Aku dan Kehidupanku di Wabah COVID-19 - Amanda F. P. Hutahaean

Cerpen Siswa & Guru - 24 September 2021

Pada awal penyebaran virus Corona di dunia, aku masih merasa bahwa Corona itu tidak menyeramkan dan tidak terlalu khawatir akan virus Corona. Hingga pada akhirnya virus Corona menyebar di Indonesia. Semua orang langsung bergegas membeli masker dan hand sanitizer, termasuk aku. Namun, aku sudah kehabisan stok masker serta hand sanitizer. Yang tersisa hanya penjual yang memanfaatkan keadaan pandemi dengan cara menaikkan harga.

 

Tetapi karena pemerintah menyarankan memakai masker kain, aku dan keluarga pun bergegas membeli masker kain. Untuk masalah hand sanitizer, pada awalnya kami berencana untuk membuat sendiri. Tapi ternyata dilarang oleh pemerintah. Sehingga kami hanya dapat menunggu stoknya terisi kembali. Untungnya ada yang menjual hand sanitizer secara online, jadi kami tidak usah menunggu terlalu lama.

 

Kondisi di Indonesia semakin parah, akibatnya seluruh sekolah di Indonesia pun diliburkan selama 2 minggu. Sebenarnya aku sangat senang karena dapat libur dalam jangka waktu panjang. Namun aku terkadang rindu akan suasana sekolah, yang membuatku ingin cepat masuk sekolah. Namun aku kecewa saat mendapat kabar bahwa libur diperpanjang. Aku pun hanya dapat menerima kenyataan dan mengikuti aturan pemerintah.

 

Libur terus diperpanjang hingga akhirnya Ujian Kenaikan Kelas dilaksanakan secara online. Aku pun belajar mandiri dengan serius, demi mengejar materi yang tertinggal akibat libur panjang kemarin. Aku berhasil meraih NEM yang cukup tinggi. Pada awalnya aku ingin bersekolah bersama sahabatku, namun ternyata dia pindah ke luar negeri. Aku pun hanya bisa berharap untuk dapat masuk ke SMP Negeri impianku.

 

Tapi ternyata aku diterima pada waktu yang tidak tepat. Karena orang tuaku telah mendaftarkanku ke SMP lain yang menjadi pilihan keduaku. Awalnya aku agak kecewa karena tidak bisa masuk ke SMP pilihan pertamaku. Namun aku tetap bersyukur, aku dapat masuk ke salah satu SMP favorit di Tangerang.

 

Walaupun secara online, Teman sekelasku ramah semua, aku juga satu sekolah dengan beberapa teman lamaku. Namun, tiba-tiba orang tuaku memutuskan untuk pindah ke Jatibarang karena suatu alasan. Awalnya aku merasa kesal dan sedih karena harus berpisah dengan teman-temanku dan harus pindah dari sekolah impianku. Namun aku terpaksa untuk ikut dan pindah sekolah.

 

Pada akhirnya aku dipindahkan ke SMPK PENABUR Jatibarang. Saat itu aku masih belum terbiasa dengan kebiasaan dan bahasa di sana. Tetapi  banyak teman-teman serta guru-guru di sana yang membantuku. Aku pun perlahan beradaptasi dan mencoba untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

 

Namun akibat proses belajar-mengajar harus dilakukan secara online, membuatku kadang tidak fokus dalam belajar. Ditambah lagi dengan rasa malas akibat gadget yang berada di sekitarku. Semua itu membuat nilaiku menurun.

 

Waktu terus berlalu hingga akhirnya seminggu sebelum Penilaian Tengah Semester dilaksanakan. Aku berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus dengan jujur. Saat itu aku sudah percaya diri. Namun, saat pelaksanaan, ada ternyata beberapa materi yang kulewatkan. Hasil PTS-ku kurang memuaskan, karena ada beberapa nilai yang tidak terlalu bagus.

 

Setelah PTS, Aku mencoba untuk refreshing dengan cara menonton film, beristirahat dan lain-lain. Walaupun hanya sebentar, tapi aku cukup puas. Sudah saatnya untuk PJJ kembali. PJJ berlangsung seperti biasa. Namun lama kelamaan, pelajaran semakin sulit, sehingga harus lebih serius belajar lagi.

 

Aku sudah tidak sabar untuk masuk sekolah saat Januari nanti, namun sepertinya akan diundur lagi karena keadaan wabah COVID-19 di Indonesia yang semakin merajalela. Aku hanya bisa berharap agar wabah ini cepat berlalu.

 

Pasien COVID-19 terus bertambah, bahkan ada beberapa pejabat yang tertular. Aku semakin khawatir akan kondisi Indonesia. Namun aku hanya bisa berdiam diri dirumah dan mengingatkan temanku secara online.

 

Suatu hari ada sebuah kontes menyanyi untuk natal nanti. Dalam persyaratan mengikuti kontes, aku harus memakai baju bernuansa putih. Sehingga aku terpaksa untuk keluar rumah dan membelinya. Tentu saja aku mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah. Aku tidak ingin kondisi di Indonesia semakin memarah. Setelah satu jam, akhirnya aku mendapatkannya. Aku segera pulang agar tidak terlalu lama berada di luar.

 

Pada saat shooting video kontesnya, ada beberapa kendala yang membuatku hampir menyerah. Seperti suara bising dari luar, kamera error dan sebagainya. Ditambah lagi waktu sudah hampir tenggat yang membuatku putus asa. Namun aku tetap ingin untuk menyelesaikan tugas ini. Hingga akhirnya aku berhasil, walaupun sedikit telat, aku tetap mengumpulkannya.

 

Keesokan harinya adalah hari di mana sekolahku melaksanakan Penilaian Akhir Semester Bersama (PASB). Yaitu Penilaian Akhir Semester yang dilakukan dengan 14 PENABUR lainnya. Pada PASB hari pertama, aku sudah mempersiapkannya dengan baik. Awalnya semua berjalan dengan lancar dan baik.

 

Namun pada saat jam kedua, tiba-tiba google form yang kugunakan error, yang membuatku harus mengerjakan ulang. Aku agak panik saat mengerjakan ulang karena saat itu waktu tinggal tersisa 30 menit. Namun untungnya ada sebagian soalnya yang kuingat jawabannya. Aku pun menyelesaikannya tepat waktu.

 

Hari kedua sampai hari kelima berjalan dengan lancar, namun saat hari terakhir PASB, lagi-lagi ada kendala yang membuatku panik. Saat selesai mengerjakan PASB-nya, waktu masih tersisa banyak. Jadi aku berpikir untuk mengumpulkannya 10 menit sebelum waktu habis.

 

Namun saat aku ingin mengumpulkan, ternyata kabel laptopku tidak terpasang, yang membuat laptopku mati karena tidak terisi. Aku panik karena harus mengerjakan ulang. Mengingat waktu tinggal tersisa 10 menit, aku semakin panik. Aku bergegas menyalakan kembali laptopku.

 

Tetapi, laptopku memakan banyak waktu untuk menyala. Sedangkan waktuku tinggal 5 menit lagi. Aku pun bergegas mengambil handphoneku dan mengerjakannya melalui handphone. Waktu tersisa 4 menit, aku harus segera menyelesaikannya. Untungnya aku mengingat semua jawabanku. Aku pun selesai tepat setelah waktu habis. Aku bergegas mengumpulkannya dan berharap terkumpul tepat waktu.

 

Setelah PASB ada seminggu untuk menambah nilai ujian. Untungnya aku tidak ada yang kurang nilainya. Jadi minggu itu layaknya libur bagiku. Seminggu itu aku gunakan untuk refreshing. Seminggu setelah itu, sekolahku merayakan natal bersama dengan SMPK 6 PENABUR. Hari itu sangatlah menyenangkan, karena dapat bertemu dengan murid-murid serta guru-guru dari SMPK 6 Penabur walau secara online.

 

Keesokan harinya sekolahku merayakan natal secara live. Walau hanya rekaman, namun aku sangat menikmatinya. Karena ada drama yang bagus dan nyanyian bersama siswa-siswa Penabur Jatibarang.

 

Hingga akhirnya tiba hari pembagian rapor. Nilaiku meningkat. Aku pun sangat bersyukur karena dapat membahagiakan orang tuaku.

 

Saat ini aku sedang menulis sebuah cerita pendek yang mengisahkan kehidupanku di masa pandemi, sambil mendengarkan musik. Sampai saat ini aku masih berharap agar Indonesia segera pulih dan menciptakan vaksin COVID-19. Aku juga berharap agar wabah ini tidak terjadi lagi sehingga pelajar bisa belajar dengan tatap muka secara langsung.

 

- Amanda Freysha Pricilla Hutahaean -

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Kegiatan Siswa - 28 July 2023
Keseruan Jalan-Jalan Sehat PJTB
Kegiatan Siswa - 10 July 2023
MPLS 2023/2024 - Growing Together
MPLS 2023/2024 - Growing Together
Kegiatan Siswa - 12 August 2023
Lomba Gerak Jalan 2023
Lomba Gerak Jalan 2023
Kegiatan Siswa - 25 September 2023
LDK 2023 - We are One
LDK 2023 - We are One
Kegiatan Siswa - 13 October 2023
Pelantikan Penggalang
Pelantikan Penggalang
Kegiatan Siswa - 15 July 2024
MPLS Hari 1 : Profil BEST
Kegiatan Siswa - 16 July 2024
MPLS Hari Ke-2 : Belajar Jadi Petugas Upacara
MPLS Hari Ke-2 : Belajar Jadi Petugas Upacara
Kegiatan Siswa - 16 July 2024
Mengenal Tata Tertib Sambil Bermain? Memangnya Bi...
Mengenal Tata Tertib Sambil Bermain? Memangnya Bi...
Kegiatan Siswa - 19 July 2024
Ibadah Serah Terima Peserta Didik Baru
Ibadah Serah Terima Peserta Didik Baru
Kegiatan Siswa - 02 August 2024
Gerakan Makan Sehat Sekolah Sehat
Gerakan Makan Sehat Sekolah Sehat
Prestasi Siswa - 12 April 2019
Prestasi Siswa di Tingkat Kabupaten Indramayu
Prestasi Siswa - 30 October 2021
Traditional Dance Competition - Proximity GS PENA...
.Traditional Dance Competition - Proximity GS PEN...
Prestasi Siswa - 20 October 2021
Juara 1 KSN IPA Tingkat Kabupaten
Juara 1 KSN IPA Tingkat Kabupaten
Prestasi Siswa - 25 March 2022
English Day - SMAK PENABUR Cirebon
English Day - SMAK PENABUR Cirebon
Prestasi Siswa - 30 May 2023
Juara 1 KSN IPA Tingkat Kabupaten 2023
Juara 1 KSN IPA Tingkat Kabupaten 2023
Cerpen Siswa & Guru - 16 September 2021
Di Rumah Saja - Valentina Caroline
Cerpen Siswa & Guru - 09 September 2021
Pertolongan-Nya Tak Pernah Terlambat - Dwi Puji L...
Pertolongan-Nya Tak Pernah Terlambat - Dwi Puji L...
Cerpen Siswa & Guru - 24 September 2021
Aku dan Kehidupanku di Wabah COVID-19 - Amanda F....
Aku dan Kehidupanku di Wabah COVID-19 - Amanda F....
Cerpen Siswa & Guru - 08 October 2021
Satu Hal Yang Mengubah Segalanya - Evie Octaviana
Satu Hal Yang Mengubah Segalanya - Evie Octaviana
Cerpen Siswa & Guru - 22 October 2021
Semua di Kala Pandemi - David Jonathan The
Semua di Kala Pandemi - David Jonathan The
Cerpen Siswa & Guru - 03 June 2022
Di Rumah Saja ? - Sarah Yulia Hutagaol
Cerpen Siswa & Guru - 18 February 2022
Opiniku Tentang Pandemi Part 1 - Wilisky Fernand...
Opiniku Tentang Pandemi Part 1 - Wilisky Fernand...
Cerpen Siswa & Guru - 25 February 2022
Opiniku Tentang Pandemi Part 2 End - Wilisky Fern...
Opiniku Tentang Pandemi Part 2 End - Wilisky Fern...
Seputar Sekolah - 19 February 2021
Simulasi Blended Learning
Simulasi Blended Learning
Seputar Sekolah - 10 October 2022
Sister School Program
Program Sister School

Choose Your School

GO