Senin Bercermin : His Only Son, Realita Pedihnya Pergumulan Abraham
BERITA LAINNYA - 04 September 2023
For God so loved the world that he gave His only Son, so that everyone who believes in Him might not perish but might have eternal life. - John 3:16
Film His Only Son telah resmi rilis 3 September 2023 dan dapat disaksikan di bioskop CGV (terpantau di aplikasi CGV namun tidak seluruh CGV menyiarkannya). Kisah yang berdasar pada cerita Alkitab ini sangat menarik untuk disaksikan. Jika kita berfokus pada Kejadian 22, kisah tersebut sangat terbatas dan menunjukan betapa Abraham dengan mudah dan kuat imannya hendak mengorbankan anaknya Ishak.
Namun dalam film kali ini seperti kebiasaan-karya dari Angel Studios, mereka berhasil membawa sentimen atau perasaan hancur hati Abraham tatkala mendengar perintah Allah itu. Hal itu makin kita pahami dan diperparah, tatkala kita disajikan alur maju-mundur film ini yang mendramatisir secara realistis. Dimulai dengan kegalauannya sejak perintah Allah yang menyuruhnya meningkalkan Ur-Kasdim menuju tanah perjanjian. Lalu ketidaktenangan hidup dalam ancaman raja-raja tanah kanaan dan mesir di masa itu. Ditambah lagi dalam internal keluarganya, ia masih bergumul bersama istrinya, Sarai yang memang masih terus meragukan dan susah untuk percaya bahwa perintah panggilan Abram (yang kemudian menjadi Abraham) benar-benar datang dari Tuhan karena Sarai diperhitungkan sebagai wanita yang mandul.
Ditengah segala hancur hatinya Abraham terus mengingat bagaimana Allah selama ini telah menjaga dan menolong hidupnya secara luar biasa. Kalimat yang sangat luar biasa dari film ini adalah, "Tidak ada satu manusiapun bisa menyombongkan dirinya atas pencapaiannya karena pada akhirnya semua atas ijin dan prakarya Tuhan". Ketika Abraham mendapatkan anugerah dari Tuhan kalimat yang selalu terucap sebagai buah dari imannya adalah,"apakah ada hal yang terlalu sulit untuk Tuhan?"
Ketika Abraham menceritakan kebaikan Tuhan dan mengingat penyertaan Tuhan, Ia selalu dikuatkan untuk melakukan apapun yang Tuhan perintahkan. Meskipun ia sendiri belum melihat apa maksud Tuhan saat memerintahkannya. Ini sangat khas dan mendasar bagi seorang yang disebut bapa orang beriman. Dia mampu menang atas kekhawatiran dan tekanan dengan terus mengarahkan pandangan pada Allah dan perintahNya.
Pada akhirnya sama-sama kita pahami, seperti apa yang tertulis dalam alkitab bahwa Ishak tidak jadi dipersembahkan sebagai korban bakaran. Namun pengalaman itu menguatkan dan menurunkan iman Abraham pada Ishak sekaligus mengikatkan janji, bahwa 2000an tahun setelahnya, di gunung yang sama, Moria, dikorbankan Anak Tunggal Allah sebagai perjanjian dan penebusan atas dosa manusia, lewat Yesus Kristus Tuhan kita.
Apalah arti sebuah tempat? Gunung Moria adalah saksi bisu dari kasih Allah, yang begitu besar dan begitu agung, hingga Dia (sampai hati) mengorbankan AnakNya yang tunggal demi kita, orang-orang yang seringkali tidak bersyukur atas kasihNya. Salib Yesus berdiri di sana, mengingatkan kita akan siapa kita dan siapa Dia: kita, pemberontak dan musuh Allah, yang telah diampuni, karena Dia, Allah yang Mahamulia mengutus AnakNya untuk menggantikan kita menerima hukuman, sehingga kita bisa berdamai dengan Dia.
Ingatlah gunung Moria. Ingatlah pengorbanan, perjanjian dan salib Yesus Kristus. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
ditambahkan dari : https://gloryekasari.wordpress.com/2012/11/03/apalah-arti-sebuah-tempat/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur