Bina Iman 2023 - Rendah Hati
Kegiatan Siswa - 06 October 2023
Bina Iman merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk memberitakan Firman Tuhan kepada anak-anak melalui cara-cara yang menggembirakan.
SD BPK PENABUR Jatibarang mengadakan kegiatan Bina Iman pada hari Jumat, 6 Oktober 2023. Bina Iman kali ini mengangkat tema "Rendah Hati", di mana anak-anak diajak untuk dapat mengenal karakter rendah hati dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.
(Keterangan gambar : Pdt. Yonatan Adi Septianta saat mengisi sesi Bina Iman)
Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh Bapak Daniel Simarmata, S.Fil selaku guru PAK dan BK di BPK PENABUR Jatibarang. Kemudian dilanjutkan oleh Pdt. Yonatan Adi Septianta selaku pemateri. Dalam kegiatan Bina Iman kali ini, anak-anak diajak untuk memahami arti Rendah Hati secara lebih luas. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak mampu menghayati makna rendah hati dan melakukannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
(Keterangan gambar : anak-anak melakukan berbagai aktivitas dalam sesi Bina Iman)
Anak-anak diminta untuk mengamati beberapa gambar, mulai dari cermin, balon, dan salah satu tokoh Alkitab yaitu Naaman.
Dari gambar cermin, kita di ajarkan untuk tidak sombong. Jangan hanya melihat kemegahan kita. Sebab diluar sana ada banyak orang yang lebih dari kita. Apa yang kita punya saat ini semuanya pemberian dari Tuhan.
Dari gambar balon, kita diajarkan bahwasannya jika balon di tiup sampai membesar tanpa batas, maka balon itu akan pecah. Sama seperti kita, jika kita selalu beranggapan bahwa kita yang paling mampu dalam segala hal dan terlalu senang saat mendengarkan pujian sehingga merasa cepat puas, maka kita akan jatuh karena kesombongan kita.
Dan dari gambar Naaman kita diajarkan bahwa sekaya apa pun kita, sehebat apapun kita, sakit tak mengenal latar belakang kita. Sering kali kita beranggapan jika kita memiliki segalanya, maka semua akan baik baik saja. Namun seperti Naaman, seorang yang terpandang ternyata bisa terkena penyakit kusta. Bahkan dia pergi ketempat Elisa untuk mencari kesembuhan. Naaman sempat kesal karena diminta untuk membasuh dirinya di sungai Yordan tujuh kali. Kali ini Naaman tidak di perlakukan selayaknya seorang Raja, namun dari kejadian itu Naaman juga belajar soal rendah hati. Dan peristiwa Naaman bisa menjadi salah satu contoh Alkitab yang menegaskan bahwa kita tidak boleh sombong.
Setelah anak – anak dibekali beberapa materi penguatan tentang rendah hati, Pdt. Yonatan membagi peserta menjadi 8 kelompok. Nama kelompoknya adalah Yusuf, Ruben, Naftali, Lewi, Yehuda, Zebulon, Simon dan Benyamin. Setiap kelompok terdiri dari 8 anak. Ada 4 kelompok bertugas membuat drama tentang "Kerendahan Hati" dan 4 kelompok lainnya membuat drama tentang "Kesombongan Diri".
Waktu yang diberikan kira – kira 15 menit bagi anak untuk membuat drama singkat sesuai topik kelompok. Semua anak terlihat antusias dan gembira mengikuti kegiatan tersebut. Setelah waktunya selesai maka anak-anak menampilkan drama singkatnya di atas pangung sesuai dengan hasil undi.
Dari drama tersebut peserta diharapkan dapat memahami arti sesungguhnya tentang rendah hati. Setelah selesai melakukan drama singkat anak-anak di ajak untuk menuliskan "Thank You Card". Thank You Card akan berikan kepada teman dan Bapak/Ibu Gurunya. Isi dari kartu tersebut beragam. Mulai dari ucapan terima kasih karena selalu menjadi teman yang baik, maupun ucapan terima kasih karena sudah menjadi guru yang membimbing dalam proses belajar selama di sekolah.
Melalui berbagai aktivitas, anak-anak diberi pemahaman bahwa semakin hebat seseorang, maka harus semakin rendah hati pula orang tersebut. Tanpa kerendahhatian, maka akan sulit berkolaborasi dengan teman lainnya. Tanpa rasa rendah hati, kita tidak bisa belajar dan bertumbuh dengan maksimal.
Semangat selalu anak-anak hebat ! Mari terus bertumbuh dan berkarya di dalam Tuhan.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur