Pertolongan-Nya Tak Pernah Terlambat - Dwi Puji Lestarianti

Cerpen Siswa & Guru - 09 September 2021

 

Saat awan menutupi sinar matahari, suasana menjadi mendung, sepi dan merambat ke suasana hati yang merindu bertemu dengan kawan-kawan, saudara dan murid-murid…akhirnya kucoba membuka laptop-ku dan mulai menuliskan beberapa kenangan di saat Pandemi ini.      

         

Indonesia di Istana Negara tanggal 2 Maret 2020. Dua warga negara Indonesia yang positif Covid-19 tersebut mengadakan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

 

Pada 11 Maret 2020, untuk pertama kalinya warga negara Indonesia meninggal akibat Covid-19. Korban yang meninggal di Solo adalah seorang laki-laki berusia 59 tahun, diketahui sebelumnya menghadiri seminar di kota Bogor, Jawa Barat, 25-28 Februari 2020.

 

Namun, data kesembuhan pasien Covid-19 yang melampaui angka pasien meninggal bukanlah tanda bahwa wabah virus ini akan segera teratasi di Indonesia. Sejauh ini, angka kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Baru sebulan lebih sejak dinyatakan resmi muncul jumlah kasus pengidap virus korona di Indonesia mencapai di atas 5.500 kasus.

 

Vietnam yang sejauh ini mencatat kasus Covid-19 di bawah 300 orang dan tanpa angka kematian juga masih memberlakukan karantina 74.941 warganya per tanggal 10 April 2020. Sementara itu, China yang sebelumnya melaporkan nol korban meninggal juga menghadapi babak baru ”rangkaian peristiwa kedua” Covid-19 yang mulai muncul. (LITBANG KOMPAS)

 

            Cuplikan berita diatas, memberikan gambaran bagaimana keadaan Negara dan bangsa Indonesia diawal terpantaunya covid-19 di Indonesia.Setiap hari selalu ada postingan berita dan info seputar Covid -19 yang kemudian di kategorikan dalam Pandemi 2020.

 

Tambah hari, semakin mencekam dan menakutkan, banyak sekali berita hoax yang membuat orang-orang jadi sakit beneran karena takut.

 

Sementara banyak orang kebingungan, maka yang kulakukan saat itu adalah makin mendekat kepada Tuhan dan berdoa sungguh-sungguh.Setiap hari hati dan  pikiran harus sinergis, menghadapi berbagai hal yang membutuhkan keputusan yang tepat dan tidak boleh salah, jika salah urusannya ke nyawa.

 

Virus corona, tidak terlihat tidak tercium dan tidak mudah dikenali, tidak terlihat, kadang dengan cepat keadaan orang yang terkena virus ini drop dan akhirnya meninggal.

 

Ketakutan, kekuatiran dan kengerian mulai menguasai banyak orang, semuanya ingin selamat dan sehat tentunya, tidak tahu siapa yang membawa virus ini, mungkin saja orang yang dekat dengan kita. Orang-orang yang sudah diatas 50 tahun cenderung dianjurkan tidak kemana-mana.

 

Yang telah memiliki penyakit seperti jantung, hipertensi,diabetes juga dianjurkan di rumah saja, semua diminta menerapkan protokok kesehatan 3 M (Makai Masker, Mencucui tangan pakai sabun dan Menjaga jarak) akhirnya keadaan peningkatan penderita dan yang meninggal semakin bertambah banyak.

 

Pada akhirnya di bulan Maret, semua sekolah di tuutp, semua tempat ibadah di tutup, semua jalan di kota-kota diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) , kota menjadi sunyi…jalan menjadi sepi… semua dihimbau tinggal di dalam rumah.

 

Berbagai rasa menyeruak dalam dada, saat semuanya harus dikendalikan dari sebuah laptop dan jaringan internet. Yang ada di benak ku saat itu adalah membuat semua peserta didik belajar dan semua Guru-guru dapat mengajar dengan baik dan aman.

 

Persiapan kilat, mulai dilakukan, diberikan pengarahan dan semua dijalankan dengan berpikir bahwa ketidak nyamanan ini, hanya untuk beberapa saat.

 

Bersyukur kepada Tuhan yang selalu memimpin di sekolah ini, saat terjadi pandemi, Maret 2019 semua harus di rumah, sebenarnya Tuhan sudah lebih dahulu melatih di tahun 2018.

 

Saat itu di awal tahun pelajaran 2018/2019 dikarenakan banyak keluhan orang tua bahwa siswa banyak yang bermain HP dan kurang belajar, kemudian ada beberapa siswa yang diam-diam membawa HP ke sekolah(walaupun akhirnya ketahuan), dan juga program “paper less” /“Go  Green sekolah”, maka kami sepakat untuk menggunakan HP sebagai media untuk melakukan Penilaian Harian beberapa Mata Pelajaran inti.

 

Kemudian juga menggunakan HP untuk games belajar atau pemilihan OSIS, sehingga unutuk keadaan ini kami sudah tidak terlalu sulit, apalagi peserta didik saat diminta masuk Google Classroom yang dipandu online pun semua dapat melakukannya.

 

Belum lagi dengan program “Fine tuning” dimana peserta didik sudah paham ada beberapa materi dalam satu kegiatan, beberapa Guru Mata Pelajaran dapat bergabung dan melakukan penilaian Bersama. Hal seperti ini Tuhan sudah berikan kepada kami untuk berlatih saat sebelum pandemi. Dan sekarang semuanya dapat dilaksanakan walaupun banyak kendala dalam Pembelajaran Jarak Jauh  atau daring.

 

“ Mam, selamat pagi…maaf tidak bisa ikut meet , karena jaringannya tidak bagus “ , info seperti ini selalu mewarnai hari-hari PJJ, atau “ Mam, maaf tidak bisa buka kamera karena jaringan down”  atau “ Mam, maaf baru bisa kirim tugas malam ini, karena dari tadi Google classroom tidak bisa diakses karena jaringan” dan banyak lagi info peserta didik yang mewarnai hari-hari PJJ.

 

Yang semula dikira hanya beberapa saat terlockdown melakukan daring  ternyata, Tuhan mengijinkan hampir 9 bulan. Dalam masa-masa seperti saat ini, hal yang paling menyenangkan adalah jika setiap pagi dapat berdoa bersama, saling meneguhkan baik dengan Firman/renungan maupun dengan pujian dan doa.

 

“Tuhan, kami bersandar pada kekuatanMu, karena kami sangat percaya Kau yang mengendalikan hidup kami, lindungi kami, jagai kami, berikan kemudahan untuk kami dapat belajar dengan daring, berkati jaringan yang kami pergunakan supaya dapat membantu kami belajar, dalam nama Tuhan Yesus,Amin”

 

Doa seperti ini selalu di sampaikan baik oleh siswa atau Guru, baik saat Ibadah pagi, ataupun dalam flyer doa malam yang bergantian di buat oleh Guru dan karyawan dan di share kepada semua Keluarga SMPK PENABUR Jatibarang.

 

Terkadang terasa juga di saat jam pelajaran ada siswa yang mulai enggan, bosan, tidak antusias…. Sediiih…rasanya, meskipun sudah dengan berbagai model pembelajaran, tidak bisa di sangkal bagaimana kerinduan untuk bertemu dan bertatap muka belajar normal itu sangat di tunggu dan diharapkan, oh…Tuhan…..

 

“ Selamat pagi, sayang…. Ayo bangun…” , “ Hmm…bentar lagi ibadah dimulai, kamu belum absen siap mengikuti PJJ, ayo di tunggu ….”  , “semangat ya… ayo, hari ini pelajaran Fisika lho… “  , “ Kamu harus antusias, sayang…lihat masa depan ada di keputusan kamu belajar hari ini….”

 

Setiap pagi, selalu ada motivasi untuk beberapa personal, sedih, kesel, kasihan bercampur aduk…Jika tidak diingatkan akan berpengaruh kepada nilai akhir, tapi yang lebih penting Pendidikan karakter ‘disiplin’ dan ‘ tanggung jawab’ menjadi tidak terukur dengan baik.

 

Terkadang manusiawi kekesalan merambati hati sampai ke otak, yang hampir hampir memerintahkan emosional bercampur dalam menangani peristiwa tersebut, tapi bersyukur Roh Kudus setiap kali memberi kekuatan dan kesabaran…. Akhirnya timbul Kembali kegairahan untuk mengerti dan mencari permasalahan yang dihadapi peserta didik.

 

            Hari ini, brefing pagi on line, semua wali kelas menyampaikan beberapa nama di kelasnya yang sulit untuk daring, meskipun sudah di telepon, meminta bantuan orang tuanya, tapi mereka belum banyak berubah….semua akhirnya terdiam, sedih, bingung,kecewa…terasa bercampur…. Akhirnya kami ada solusi untuk keluar menolong mereka, mengunjungi mereka dengan protokol Kesehatan, mendatangi rumah-rumah mereka di hari sabtu, saat sekolah tidak ada daring.

 

            Sabtu , jam 09,00 kami, team mulai menyusuri jalan dengan menggunakan kendaraan sekolah, setelah data anak fix di urutkan mulai kami datangi rumah-rumah mereka.

 

“ hallo…bagaimana kabar kamu?”, “Boleh kita ngobrol sebentar…tidak usah masuk rumah ,deh..” saat team bertemu mereka kalimat sapaan seperti ini, selalu disampaikan, beberapa terpukau…kaget, seakan tidak percaya kami yang datang ke rumah mereka, akhirnya kami menyampaikan motivasi, solusi untuk permasalahan yang mereka hadapi, setelah itu kami berdoa bersama.

 

Waktu sudah menunjukkan jam 14.00 team sudah lelah dan kami sudah catat semua hasil kunjungan, kami putuskan pulang dengan harapan ada semangat baru di hari senin, untuk mereka melakukan daring Kembali.

 

            Hari ini, kami, guru-guru rapat penentuan nilai raport akhir semester 1 dengan zoom, terlihat di virtual wajah guru-guru yang penuh harapan nilai-nilai yang akan diberikan kepada peserta didik, adalah nilai yang sepadan dengan jerih Lelah dan usaha daring mereka, dan orang tua mereka dapat memahami betapa belajar di tengah pandemi ini memang tidak mudah. Kita harus bersyukur kalau sampai saat ini , semuanya berhasil mendapat nilai.

 

            Peran serta orang tua, adalah hal yang sangat penting di saat pandemic ini, saya sangat bersyukur, memiliki rekan sekerja baru…guru-guru baru ..mentor-mentor baru yang tumbuh di rumah peserta didik ,

 

ya…. Mama dan papa serta kakak mereka telah mengambil porsi pembelajaran di rumah yang jauh lebih efektif, meskipun ada saja kesulitan yang harus dihadapi, namun orang tua peserta didik SMPK PENABUR Jatibarang sudah terbukti, mereka sangat mendukung program sekolah. Saya sangat bersyukur Tuhan berikan hati dan kemauan yang luar biasa di hati para orang tua, untuk putra-putrinya dapat menyelesaikan daring.

 

       Firman Tuhan dalam 1 Korintus 10 : 13 menuliskan :

       “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

 

Firman Tuhan diatas, adalah salah satu yang saya pegang teguh, bagaimanapun dalam situasi apapun, tetap jika kita percaya Tuhan Yesus ada di hidup kita, menyertai kita, dan Dia tidak akan membiarkan kita karena Dia Allah yang setia dan menyediakan jalan keluar.

 

Tuhan Yesus di tanganMu kami berlindung, dan kami percaya masa pandemi ini tidak akan membuat kami hilang Langkah, karena tanganMu yang penuh kuasa akan menolong kami tepat pada waktunya, dan hidup kami tetap ada dalam anugerahMu, terimakasih Tuhan, Amin.

 

Pertolongan-Nya Tak Pernah Terlambat

Dwi Puji Lestarianti//Cerpen Guru

                                

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Kegiatan Siswa - 28 July 2023
Keseruan Jalan-Jalan Sehat PJTB
Kegiatan Siswa - 10 July 2023
MPLS 2023/2024 - Growing Together
MPLS 2023/2024 - Growing Together
Kegiatan Siswa - 12 August 2023
Lomba Gerak Jalan 2023
Lomba Gerak Jalan 2023
Kegiatan Siswa - 25 September 2023
LDK 2023 - We are One
LDK 2023 - We are One
Kegiatan Siswa - 13 October 2023
Pelantikan Penggalang
Pelantikan Penggalang
Kegiatan Siswa - 15 July 2024
MPLS Hari 1 : Profil BEST
Kegiatan Siswa - 16 July 2024
MPLS Hari Ke-2 : Belajar Jadi Petugas Upacara
MPLS Hari Ke-2 : Belajar Jadi Petugas Upacara
Kegiatan Siswa - 16 July 2024
Mengenal Tata Tertib Sambil Bermain? Memangnya Bi...
Mengenal Tata Tertib Sambil Bermain? Memangnya Bi...
Kegiatan Siswa - 19 July 2024
Ibadah Serah Terima Peserta Didik Baru
Ibadah Serah Terima Peserta Didik Baru
Kegiatan Siswa - 02 August 2024
Gerakan Makan Sehat Sekolah Sehat
Gerakan Makan Sehat Sekolah Sehat
Prestasi Siswa - 12 April 2019
Prestasi Siswa di Tingkat Kabupaten Indramayu
Prestasi Siswa - 30 October 2021
Traditional Dance Competition - Proximity GS PENA...
.Traditional Dance Competition - Proximity GS PEN...
Prestasi Siswa - 20 October 2021
Juara 1 KSN IPA Tingkat Kabupaten
Juara 1 KSN IPA Tingkat Kabupaten
Prestasi Siswa - 25 March 2022
English Day - SMAK PENABUR Cirebon
English Day - SMAK PENABUR Cirebon
Prestasi Siswa - 30 May 2023
Juara 1 KSN IPA Tingkat Kabupaten 2023
Juara 1 KSN IPA Tingkat Kabupaten 2023
Cerpen Siswa & Guru - 16 September 2021
Di Rumah Saja - Valentina Caroline
Cerpen Siswa & Guru - 09 September 2021
Pertolongan-Nya Tak Pernah Terlambat - Dwi Puji L...
Pertolongan-Nya Tak Pernah Terlambat - Dwi Puji L...
Cerpen Siswa & Guru - 24 September 2021
Aku dan Kehidupanku di Wabah COVID-19 - Amanda F....
Aku dan Kehidupanku di Wabah COVID-19 - Amanda F....
Cerpen Siswa & Guru - 08 October 2021
Satu Hal Yang Mengubah Segalanya - Evie Octaviana
Satu Hal Yang Mengubah Segalanya - Evie Octaviana
Cerpen Siswa & Guru - 22 October 2021
Semua di Kala Pandemi - David Jonathan The
Semua di Kala Pandemi - David Jonathan The
Cerpen Siswa & Guru - 03 June 2022
Di Rumah Saja ? - Sarah Yulia Hutagaol
Cerpen Siswa & Guru - 18 February 2022
Opiniku Tentang Pandemi Part 1 - Wilisky Fernand...
Opiniku Tentang Pandemi Part 1 - Wilisky Fernand...
Cerpen Siswa & Guru - 25 February 2022
Opiniku Tentang Pandemi Part 2 End - Wilisky Fern...
Opiniku Tentang Pandemi Part 2 End - Wilisky Fern...
Seputar Sekolah - 19 February 2021
Simulasi Blended Learning
Simulasi Blended Learning
Seputar Sekolah - 10 October 2022
Sister School Program
Program Sister School

Choose Your School

GO