Black Death Mengguncang Dunia

BERITA LAINNYA - 30 November 2024

 

Wabah hitam atau “Black Death” merupakan peristiwa pandemi terburuk yang terjadi di Asia, dan Afrika Utara, dan terutama di Eropa. ”Black Death” pertama kali ditemukan pada 1300an yang juga disebabkan oleh bakteri yang terdapat di kutu tikus dan biasanya tikus hitam yang suka tinggal di dekat manusia. Wabah ini memiliki gejala seperti kulit menghitam di bagian ujung tubuh, darah dan nanah yang keluar dari bengkak, demam, merinding, muntah-muntahan, diare, rasa nyeri dan sakit yang dahsyat.

 

 Awal Mula

Wabah hitam (Black Death) adalah pandemi terburuk yang terjadi dalam sejarah Abad Pertengahan yang membunuh 60% populasi Eropa. Diperkirakan sekitar 30-50 juta orang meninggal selama wabah hitam melanda Eropa antara tahun 1347 - 1352 M. Nama wabah hitam diambil dari gejalanya, yaitu kulit yang menghitam yang biasanya berada di ujung jari tangan, di ujung jari kaki, dan di ujung hidung. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yersinia yang terdapat di kutu tikus, terutama tikus hitam yang suka tinggal dekat dengan manusia. Gejala lain yang muncul pada penyakit ini adalah darah dan nanah yang keluar dari bengkak, demam, merinding, muntah-muntahan, diare, rasa nyeri dan sakit yang dahsyat.

 Penyebaran Wabah Hitam

Menurut sejarawan Norwegia Ole Jorgen Benedictow dalam bukunya The Black Death, pes tidak masuk lewat Tiongkok namun muncul dari dekat Laut Kaspia, selatan Rusia (kini masuk wilayah Ukraina), pada musim semi 1346. Pes kemudian menyebar ke barat lewat migrasi tikus coklat Rusia (Daya tahan tubuh tikus coklat lebih kuat dibanding tikus hitam). Kutu-kutu tikus coklat lalu menghinggapi tikus hitam di tempat migrasinya. Tikus yang terkena pes biasanya hanya bertahan hidup selama 10-14 hari, lalu mati. Itu membuat terjadinya kematian massal tikus dan membuat gerombolan kutu mulai menghinggapi manusia sebagai pengganti tikus.[1]

 

Pes juga tersebar lewat kapal dagang Italia. Tikus yang berkutu ikut naik ke kapal, masuk ke antara karung dan keranjang barang. Banyak tikus yang mati, namun kutu-kutu masih hidup karena, kutu tikus memiliki daya tahan tubuh yang tinggi, yang mampu beradaptasi di sarang barunya, dan mereka akan mencari tikus baru begitu turun dari kapal. Awalnya, kutu tikus menempel di baju yang lalu menular dari satu orang ke orang lain. Wabah hitam menyebar karena kapal-kapal dagang Italia itu mengangkut banyak muatan dari beberapa kota: Venice, Genoa, London, dan Bruges. Di London dan Bruges, perdagangan Italia terhubung ke Jerman dan Norwegia. Dari jalur perdagangan inilah wabah menyebar ke penjuru Eropa.

 

Wabah pes menyebar sampai daerah selatan London di Inggris yang setelah itu berlanjut hingga ke Eropa Utara. Pes yang menyebar di Oslo disebabkan oleh kapal dagang Inggris yang berlayar ke arah timur dan tenggara pada tahun 1348 di musim gugur. Terdapat lantaran bahwa pes hanya muncul di suhu yang hangat karena Norwegia tidak ada wabah pes di musik dingin sepanjang 1349-1654. Ternyata orang yang selamat dari wabah pes sulit mendapat penyakit karena mereka telah membentuk imun tubuh yang kuat.[2]

 Upaya Penyembuhan

Untuk mengatasi wabah pes di masa itu, dokter dan tenaga medis melakukan beberapa upaya seperti pembedahan bisul. Metode penyembuhan ini dilakukan oleh para dokter, teknik ini sangat tidak higienis dan sangat berbahaya.Beberapa orang juga percaya dengan teknik takhayul seperti membakar tanaman obat atau mandi dengan air mawar. Menggosokkan ular atau merpati ke bisul juga dipercaya dapat mengeluarkan penyakit dari dalam tubuh.Di masa yang sekarang, penyakit pes dapat diatasi dengan antibiotik. Jika tidak ditangani dengan cepat penyakit ini bisa berkembang menjadi lebih parah. Penyebaran penyakit pes juga dapat dicegah dengan mengendalikan populasi hewan pengerat, menggunakan pembasmi serangga untuk membasmi kutu,dan menggunakan sarung tangan jika berhadapan dengan hewan yang terinfeksi.

 Akhirnya Wabah Hitam

Wabah hitam akhirnya selesai pada tahun 1353 melalui karantina. Dampak dari wabah hitam membuat populasi manusia menurun drastis. Wabah hitam membawa dampak sosial, dampak ekonomi, dan pergeseran politik. Menurut Mockaitis, belum ada yang mengetahui penyebab berhentinya wabah Black Death, tetapi memiliki hubungan dengan karantina.

  Wabah Hitam di Masa Kini

Meskipun wabah hitam telah mereda pada awal tahun 1350-an, wabah hitam masih ada. Wabah hitam sudah jarang di Amerika Serikat dan Eropa karena perubahan gaya hidup yang mencegah kutu-kutu yang membawa penyakit pes untuk menular ke manusia. Untungnya, sanitasi modern dan praktik kesehatan masyarakat telah banyak mengurangi dampak penyakit ini. Jika terkena, orang yang terkena penyakit tersebut dapat diobati dengan antibiotik. Selama 2000-2020, terdapat hanya 14 orang yang terkena penyakit tersebut di Amerika Serikat. Dibandingkan dengan Amerika Serikat, penyakit pes lebih banyak di Madagaskar.

Penutup

 Kesimpulan

“Black Death” merupakan wabah yang berada di Eropa dan salah satu wabah yang berbahaya. Banyak korban jiwa pada saat wabah tersebut. Di sisi lain, bagi yang selamat dari wabah tersebut justru mendapatkan sistem kekebalan tubuh yang kuat.

 Saran

Ketika menghadapi wabah atau penyakit, masyarakat disarankan tidak bepergian untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. Menghindari penggunaan obat-obatan aneh dan menjaga kebersihan diri dengan baik juga merupakan cara yang baik untuk pencegahan penyebaran penyakit.

 

[1]https://historia.id/sains/articles/kala-black-death-hampir-memusnahkan-eropa-P4neV/page/2

[2]https://www.bbc.com/future/article/20240220-bubonic-plague-did-the-black-death-rewire-our-immune-system

³https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/20/070200223/bagaimana-5-pandemi-terburuk-dunia-berakhir-sejarah-mencatat?page=all

https://bpkpenabur.or.id/bekasi/smak-penabur-harapan-indah/berita/berita-lainnya/black-death-waves-of-death-belajar-mengenal-pandemi

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 15 April 2021
Hari Diabetes Nasional : Apa itu Diabetes?
BERITA LAINNYA - 03 May 2021
SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah Angkatan 11 - ...
INFO KELULUSAN, SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah...
BERITA LAINNYA - 07 May 2021
Does Your IQ Really Matter?
Intelligence Quotient (IQ), Spiritual Quotient (S...
BERITA LAINNYA - 10 May 2021
Hari Lupus Sedunia
Hari Lupus Sedunia
BERITA LAINNYA - 25 May 2021
Buah Manis dari Pengorbanan
Buah Manis dari Pengorbanan
BERITA LAINNYA - 31 August 2022
Tak Hanya Sebagai Destinasi Wisata, Nusa Tenggara...
BERITA LAINNYA - 03 September 2022
Bau Nyale : Festival Menangkap Cacing dari Lombok
Bau Nyale, Festival Menangkap Cacing dari Lombok
BERITA LAINNYA - 04 September 2022
FENOMENA SUPERCOOLING DALAM EFEK MPEMBA
FENOMENA SUPERCOOLING DALAM EFEK MPEMBA
BERITA LAINNYA - 01 September 2022
Flexing, Keangkuhan, dan Sejarah Mitologi Rasi Bi...
Flexing, Keangkuhan, dan Sejarah Mitologi Rasi Bi...
BERITA LAINNYA - 09 September 2022
IKATAN KIMIA (Kasih Iman Ilmu Amal)
IKATAN KIMIA (Kasih Iman Ilmu Amal)
BERITA LAINNYA - 23 October 2023
Jempolmu Dapat Membunuhku : belajar memahami Cybe...
BERITA LAINNYA - 24 October 2023
Tuhan empunya segala nya, jangan ragu untuk membe...
Tuhan empunya segala nya, jangan ragu untuk membe...
BERITA LAINNYA - 25 October 2023
Tuhan Allah sumber kekuatanku,....
Tuhan Allah sumber kekuatanku,....
BERITA LAINNYA - 26 October 2023
Polusi Udara, Tudung Abu Jakarta.....
Polusi Udara, Tudung Abu Jakarta.....
BERITA LAINNYA - 27 October 2023
POLUSI UDARA SUDAH ADA SEJAK PURBA?
POLUSI UDARA SUDAH ADA SEJAK PURBA?
BERITA LAINNYA - 20 April 2024
PERJUANGAN ACHA
BERITA LAINNYA - 22 April 2024
PULANG - TERE LIYE
PULANG - TERE LIYE
BERITA LAINNYA - 23 April 2024
Resensi Buku 2,578.0 Km
Resensi Buku 2,578.0 Km
BERITA LAINNYA - 24 April 2024
REWRITE
REWRITE
BERITA LAINNYA - 25 April 2024
Septihan, sebuah Resensi
Septihan, sebuah Resensi
BERITA LAINNYA - 24 August 2024
Menempatkan Tuhan di Tempat Pertama
BERITA LAINNYA - 01 September 2024
Leadership Camp, 2024
Leadership Camp, 2024
BERITA LAINNYA - 25 August 2024
Hidup dalam Kehadiran-Nya
Hidup dalam Kehadiran-Nya
BERITA LAINNYA - 26 August 2024
Mengatasi Segala Rintangan dengan Iman
Mengatasi Segala Rintangan dengan Iman
BERITA LAINNYA - 27 August 2024
Damai Sejahtera di Tengah Badai (1)
Damai Sejahtera di Tengah Badai

Choose Your School

GO