Bau Nyale : Festival Menangkap Cacing dari Lombok

BERITA LAINNYA - 03 September 2022

Bau Nyale : Festival Menangkap Cacing dari Lombok

Halo semua! Setelah mengetahui kebudayaan-kebudayaan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, sekarang akan dibahas salah satu festival tahunan yang ada di Lombok. Siapa yang pernah mendengar tentang festival Bau Nyale? Festival ini merupakan festival penangkapan cacing laut yang dilakukan setahun sekali. Hah? Kedengarannya agak menjijikkan ya? Namun, pastinya kalian juga penasaran kan? Yuk kita simak artikel berikut ini!

Bau Nyale adalah tradisi tahunan milik masyarakat Sasak, suku terbesar di Lombok, yang selalu disambut meriah oleh warga. Namun, tak hanya warga lokal saja yang ikut, wisatawan juga bisa ikut menyaksikan festival ini yang diakibatkan oleh antusiasme warga. Runi Fazalani dalam jurnal Tradisi Bau Nyale Terhadap Nilai Multikultural Pada Suku Sasak menyampaikan bahwa dalam bahasa Sasak, bau berarti menangkap dan nyale adalah cacing laut. Festival ini dilakukan setiap tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan tradisional Sasak (pranata mangsa) atau tepat 5 hari setelah bulan purnama. Umumnya antara bulan Februari dan Maret setiap tahunnya. Masyarakat biasanya mulai untuk menangkap nyale di pantai selatan Lombok, seperti Pantai Seger Kuta Lombok, Tanjung Aan, Kaliantan, dan daerah selatan lainnya untuk menunggu munculnya nyale yang biasanya keluar pada pukul 04.00 hingga 06.00. Tanggal penentuan kemunculan nyale bukan merupakan hal sembarangan. Pasalnya, pemangku adat Sasak dari keempat penjuru mata angin harus bertemu di tempat suci dan menggelar ritual wajib yang tak boleh diketahui orang-orang. Untuk tahun ini, bau nyale diselenggarakan pada 20-21 Februari 2022.

Kastolani Marzuki (Ed.) dalam Tradisi Bau Nyale Suku Sasak di Lombok Tengah, Dipercaya Jelmaan Putri Mandalika menyampaikan bahwa menurut kepercayaan masyarakat Lombok, nyale berasal dari sebuah legenda masyarakat Sasak. Ada seorang putri yang cantik jelita bernama Mandalika. Putri Mandalika merupakan anak pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting dari Kerajaan Tonjang Beru dalam hikayat kuno Sasak. Karena kecantikannya itu, putra-putra mahkota di nusantara ingin mempersunting Putri Mandalika. Akibat banyak yang ingin mempersuntingnya, Putri Mandalika pun menjadi bingung dan tidak bisa menentukan pilihannya. Ia juga takut akan terjadi peperangan jika memilih salah satu dari mereka. Maka dari itu, Putri Mandalika mengorbankan dirinya dengan menceburkan dirinya ke laut dan berubah menjadi nyale (cacing) berwarna-warni.

Dirilis dari www.goodnewsfromindonesia, sehari sebelum dilakukannya bau nyale, tokoh-tokoh adat akan membacakan lontar atau naskah di bale sake pat. Drilis dari arsitur.com, Bale sake pat merupakan bangunan tradisional Bali yang terdiri dari empat tiang. Lagu-lagu tradisional yang telah ditentukan juga turut dinyanyikan bersamaan dengan pembacaan lontar tersebut. Lagu tersebut di antaranya "Pupuh Semarandana", "Pupuh Sinom", "Pupuh Maskumambang", dan "Pupuh Ginada". Sebelum masyarakat melakukan bau nyale, mereka harus melakukan ritual bernama Nede Rahayu Ayuning Jagat untuk memohon keselamatan kepada Yang Maha Kuasa dan alam beserta isinya. Pada upacara ini, para tetua adat Lombok berkumpul dengan melingkar dan di tengah-tengah mereka diletakkan jajanan dan buah-buahan berbentuk gunungan. Setelah prosesi tersebut selesai, barulah para masyarakat turun ke laut untuk menangkap nyale. Proses penangkapan dibantu dengan alat penerang, seperti senter dan jaring khusus. Namun, ada pula yang langsung menggunakan tangan. Hal ini diperlukan kesabaran karena mengingat cacing sangat licin dan lincah.

Bagi sebagian orang, nyale bukan hanya cacing laut. Nyale merupakan hidangan yang istimewa bagi warga Lombok yang biasanya dijadikan pepes nyale yang dibakar. Bau nyale juga memiliki dan mengajarkan kita nilai-nilai budaya. Selain itu, ada nilai lain yang diajarkan dari kekhasan Nyale ini, seperti nilai spiritual atau nilai ketuhanan, solidaritas, pengorbanan, keadilan, dan emansipasi.

Wah, unik banget ya? Gimana nih, ada yang mau ikut festival bau nyale ini tahun depan?

 

Joanne Vincell Aurin

 

Daftar Pustaka

Fazalani, Runi. 2018. Tradisi Bau Nyale Terhadap Nilai Multikultural Pada Suku Sasak.

https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v13i2.1549. Diunduh 27 Juni 2022.

Marzuki, Kastolani. (Ed.). 2022. Tradisi Bau Nyale Suku Sasak di Lombok Tengah, Dipercaya Jelmaan Putri Mandalika.

https://ntb.inews.id/berita/tradisi-bau-nyale-suku-sasak-di-lombok-tengah. Diunduh 27 Juni 2022.

https://www.arsitur.com/2020/08/bale-sakapat-tradisional-bali.html. Diunduh 27 Juni 2022.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/07/29/wujud-dari-legenda-putri-mandalika-dalam-tradisi-bau-nyale. Diunduh 27 Juni 2022.

 

NKCTI

Bidang 8 OSIS SMAK HI

Solidaritas dan pengorbanan

BERITA LAINNYA - 17 November 2022
Mengenang Leluhur dengan Membakar Tongkang khas R...
BERITA LAINNYA - 06 December 2022
Hari Menanam Pohon Indonesia
Hari Menanam Pohon Indonesia
BERITA LAINNYA - 11 December 2022
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMAKHI perio...
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMAKHI perio...
BERITA LAINNYA - 13 December 2022
WEEKEND YANG PRODUKTIF
WEEKEND YANG PRODUKTIF
BERITA LAINNYA - 16 December 2022
PERKAJU ( Perkemahan Kamis - Jumat)
PERKAJU ( Perkemahan Kamis - Jumat)
BERITA LAINNYA - 23 September 2023
Membuang Sampah Sembarangan sebagai Masalah Sosia...
BERITA LAINNYA - 24 September 2023
Penjualan organ secara ilegal sebagai masalah sos...
Penjualan organ secara ilegal sebagai masalah sos...
BERITA LAINNYA - 25 September 2023
Belajar mengenal kesenjangan sosial, dan mencari ...
Belajar mengenal kesenjangan sosial, dan mencari ...
BERITA LAINNYA - 26 September 2023
Balap Liar Sebagai Masalah Sosial dan Solusinya
Balap Liar Sebagai Masalah Sosial dan Solusinya
BERITA LAINNYA - 27 September 2023
Mitigasi perselisihan akibat perbedaan agama di s...
Perselisihan Agama sebagai Masalah Sosialdan solu...
BERITA LAINNYA - 11 January 2024
Pembersihan Indonesia dalam Rangka Memperingati 1...
BERITA LAINNYA - 12 January 2024
Bisakah Konflik Dihilangkan?
Bisakah Konflik Dihilangkan?
BERITA LAINNYA - 13 January 2024
Fesyen Daur Ulang: Transformasi Kreatif Gaya Hid...
Fesyen Daur Ulang: Transformasi Kreatif Gaya Hi...
BERITA LAINNYA - 14 January 2024
Memahami dan Mengatasi Pelecehan Seksual: Membang...
Memahami dan Mengatasi Pelecehan Seksual: Membang...
BERITA LAINNYA - 15 January 2024
Mendekati Era Cashless dengan QRIS
Mendekati Era Cashless dengan QRIS
BERITA LAINNYA - 10 June 2024
Ketupat
BERITA LAINNYA - 23 July 2024
Rewind FLS2N Provinsi Jawa Barat 2024
Rewind FLS2N Provinsi Jawa Barat 2024
BERITA LAINNYA - 23 July 2024
Keunikan Budaya dan Alam Indonesia
Keunikan Budaya dan Alam Indonesia
BERITA LAINNYA - 01 July 2024
DEKAT DENGAN TUHAN
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 02 July 2024
LETAKKAN SEMUA KEKHAWATIRANMU DI DALAM TUHAN
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 27 September 2024
Kekuatan yang Lebih Besar dari Kekuasaan
BERITA LAINNYA - 28 September 2024
Tuhan sebagai Perisai bagi yang Berjalan Benar
Tuhan sebagai Perisai bagi yang Berjalan Benar
BERITA LAINNYA - 29 September 2024
Kunci Kebahagiaan adalah Hidup Tanpa Kekhawatiran
Kunci Kebahagiaan adalah Hidup Tanpa Kekhawatiran
BERITA LAINNYA - 30 September 2024
Jangan Biarkan Amarah Merusak Hubungan
Jangan Biarkan Amarah Merusak Hubungan
BERITA LAINNYA - 30 September 2024
Kuasa di Dalam Lemah
Kuasa di Dalam Lemah

Choose Your School

GO