berjasa dalam membangun candi tersebut adalah Gunadharma. Sebelumnya, kemegahan Borobudur sempat musnah terkubur tanah dan debu vulkanik yang diperkirakan karena efek erupsi Gunung Merapi selama berabad-abad. Namun, candi tersebut berhasil dibangun kembali oleh pemerintahan Thomas Stamford Raffles saat menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Pulau Jawa tahun 1911. Pada saat itu Raffles meminta bantuan kepada Insinyur Belanda Christian Cornelius untuk memeriksa kondisi bangunan Candi Borobudur yang terkubur dan memperbaiki.

 

  BENTUK PEMBANGUNAN

Candi Borobudur merupakan sebuah bangunan yang dipengaruhi oleh seni bangunan Indonesia yaitu punden berundak. Artinya, bangunan yang tersusun bertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang penganut animisme dan dinamisme. Pada era Megalitikum, pundek berundak selalu bertingkat tiga dengan makna masing-masing. Tingkat pertama melambangkan kehidupan saat masih di dalam kandungan ibu, tingkat kedua melambangkan kehidupan di dunia dan tingkat ketiga melambangkan kehidupan setelah meninggal. Tiga tingkatan bangunan menurut punden berundak yang dipadukan dengan ajaran Buddha adalah Kamadhatu, Ruphadatu, dan Arupadhatu.

  1. Kamadhatu

Kamadhatu merupakan salah satu konsep dalam ajaran Buddha. Secara sederhana, Kamadhatu adalah dunia di mana semua makhluk hidup terjebak dalam keinginan dan nafsu. Ini artinya kita hidup dalam keadaan yang penuh dengan hasrat, seperti keinginan untuk harta, cinta, atau bahkan kesenangan. Di Kamadhatu, dapat dialami berbagai bentuk kehidupan dan sering kali merasakan penderitaan karena keinginan yang tidak memuaskan ataupun tidak tercapai. Dalam perjalanan spiritual, orang-orang diajarkan untuk mengatasi keinginan ini agar bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi, yaitu Rupadhatu (dunia dengan bentuk) dan Arupadhatu (dunia tanpa bentuk). Jadi, Kamadhatu adalah tentang memahami dan melewati segala nafsu yang mengikat.

  1. Rupadhatu

Rupadhatu merupakan konsep dalam ajaran Buddha yang dapat diartikan sebagai dunia bentuk. Dalam Rupadhatu, makhluk hidup mengalami berbagai bentuk kehidupan yang lebih baik dibandingkan Kamadhatu yang merupakan dunia keinginan atau nafsu.  Tetapi masih terikat pada bentuk fisik dan pengalaman. Di Ruphadatu, dapat ditemukan makhluk-makhluk yang lebih maju, seperti para dewa, tetapi mereka tetap belum sepenuhnya bebas dari penderitaan. Dalam Rupadhatu, meskipun ada kenyamanan dan kebahagiaan, masih terdapat keterikatan pada bentuk dan sifat duniawi.

  1. Arupadhatu

Arupadhatu merupakan konsep dalam ajaran Buddha yang dapat diartikan sebagai duni tanpa bentuk. Di sini, makhluk hidup tidak terikat pada bentuk fisik atau materi, maka mereka tidak mengalami penderitaan yang disebabkan oleh keinginan atau nafsu. DalamArupadhatu, dapat ditemukan tingkat kesadaran yang sangat tinggi, di mana makhluk hidup mengalami kedamaian dan kebahagiaan yang lebih dalam. Ini merupakan tahap akhir dalam perjalanan spiritual, di mana seseorang sudah bebas dari segala keterikatan dan dapat mencapai pencerahan. Secara singkat, Arupadhatu adalah tentang mencapai keadaan yang murni dan bebas dari segala bentuk, nafsu, dan penderitaan. Ini adalah tujuan utama bagi banyak pengikut ajaran Buddha.

 

Sepuluh Tingkat Bodhisattva

Selain ketiga bagian tersebut, Candi Borobudur juga memiliki sepuluh tingkat yang menggambarkan sepuluh tingkat Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan Buddha di nirwana. Sepuluh tingkat itu terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya atau kesempurnaan. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Total seluruhnya adalah 72 stupa selain yang utama. Tidak hanya itu, filosofi Buddha juga terkandung pada keempat sisi candi dengan pintu gerbang dan tangga ke atas layaknya piramida. Filosofi tersebut berbunyi semua kehidupan berasal dari bebatuan lalu pasir, tumbuhan, serangga, binatang liar, binatang peliharaan hingga menjadi manusia. Proses tersebut yang dinamakan sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana.

 

2.2. USAHA MELESTARIKAN

Candi Borobudur sebagai warisan dunia bukan hanya sekedar status. Status sebagai warisan dunia menjadikan kelestarian Borobudur menjadi perhatian seluruh dunia. Salah satu upaya untuk melestarikan candi borobudur adalah dengan cara Konservasi. Konservasi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan dan melindungi alam. Konservasi bangunan Candi Borobudur sendiri telah dimulai sejak ditemukannya dengan kegiatan pembersihan dan kemudian dengan dilakukannya pemugaran oleh Pemerintah Hindia-Belanda, tepatnya pada tahun 1907-1911. Lokasi Candi Borobudur yang berada di alam terbuka dan berdiri di atas bukit sangat rentan terpengaruh oleh faktor lingkungan sekitar. Faktor cuaca dan iklim merupakan faktor alam yang dominan berpengaruh dan dapat menyebabkan kerusakan dan pelapukan terhadap batuan candi. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi keberadaan dan kelestarian Candi Borobudur. Selain faktor alam, faktor pengunjung dan pemanfaatan lainnya juga dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan candi dan lingkungan sekitarnya. Apabila terjadi kerusakan pada bangunan cagar budaya tentunya sudah tidak akan pernah bisa diperbaharui lagi dan tidak bisa kembali seperti semula atau tidak bisa tergantikan.[2]

KESIMPULAN

Candi Borobudur adalah sebuah maha karya arsitektur Dan seni yang memukau dunia. Dengan desain yang kompleks, relatif indah, Dan simbolisme mendalam, candi ini tidak hanya menjadi saksi sejarah Dan warisan budaya indonesia, tetapi juga menginspirasi pengunjung dari seluruh dunia.Candi Borobudur memiliki bentuk stupa berundak yang terdiri dari 3 tingkat, yaitu Kamadhatu (dunia nafsu), Rupadhatu (dunia bentuk), dan Arupadhatu (dunia tanpa bentuk). Setiap tingkat memiliki zona-zona yang melambangkan tahapan mencapai kesempurnaan atau Nirwana. Zona-zona ini adalah Kamar-Kamar, Galeri-Galeri, Teratai, Gajah, Singa, Api, Bunga Teratai Atas, Stupa-Stupa Kecil, Stupa Utama, dan Puncak.  Candi Borobudur adalah salah satu warisan budaya yang luar biasa dan menjadi simbol kebanggaan Indonesia. Arsitekturnya yang megah dan detail relief yang indah mencerminkan keahlian seni dan spiritualitas masyarakat pada masanya. Candi ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi, mewakili peradaban Buddha di Nusantara. Dari bidang pariwisata, Borobudur menarik banyak pengunjung. Namun, penting untuk menjaga kelestarian dan pelestarian situs ini agar generasi mendatang dapat menikmati keindahan dan maknanya

 

SARAN

Dari hasil penelitian, Candi Borobudur dapat dianggap sebagai warisan budaya yang berasal dari masa lalu yang kaya. maka dari itu  Candi Borobudur memerlukan perhatian khusus untuk memastikan pelestariannya dan pengalaman pengunjung yang optimal. Untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu mengenalkan dan menanamkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya pada masyarakat. Hal tersebut dilakukan melalui upaya edukasi, seperti melalui acara seminar, dan juga festival budaya. Upaya yang kedua adalah menjaga dan melestarikan warisan budaya dengan cara merawat dan mempertahankan benda-benda atau artefak yang berhubungan dengan budaya tersebut dan cara melestarikan candi borobudur[3] yang selanjutnya adalah dengan cara mengajarkan warisan budaya pada generasi-generasi muda juga menjadi salah satu langkah penting dalam melestarikan budaya.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230612143002-569-960741/sejarah-si ngkat-candi-borobudur-pengaruh-bangunan-dan-arsitekturnya

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/bincang-publik-upaya-peles tarian-candi-borobudur-melalui-konse

https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur

https://javasatu.com/esai/opini/menjaga-dan-melestarikan-candi-borobudur-sebagai-warisan-budaya-masa-lalu-yang-kaya/

 

[1] https://katadata.co.id/berita/nasional/6155a8764482c/mengenal-sejarah-dan-fungsi-candi-borobudur

[2]https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230612143002-569-960741/sejarah-singkat-candi-borobudur-pengaruh-bangunan-dan-arsitekturnya

[3] https://javasatu.com/esai/opini/menjaga-dan-melestarikan-candi-borobudur-sebagai-warisan-budaya-masa-lalu-yang-kaya/

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 15 April 2021
Hari Diabetes Nasional : Apa itu Diabetes?
BERITA LAINNYA - 03 May 2021
SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah Angkatan 11 - ...
INFO KELULUSAN, SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah...
BERITA LAINNYA - 07 May 2021
Does Your IQ Really Matter?
Intelligence Quotient (IQ), Spiritual Quotient (S...
BERITA LAINNYA - 10 May 2021
Hari Lupus Sedunia
Hari Lupus Sedunia
BERITA LAINNYA - 25 May 2021
Buah Manis dari Pengorbanan
Buah Manis dari Pengorbanan
BERITA LAINNYA - 31 August 2022
Tak Hanya Sebagai Destinasi Wisata, Nusa Tenggara...
BERITA LAINNYA - 03 September 2022
Bau Nyale : Festival Menangkap Cacing dari Lombok
Bau Nyale, Festival Menangkap Cacing dari Lombok
BERITA LAINNYA - 04 September 2022
FENOMENA SUPERCOOLING DALAM EFEK MPEMBA
FENOMENA SUPERCOOLING DALAM EFEK MPEMBA
BERITA LAINNYA - 01 September 2022
Flexing, Keangkuhan, dan Sejarah Mitologi Rasi Bi...
Flexing, Keangkuhan, dan Sejarah Mitologi Rasi Bi...
BERITA LAINNYA - 09 September 2022
IKATAN KIMIA (Kasih Iman Ilmu Amal)
IKATAN KIMIA (Kasih Iman Ilmu Amal)
BERITA LAINNYA - 23 October 2023
Jempolmu Dapat Membunuhku : belajar memahami Cybe...
BERITA LAINNYA - 24 October 2023
Tuhan empunya segala nya, jangan ragu untuk membe...
Tuhan empunya segala nya, jangan ragu untuk membe...
BERITA LAINNYA - 25 October 2023
Tuhan Allah sumber kekuatanku,....
Tuhan Allah sumber kekuatanku,....
BERITA LAINNYA - 26 October 2023
Polusi Udara, Tudung Abu Jakarta.....
Polusi Udara, Tudung Abu Jakarta.....
BERITA LAINNYA - 27 October 2023
POLUSI UDARA SUDAH ADA SEJAK PURBA?
POLUSI UDARA SUDAH ADA SEJAK PURBA?
BERITA LAINNYA - 20 April 2024
PERJUANGAN ACHA
BERITA LAINNYA - 22 April 2024
PULANG - TERE LIYE
PULANG - TERE LIYE
BERITA LAINNYA - 23 April 2024
Resensi Buku 2,578.0 Km
Resensi Buku 2,578.0 Km
BERITA LAINNYA - 24 April 2024
REWRITE
REWRITE
BERITA LAINNYA - 25 April 2024
Septihan, sebuah Resensi
Septihan, sebuah Resensi
BERITA LAINNYA - 24 August 2024
Menempatkan Tuhan di Tempat Pertama
BERITA LAINNYA - 01 September 2024
Leadership Camp, 2024
Leadership Camp, 2024
BERITA LAINNYA - 25 August 2024
Hidup dalam Kehadiran-Nya
Hidup dalam Kehadiran-Nya
BERITA LAINNYA - 26 August 2024
Mengatasi Segala Rintangan dengan Iman
Mengatasi Segala Rintangan dengan Iman
BERITA LAINNYA - 27 August 2024
Damai Sejahtera di Tengah Badai (1)
Damai Sejahtera di Tengah Badai

Choose Your School

GO