Literasi di Era Digital oleh Mr. Daniel Lestanto
BERITA LAINNYA - 17 September 2023
Digitalisasi kini sudah mulai dirasakan oleh hampir seluruh kalangan usia saat ini, banyak dari kita menggunakan produk – produk digital dalam kehidupan kita sehari – hari. Digitalisasi saat ini sudah merambah ke berbagai bidang usaha jasa maupun dagang, hal ini sering sekali kita rasakan atau nikmati misalkan saja layanan perbankan saat ini nasabah sudah dapat menyetorkan uangnya secara mandiri tanpa perlu harus pergi ke bank dan mengantri panjang untuk menyetorkan uangnya dengan cara menyetorkan uang tersebut melalui mesin atm yang banyak tersedia diberbagai tempat.
Selain itu, saat ini sumber informasi bisa kita dapatkan secara mudah dan cepat dengan internet di mana kita tidak perlu pergi ke mana – mana untuk mendapatkan informasi yang sedang kita cari. Hal ini ditegaskan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika dalam laman web resminya, dengan mengatakan “Masyarakat yang sudah “aware” dengan internet sudah mencapai 40 juta penduduk dari penduduk Indonesia kurang lebih 200 juta lebih.” Namun, sayangnya ada dampak negatif dari meleknya masyarakat akan internet yaitu; mudah sekali juga dalam melakukan kegiatan plagiarisme, mudah sekali dalam menerima berita – berita hoax atau berita bohong.
Kemudahan dalam mencari sumber informasi saat ini membuat kita menjadi kurang “aware” dengan informasi yang kita dapatkan, atau bahkan kita tidak membaca dengan seksama maksud dari informasi tersebut lalu kita asal untuk membagikan informasi tersebut kepada orang lain tanpa mempertimbangkan informasi itu benar adanya atau tidak. Fenomena ini menjadi sebuah tantangan bersama untuk kita, terlebih pada dunia pendidikan untuk membimbing siswa dalam mencari dan memilah informasi yang baik dan benar.
Literasi kini sudah mulai ditinggalkan banyak orang karena untuk sebagian besar orang merupakan kegiatan membosankan, hal ini semakin didukung dengan adanya digitalisasi yang jauh lebih menarik daripada membaca sebuah buku, artikel, majalah atau berbagai macam jenis bahan bacaan. Walaupun kini sudah banyak hadir baik buku, majalah, dan koran dalam bentuk digital tetapi masih banyak yang belum memanfaatkannya. Namun, saat ini lebih sering berfokus dengan media sosial yang jauh lebih menarik pada kalangan remaja, bahkan saat ini sudah mulai merambah pada usia dewasa.
Dunia pendidikan akan sulit sekali dipisahkan dengan literasi, mengapa demikian? Karena dalam setiap proses belajar mengajar tidak hanya membaca, tetapi juga ada proses menulis, menghitung, berbicara dan memecahkan masalah. Tentunya semakin tinggi jenjang yang dijajaki oleh siswa, akan semakin sulit pula materi atau cara memecahkan sebuah masalah. Maka dari itu pemerintah menganjurkan bahwa setiap sekolah harus memiliki perpustakaan, perpustakaan dianggap penting karena tidak hanya sebagai fasilitas dalam menunjang belajar mengajar namun juga sebagai tempat untuk menambah wawasan dan kemampuan dalam literasi. Mungkin di internet kita bisa mendapatkan banyak informasi, namun ada beberapa informasi yang sulit untuk kita dapatkan atau akses di internet dan hanya dapat ditemukan di perpustakaan. Koleksi langka akan sulit kita temukan pada internet dan perpustakaan bisa menjadi salah satu wadah dalam pencarian koleksi langka.
Perpustakaan adalah sebuah wadah untuk pemustaka dalam mencari informasi – informasi yang dibutuhkan, tidak hanya tersedia buku – buku saja melainkan juga terdapat koleksi audio visual yang dapat digunakan.
Kontributor: Mr. Daniel Lestanto
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur