Angin Berlalu

BERITA LAINNYA - 07 October 2022

Angin Berlalu

Mechtildis Sevira

 

Semua ini bermula dari bangunan pendidikan, pria tampan nan gunawan bercorak ungu kebiruan pada pipinya melintas di selasar sekolah. Pria itu bernama Alvaro, berpapasan dengan sekelompok orang yang sedang mem-bully gadis mungil dengan paras yang cantik, bernama Emily. Alvaro menyelamatkan Emily dari kerumunan pembullyan itu. Emily memberi sebuah lollipop berwarna-warni yang ada di tangannya kepada Alvaro sebagai tanda terima kasih.

“Nih mending lu makan aja, gue nggak suka,” kata Alvaro cetus.

“Buat kakak ganteng superhero ku aja,” balas Emily memberi paksa lollipop sambil berlari secepatnya ke kelas untuk menjauh dari Alvaro.

“Dasar bocil mungil,” kata Alvaro dalam hati sambil tersenyum sinis.

Sejak pertemuan itu, Emily merasa bahwa dirinya telah jatuh hati pada superheronya. Sampai-sampai ia berpikir bahwa ia akan mengejar hingga mendapatkan pria tampan itu. Parasnya membuat jantung Emily berdetak lebih kencang. Namun, ia menyadari bahwa jarak umur mereka yang cukup jauh bisa saja menghalangi kisah percintaannya dirinya. Ia segera menghempaskan semua pikiran itu.

*kring…kring…kring….* bel pulang sekolah berbunyi.

Secara tidak sengaja, Emily bertemu lagi dengan sosok pria tampan yang ia kagumi. Jantung yang semula berdetak normal, dalam sekejap berubah menjadi 2x lebih kencang.

“Hi…Kak…, makasih ya tadi udah nolongin aku,” aku membuka pembicaraan dengan gugup

“Ya, sama-sama. Makasih juga ya lollipopnya,” balas Alvaro dengan ketus.

Sepanjang perjalanan, Emily terlihat murung setelah berbicara dengan Alvaro. Emily baru menyadari bahwa pria yang barusan berbicara dengannya adalah lelaki pemilik tampan yang sangat ‘dingin’, bahkan lebih dingin dari kulkas 10 pintu. Ia menjadi tidak ingin berharap lebih terhadap Alvaro. Meskipun begitu, Emily tetap berpegang teguh pada dirinya yang ingin terus mengerjar Alvaro hingga ia mendapatkannya.

Sesampainya Emily di rumah ternyamannya, ia baru menyadari bahwa Alvaro adalah tetangganya, persis di samping rumahnya. Mereka saling bertatap-tatapan, Emily bertatap mata dengan Alvaro yang sedang ada di balkon rumahnya. Namun, Alvaro langsung meninggalkan balkon itu dan kembali ke peratapan tidurnya.

Kebosanan menyelimuti diri Emily, ia ingin melihat bintang dan bulan yang terang di malam yang indah itu. Emily menuju balkon dan menikmati hembusan angin segar pada malam itu. Tanpa disangka-sangka, saat ia menengok ke sebelah kanan, Emily meilhat pria ‘dingin’ yang sedang menatap buku bertuliskan angka-angka yang sangat banyak.

“Nggak sia-sia juga aku ke balkon malam ini,” riang Emily dalam hati.

“Hi kak, lagi ngapain?” teriak Emily dari balkon rumahnya.

“Lagi tidur, udah tahu lagi belajar, pake nanya,” balas Alvaro dengan nada menyeleneh.

“Hehehe, semangat superheroku,” ucap Emily disambut tawa kecil.

Dari balkon rumahnya, ia terus mentap dengan cermat Alvaro yang sedang pusing memikirkan angka-angka yang sedang ada dihadapannya. Selesainya Alvaro belajar, membuat Emily langsung masuk kamar dan tertidur lelap. Bahkan, Emily bermimpi bahwa Alvaro dan dirinya akan menjalin hubungan lebih dari sekedar teman.

Malam berganti dengan fajar yang indah di pagi hari. Emily pergi sekolah diiringi dengan senyum indah yang terlukis di bibirnya, seolah-olah membuat Emily seperti tidak ada ‘beban’ yang harus ditanggung. Namun, senyum itu memudar setelah melihat pria ‘dingin’ yang ia harapkan sedang berbincang serius dengan teman perempuannya. Bila diakui, memang wanita itu memiliki paras yang amat cantik yang merupakan idaman para pria.

“Tenang, itu cuma mantannya yang rese banget kok,” bisik teman Emily seolah tau tentang apa yang Emily rasakan. Emily memberi senyum tipis kepada temannya yang sangat peka terhadapnya.

Perihal tadi sudah dilupakan gadis mungil itu, Emily kembali menjalani harinya dengan penuh keceriaan. Perhatian kecil sering diberikan Emily untuk lelaki dingin itu. Sudah banyak hal dan usaha yang telah Emily lakukan demi Alvaro. Usahanya tidak berlalu-lalang begitu saja, Alvaro terlihat sudah cukup luluh dengan gadis lucu itu. Hari demi hari mereka lewati bersama sebagai teman tanpa kelanjutan status, tetapi dengan hal itu saja sudah membuat Emily sangat bahagia. Emily merasa bahwa perjuangannya itu membuahkan hasil yang sama sekali tidak membuat ia kecewa karena usahanya tersebut.

Setelah sekian lama waktu berjalan, pria yang tadinya sangat ‘dingin’ itu ‘menembak’ Emily dengan setulus hati. Alvaro melukiskan senyuman yang sangat indah di bibir Emily. Gadis mungkil itupun menerima Alvaro sebagai pacarnya. Ia merasa sangat bangga terhadap dirinya karena telah mencairkan pria terdingin yang pernah ia temui dalam hidupnya.

 

Tags:
BERITA LAINNYA - 20 November 2021
Character Camp : Good Character
BERITA LAINNYA - 22 November 2021
Character Camp : Saka Bakti Husada
Character Camp : Saka Bakti Husada
BERITA LAINNYA - 23 November 2021
SETALI IMAN DAN PERBUATAN
 SETALI IMAN DAN PERBUATAN
BERITA LAINNYA - 23 November 2021
Setia dalam Melayani
Setia dalam Melayani
BERITA LAINNYA - 24 November 2021
Character Camp : Saka Bakti Husada Sangatlah berg...
Character Camp : Saka Bakti Husada Sangatlah berg...
BERITA LAINNYA - 23 February 2023
ARTMAZING
BERITA LAINNYA - 06 March 2023
Budaya 5S dan TOMAT
Budaya 5S dan TOMAT
BERITA LAINNYA - 11 March 2023
Gold Flag untuk Pengurus OSIS AHI periode 2022
Gold Flag untuk Pengurus OSIS AHI periode 2022
BERITA LAINNYA - 17 March 2023
Cyber Security
Cyber Security
BERITA LAINNYA - 18 March 2023
Laporan Hasil Belajar MID Semester
Laporan Hasil Belajar MID Semester
BERITA LAINNYA - 02 November 2023
Daily Inspiration, 02 November 2023
BERITA LAINNYA - 07 November 2023
Daily Inspiration, 07 November 2023
Daily Inspiration, 07 November 2023
BERITA LAINNYA - 15 November 2023
Excelsior Excitement   Written by: Sharon Victo...
Excelsior Excitement   Written by: Sharon Victo...
BERITA LAINNYA - 14 November 2023
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia Writt...
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia Writte...
BERITA LAINNYA - 13 November 2023
What is school for? A Speech by Leon Oswald..
What is school for? A Speech by Leon Oswald..
BERITA LAINNYA - 15 March 2024
“Resensi Buku Goosebumps: Makhluk Mungil Pembawa ...
BERITA LAINNYA - 16 March 2024
Resensi Buku HUJAN: Tere Liye
Resensi Buku HUJAN: Tere Liye
BERITA LAINNYA - 17 March 2024
“Resensi Buku Keindahan Hidup”
“Resensi Buku Keindahan Hidup”
BERITA LAINNYA - 18 March 2024
Resensi Buku: "Koala Kumal" karya Raditya Dika
Resensi Buku: "Koala Kumal" karya Raditya Dika 
BERITA LAINNYA - 19 March 2024
Resensi buku “LELAKI DITENGAH HUJAN”
Resensi buku “LELAKI DITENGAH HUJAN”
BERITA LAINNYA - 21 July 2024
Jangan Bersungut-sungut
BERITA LAINNYA - 11 September 2024
Andalkan Tuhan dalam Segala Situasi
Andalkan Tuhan dalam Segala Situasi
BERITA LAINNYA - 22 July 2024
Percaya Pada Waktu Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 11 September 2024
Damai Sejahtera di Tengah Badai
Damai Sejahtera di Tengah Badai
BERITA LAINNYA - 23 July 2024
Menjadi seperti Kanak-kanak Yesus
Daily Reminder

Choose Your School

GO