Journey Of Suffering - Akhir Dari Penderitaan
BERITA LAINNYA - 27 December 2024
Dari kemarin kita bahas penderitaan-penderitan, penghiburannya terus apa? Kalau kita harus mengalami penderitaan itu terus… Susah bagi kita menerima penghiburan dari seseorang yang belum merasakan atau mengalami penderitaan kita. “Yang sabar ya.” “Kuat, pasti bisa.” “Semangat ya!” , pasti kita akan merespon “Kamu belum ngerasain, tapi bilang yang sabar ya, yang kuat ya, yang semangat ya.”
Tapi berbeda dengan penghiburan yang datangnya dari Tuhan. Tuhan, Imam Besar itu, dikatakan sudah datang ke dunia, menjadi sama dengan manusia, karena Dia mau ikut merasakan apa yang kita rasakan dan Dia tau itu berat. Oleh sebab itu, Ia turun ke dunia, Ia mau ngasih tau bahwa Ia juga ikut dan berjalan bersamamu, bersama kita, S E L A L U.
Tuhan selalu ada dalam kehidupan kita. Aku ga ngerti apa yang sedang kalian alami atau sedang mengalami apa. Entah itu hubungan keluarga, permasalahannya, penderitaannya, atau mungkin pergumulan lainnya dalam lingkungan sekolah, sosial, dan pertemanan, maupun pasangan. Berbeda-beda Kita baca satu ayat terakhir lagi…
2 Korintus 4:17-18 (TB)
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Satu pertanyaan terakhir, dalam melewati penderitaan kita sampai saat ini, kita berpegang pada apa? Penderitaan ga mungkin bisa kita buang, tapi kita berpegang pada apa? Apakah pada sesuatu yang sementara, berpegang pada harta yang nantinya kalau kita mati ga akan kita bawa. Apakah kita berpegang pada sesama atau pasangan kita, yang suatu saat mungkin bisa mengkhianati kita. Yang hari ini mungkin bisa bilang kita baik, besok bilang kita jahat. Ataukah, kita berpegang kepada satu pribadi yang kekal yaitu, Kristus sendiri.
Aku belajar untuk tidak berpegang pada hal-hal sementara—nilai ujian, pertemanan yang berubah, atau pencapaian yang cepat berlalu. Semua itu bisa datang dan pergi. Tetapi Tuhan yang kekal, yang tidak pernah berubah, selalu ada disampingku. Penderitaan yang aku alami saat itu, meskipun menyakitkan, mengajarkanku untuk bergantung sepenuhnya pada-Nya, dan pada akhirnya, itu membentuk imanku menjadi lebih kuat. Dengan berpegang pada Kristus, aku mulai memahami bahwa penderitaan ini bukanlah akhir, melainkan bagian dari perjalanan menuju kemuliaan yang jauh lebih besar.
Aku mau kita sama-sama merenungkan itu. Kita lihat lagi ke dalam hati kita, kita refleksikan ke dalam hati kita. Pada apa kita berpegang?
Penderitaan menyadarkan kita bahwa kita manusia yang rapuh dan membutuhkan Tuhan. Penderitaan juga merupakan bagian hidup kita, yang tanpanya kita tidak akan mengalami pertumbuhan iman. Namun meskipun demikian, firman Tuhan mengatakan “jangan takut” karena Tuhan merasakan dan menanggungnya bersama dengan kita.
Writer : Letisia Widya
Big Thanks for Material by Ps Ruly Pangemanan | “Journey Of Suffering”
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur