Tips Sukses Toilet Training untuk Si Kecil
Berita BPK PENABUR Jakarta - 03 October 2024
Toilet training adalah salah satu tahap penting dalam tumbuh kembang anak. Membantu anak belajar menggunakan toilet membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Jangan khawatir, mama/papa! Dengan tips-tips berikut ini, proses toilet training akan menjadi lebih menyenangkan dan lancar:
Kapan Waktu yang Tepat Memulai Toilet Training?
Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Namun, umumnya anak siap untuk toilet training ketika:
- Usia: Sekitar 18-24 bulan.
- Tanda fisik: Popok kering lebih lama, mampu duduk dengan tegak, dan menunjukkan tanda-tanda ingin buang air (misalnya, meremas popok).
- Tanda emosional: Menunjukkan minat pada toilet, mampu mengikuti instruksi sederhana, dan ingin mandiri.
Tips Sukses Toilet Training
-
Buat Suasana yang Menyenangkan:
- Libatkan anak dalam memilih celana dalam baru yang lucu.
- Ajak anak ke kamar mandi bersama untuk menunjukkan cara menggunakan toilet.
- Berikan pujian dan hadiah kecil setiap kali anak berhasil buang air di toilet.
-
Buat Jadwal yang Teratur:
- Bawa anak ke toilet setiap 2-3 jam sekali.
- Sebelum tidur, saat bangun tidur, dan setelah bermain adalah waktu yang tepat untuk mengajak anak ke toilet.
-
Gunakan Bahasa yang Sederhana:
- Jelaskan dengan kata-kata yang mudah dipahami apa itu pipis dan pup.
- Gunakan bahasa yang positif dan hindari memaksa.
-
Berikan Contoh yang Baik:
- Ajak anak ke kamar mandi bersama untuk menunjukkan bagaimana cara yang benar.
- Ceritakan pengalaman Anda sendiri saat belajar menggunakan toilet.
-
Siapkan Perlengkapan yang Nyaman:
- Pilih toilet duduk yang sesuai ukuran anak.
- Siapkan pijakan kaki agar anak merasa lebih nyaman.
- Gunakan alat bantu seperti toilet ring atau kursi pelatih.
-
Tetap Sabar dan Konsisten:
- Toilet training membutuhkan waktu dan proses.
- Jangan marah jika anak mengalami kecelakaan.
- Berikan dukungan dan semangat terus-menerus.
Mengatasi Tantangan
- Kecelakaan: Terjadi kecelakaan adalah hal yang wajar. Jangan terlalu memusingkan dan bersihkan segera.
- Penolakan: Jika anak menolak menggunakan toilet, cobalah untuk mencari tahu alasannya. Mungkin anak merasa takut atau tidak nyaman.
- Kembali ke Popok: Jika anak sudah berhasil menggunakan toilet tetapi kembali ke popok, jangan panik. Kembali ke langkah awal dan berikan waktu untuk menyesuaikan diri.
Dengan kesabaran dan dukungan dari semua pihak, toilet training akan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak dan orang tua.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur