Semua Tentang Pandemi - Yehuda Omega

Cerpen Siswa & Guru - 05 November 2021

Aku akan menulis sepenggal cerita dalam hidupku yang dilewati saat masa pandemi, mungkin aku tidak terlalu pandai dalam menulis, maka dari itu maafkan atas segala kekurangan dalam cerita ini.

Perkenalkan namaku adalah Yehuda Omega, aku hanyalah seorang remaja pada umumnya, sepertinya tidak ada yang istimewa dariku. Aku memiliki hobi menggambar, menulis dan bermain alat musik. Aku masih berusia 13 tahun, umur yang cukup muda untuk hidup di dunia.

Saat pertama kali mendengar kata Covid-19 aku sedikit khawatir, tapi pikiranku mengatakan ini tidak akan sampai ke Indonesia dan hanya akan berlangsung selama beberapa minggu saja.

Ternyata tidak. Covid-19 mulai masuk ke Indonesia dan mulai berdampak pada bidang ekonomi dan pendidikan, sampai-sampai sekolahku meliburkan siswa/siswi-nya dan melakukan pembelajaran secara daring, sebenarnya terdapat beberapa kendala saat aku menjalani PJJ, seperti tidak memahami materi yang diajarkan secara utuh, awalnya pihak sekolah hanya memprediksi ini akan berlangsung hanya 14 hari.

Tapi kenyataannya pembelajaran jarak jauh terus dilakukan sampai ujian kenaikan kelaspun kabarnya akan dilakukan dari rumah menggunakan gadget, aku merasa ini hanya sebuah masalah yang kebetulan aku alami dalam kehidupanku, sungguh aku menginginkan kehidupanku yang lalu, bercengkrama dengan teman di dalam ruang kelas. Aku rindu.

Singkat cerita aku berhasil melewati ujian kenaikan kelas dengan segala perjuangan yang aku lakukan. Tiba saatnya untuk libur panjang, sangat disayangkan aku tidak bisa pergi berlibur bersama keluarga karena masih dalam masa pandemi, setiap hari aku hanya melakukan hal yang ku suka dan mengasah beberapa kemampuanku, seperti menulis cerita, menggambar sketsa dan menciptakan beberapa lagu, aku mencoba seproduktif mungkin dalam masa pandemi ini.

Libur kenaikan kelas telah usai saatnya kembali kepada rutinitas bersekolah, tetapi pandemi belum usai dan harus melaksanakan hari pertama di kelas 8 dengan metode daring, ku kira ini akan cepat selsai dan kembali kepada semula.

PJJ terus dilaksanakan di sekolahku entah sampai kapan. Hari berganti hari, bulan berganti bulan tiba saatnya sekolahku mengadakan pemilihan ketua Osis, pemilihan dan pelantikan akan diadakan secara online. aku terpilih menjadi salah satu calon dari keempat kandidat. Singkatnya aku terpilih menjadi ketua osis dan akan dilantik, ini sangat berbeda dengan kondisi tahun lalu dimana pemilihan dan pelantikan tidak seasik tahun lalu. Aku dilantik dan kini resmi menjadi ketua Osis periode 2020/2021, aku bersyukur atas semua yang aku dapatkan.

Seperti biasa setiap hari aku melaksanakan PJJ, suatu saat aku memiliki urusan keluarga yang mengharuskan aku untuk pergi ke kota Bandung, aku sangat senang karena bisa pergi keluar kota, tapi aku juga merasa takut karena covid-19 masih ada dimana-mana.

Dengan mengucap doa kendaraanku melaju ke kota Bandung, sepanjang jalan sangat berbeda dengan tahun lalu aku mengunjungi kota Bandung, kali ini wisatawan tidak terlalu padat disekitaran kota, jadi aku bisa cepat untuk sampai di tempat tujuan.

Sampailah di kota Bandung, tentu aku mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker sepanjang perjalanan dan membersihkan badan saat aku sampai di tempat aku akan menginap nanti malam.

Aku hanya akan berada 3 hari disana, tidak lama. Hanya menyelesaikan urusan keluargaku disana, tetapi rasanya tidak pas jika kita tidak mengunjungi tempat wisatanya, aku mengunjungi jalan Asia afrika dan Braga. Pengunjung yang datang cukup patuh dengan menggunakan masker dan menjaga jarak, aku hanya mengambil beberapa foto untuk kujadikan kenangan sebelum pulang ke rumahku.

Keesokannya aku mulai melakukan PJJ seperti biasa, tidak ada yang berubah setiap harinya, ini serasa kehidupan yang benar-benar hampa. Bangun dari tidur lalu melaksanakan PJJ dan membantu orang tua lalu melakukan hal yang aku suka, sepertinya hanya itu setiap harinya, aku sangat merasa bosan.

Suatu hari sekolahku mengadakan perlombaan singing contest yang wajib diikuti semua siswa di sekolahku, aku ikut berpartisipasi di perlombaan itu dengan suaraku yang terbatas, aku tidak pandai dalam bernyanyi.

Selain singing contest sekolahku juga mewajibkan penulisan cerpen untuk nantinya dicetak menjadi buku kumpulan cerpen siswa dan guru, menurutku ini adalah event yang cukup bagus karena dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam masa pandemi.

Beberapa lomba juga sempat diadakan dalam masa pandemi ini, aku mencoba ikut berpartisipasi didalamnya, tidak banyak, aku mengikutinya untuk mengisi waktu luang setelah PJJ dilaksanakan.

Jujur dalam masa pandemi ini aku sangat merasa bosan, aku sering menghubungi teman-temanku lewat aplikasi Whatsapp agar aku tetap menjalin hubungan baik dengan kawanku. Aku sering bermain game online bersama teman-teman ku untuk menghilangkan rasa jenuh, dan terbukti itu cukup ampuh dalam mengatasi rasa bosan.

Aku pernah mendengar berita bahwa hari demi hari kualitas udara di bumi semakin membaik, karena penerapan karantina di beberapa belahan dunia, selain itu juga aku lebih sering berkumpul bersama keluarga, mungkin itu adalah sisi positif dari adanya covid-19 ini. Aku cukup bahagia mendengar kabar itu, tapi di lain sisi juga banyak yang meninggal dunia karena virus ini, aku benar-benar prihatin atas itu.

Semenjak karantina ini aku mulai tertarik pada dalah satu bahasa, aku mempelajari bahasa Belanda, tidak banyak yang aku pelajari tapi menurutku itu cukup bermanfaat. Biasanya aku mempelajarinya sebelum tidur, menurutku ini adalah salah satu hal positif yang bisa menjadi referensi saat karantina.

Awalnya aku mendengar bahasa Belanda dari salah satu penulis buku terkenal, Pidi Baiq, lalu aku mencoba mempelajarinya dan menurutku itu cukup menantang mengingat bahasanya yang sulit, berharap suatu saat nanti dapat mengunjungi negeri kincir angin tersebut.

Dalam masa pandemi ini sempat beberapa kali aku pergi ke jatibarang untuk membeli sesuatu dan mengunjungi sodaraku, tak lupa aku juga memakai masker setiap bepergian keluar rumah demi menjaga keselamatan diriku dan orang disekitarku.

Sudah hampir 9 bulan pandemi masih belum berakhir, terdengar beberapa kabar terdapat pasien covid-19 disekitar tempat tinggalku, aku benar-benar khawatir mendengar kabar tersebut, yang bisa kulakukan hanya berdoa kepada Tuhan setiap hari dan menjaga keselamatan bersama dengan tetap diam di rumah

Pada akhirnya ini akan menuju pada kedisiplinan kita dalam mengatasi pandemi, jika kita mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan aku yakin ini akan segera berakhir, semoga semua yang telah dilakukan bisa berbuah baik untuk negeri tercinta ini dan bisa menjalankan aktivitas yang seperti dulu lagi.

Dan semoga doa-doa yang sudah kita panjatkan bisa diterima Tuhan dan akan segera dibalas dengan berhentinya pandemi di seluruh dunia, jika pandemi belum berakhir mungkin memang belum waktunya, aku percaya semua akan Indah pada waktunya, dan biarkan ini berjalan seperti seharusnya. Aku yakin Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anaknya dalam kesusahan. Semoga pandemi berakhir.

- Yehuda Omega -

Tags:

Share:

Share

Tweet

whatsapp