Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now

BERITA LAINNYA - 21 January 2022

Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now

(Hustle Culture Cum Suis Toxic Positivity)

(Oleh : Desy Nicola Asturo)

 

            Kompetisi secara umum merupakan suatu cara yang dikerahkan untuk mencapai tujuan dengan persaingan dan mengalahkan lawan. Tujuannya dapat memperebutkan suatu objek yang sama atau hal lainnya. Beberapa hal yang menunjang kompetisi adalah pola hidup, kemampuan, bakat, daya saing, budaya, dan kebutuhan.

            Generasi milenial di era terbaharu ini semakin meningkatkan daya kompetisi mereka guna mencapai hal-hal yang mereka targetkan. Persaingan atau kompetisi tidak semata merupakan hal yang tergolong cukup negative di telinga manusia. Namun terkadang persaingan akan menimbulkan beberapa dampak serta penyebab-penyebab baru yang dapat mendukung kemunculan permasalahan-permasalahan dalam suatu komunitas.

            Pola hidup yang berkembang dalam masyarakat umum berhubungan dengan perilaku sosial yang berdampak pada perkembangan perilaku individu salah satunya ialah remaja yang cukup kompleks dalam perkembangan gaya hidupnya serta pemenuhan kebutuhannya.

Gaya hidup remaja timbul dari perubahan aspek sosial yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial di antaranya ialah interaksi terhadap lingkungan, pola pandang serta penilaian lingkungan sekitar terhadap individu tersebut dan kebiasaan keseharian dalam beraktivitas sosial. Selain itu, gaya hidup juga didorong oleh faktor-faktor internal yang ada di dalam diri individu seperti aspek-aspek kepribadian remaja, keyakinan terhadap suatu hal dan motivasi dalam menjalankan sesuatu hal sehingga menimbulkan suatu kebudayaan (kultur) dalam dirinya.

            Gaya hidup remaja yang berkembang namun tak banyak disadari ialah hustle culture. Hustle culture merupakan suatu pola kerja keras diatas batas ambang normal dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dalam suatu bidang.

Hustle culture merupakan suatu budaya yang timbul baik dari internal diri individu maupun dari faktor pendukung sosial lainnya yang mendorong seorang individu untuk giat bekerja keras karena dianggap dengan bekerja keras, maka suatu misi dapat tercapai. Budaya ini dianggap kerap memicu permasalahan keseimbangan diri bagi masing-masing individu karena menjadikan individu memiliki pandangan bahwa tujuan utama dari kehidupan adalah kerja keras tanpa henti.

Pada generasi jaman now terutama siswa, beberapa sumber mengatakan bahwa dampak hustle culture pada mereka dapat menurunkan stamina kesehatan akibat belajar tanpa henti.

Produktivitas merupakan tolak ukur bagi para individu yang memiliki budaya hustle culture ini. Penyebab terjadinya hustle culture adalah

  1. Konstruksi sosial: lingkungan yang membangun pandangan seorang individu untuk dapat sukses secara optimal
  2. Teknologi: kecanggihan teknologi yang semakin maju mempermudah pekerjaan manusia untuk mendapatkan informasi. Dampak dari kecanggihan teknologi yang serba maju ini juga mempengaruhi seseorang untuk semakin giat bekerja hampir tanpa batas
  3. Toxic Positivity: Merupakan sebuah motivasi positif untuk tetap bertahan maju namun terkadang bagi beberapa orang motivasi ini dapat dianggap sebagai sesuatu yang sulit dijalankan karena beban yang dirasakan berat dan sulit untuk tetap berusaha tegar.

Perkembangan yang terjadi pada masa remaja meliputi perkembangan fisik, emosi, dan sosial. Perkembangan Perkembangan ini memiliki relasi satu sama lain.  Perkembangan emosi terjadi karena adanya tekanan dan kondisi-kondisi baru yang dihadapi remaja sehingga remaja cenderung memiliki emosi yang kurang stabil.

Pada remaja juga terjadi perkembangan sosial melalui social cognition. Social cognition adalah kemampuan remaja untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik. Perkembangan ini akan mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan teman sebayanya. Namun terkadang, pengaruh besar dari Toxic Positivity mempengaruhi mereka untuk bergiat dalam mencapai tujuan hingga melebihi batas ambang kemampuan mereka.

            Namun budaya ini juga jangan hanya Nampak sebagai suatu budaya yang dapat membuat remaja, siswa ataupun individu memiliki hal yang kurang baik dalam dirinya. Kita juga semestinya dapat memandang budaya ini dari berbagai aspek dan banyak segi pola pandang.

Selain dampak di atas, hustle culture juga memiliki beberapa kelebihan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti :

a. Fokus terhadap suatu tujuan.

Untuk menjadikan remaja fokus dan memiliki mental yang mau mengerahkan remaja dalam tujuan hidupnya dibutuhkan motivasi mendalam yang tumbuh dari pribadi remaja tersebut. Sehingga ketika remaja mulai fokus kepada tujuannya mereka cenderung tidak akan menunda pekerjaan.

b. Meningkatkan etos kerja.

Etos kerja sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari karena meningkatkan karakter moral seiring dengan kerja keras dan ketekunan. Etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang mencakup motivasi untuk menggerakkan semangat remaja

c. Meningkatkan kreativitas dan Inovasi

Selain bakat yang dimiliki remaja untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya, faktor muncul dan berkembangnya kreativitas ialah remaja yang terus berproses dan produktif dalam tiap kegiatan bersamaan dengan pengalaman yang ia tempuh. Selain itu remaja juga memiliki tingkat kekuatan batin yang tinggi untuk dapat menghadapi tantangan dalam berkreasi untuk tidak pernah menyerah dan selalu mencoba cara yang optimal dalam menghasilkan sesuatu hal.

Melalui deskripsi di atas, akulturasi budaya yang baru bermunculan juga dapat dipandang dari dua sisi berbeda. Sehingga budaya yang berkembang seperti ini juga memampukan kita untuk melakukan perubahan baru yang mengarah ke hal yang lebih positif dengan mengambil nilai-nilai baik yang ada di dalam budaya-budaya yang berkembang di tengah-tengah kita.

 

 

BERITA LAINNYA - 20 November 2021
Character Camp : Good Character
BERITA LAINNYA - 22 November 2021
Character Camp : Saka Bakti Husada
Character Camp : Saka Bakti Husada
BERITA LAINNYA - 23 November 2021
SETALI IMAN DAN PERBUATAN
 SETALI IMAN DAN PERBUATAN
BERITA LAINNYA - 23 November 2021
Setia dalam Melayani
Setia dalam Melayani
BERITA LAINNYA - 24 November 2021
Character Camp : Saka Bakti Husada Sangatlah berg...
Character Camp : Saka Bakti Husada Sangatlah berg...
BERITA LAINNYA - 23 February 2023
ARTMAZING
BERITA LAINNYA - 06 March 2023
Budaya 5S dan TOMAT
Budaya 5S dan TOMAT
BERITA LAINNYA - 11 March 2023
Gold Flag untuk Pengurus OSIS AHI periode 2022
Gold Flag untuk Pengurus OSIS AHI periode 2022
BERITA LAINNYA - 17 March 2023
Cyber Security
Cyber Security
BERITA LAINNYA - 18 March 2023
Laporan Hasil Belajar MID Semester
Laporan Hasil Belajar MID Semester
BERITA LAINNYA - 02 November 2023
Daily Inspiration, 02 November 2023
BERITA LAINNYA - 07 November 2023
Daily Inspiration, 07 November 2023
Daily Inspiration, 07 November 2023
BERITA LAINNYA - 15 November 2023
Excelsior Excitement   Written by: Sharon Victo...
Excelsior Excitement   Written by: Sharon Victo...
BERITA LAINNYA - 14 November 2023
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia Writt...
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia Writte...
BERITA LAINNYA - 13 November 2023
What is school for? A Speech by Leon Oswald..
What is school for? A Speech by Leon Oswald..
BERITA LAINNYA - 15 March 2024
“Resensi Buku Goosebumps: Makhluk Mungil Pembawa ...
BERITA LAINNYA - 16 March 2024
Resensi Buku HUJAN: Tere Liye
Resensi Buku HUJAN: Tere Liye
BERITA LAINNYA - 17 March 2024
“Resensi Buku Keindahan Hidup”
“Resensi Buku Keindahan Hidup”
BERITA LAINNYA - 18 March 2024
Resensi Buku: "Koala Kumal" karya Raditya Dika
Resensi Buku: "Koala Kumal" karya Raditya Dika 
BERITA LAINNYA - 19 March 2024
Resensi buku “LELAKI DITENGAH HUJAN”
Resensi buku “LELAKI DITENGAH HUJAN”
BERITA LAINNYA - 21 July 2024
Jangan Bersungut-sungut
BERITA LAINNYA - 11 September 2024
Andalkan Tuhan dalam Segala Situasi
Andalkan Tuhan dalam Segala Situasi
BERITA LAINNYA - 22 July 2024
Percaya Pada Waktu Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 11 September 2024
Damai Sejahtera di Tengah Badai
Damai Sejahtera di Tengah Badai
BERITA LAINNYA - 23 July 2024
Menjadi seperti Kanak-kanak Yesus
Daily Reminder

Choose Your School

GO