Melahirkan Pemimpin Budaya di SMPK 4 PENABUR
WEB CONTENT SMPK 4 PENABUR 2024 - 25 January 2024
Infografis Melahirkan Pemimpin Budaya di SMPK 4 PENABUR
Dalam pelajaran sekolah, kita sering mendengar kata “budaya”. Namun, apa makna sebenarnya dari kata tersebut? Apakah hanya sebatas tarian dan lagu daerah yang harus kita hafal? Yuk, kita simak lebih dalam pada artikel ini!
Menurut KBBI, "budaya" mencakup pikiran, akal budi, serta segala yang menjadi kebiasaan sulit diubah. Sementara itu, kebudayaan daerah mengacu pada budaya yang dimiliki oleh setiap daerah atau suku di Indonesia. Setiap kebudayaan daerah tentu memiliki keunikan tersendiri yang tercermin dalam bahasa, makanan, pakaian, kebiasaan, dan berbagai aspek lainnya. Lalu, bagaimana kebudayaan daerah memengaruhi kehidupan remaja?
Peserta didik SMPK 4 PENABUR mengenakan pakaian daerah dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda
Dalam lingkup yang menjadi salah satu wadah tumbuh kembang remaja, Sekolah BPK PENABUR bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, melainkan panggung tempat kreativitas remaja menjadi pertunjukan abadi. Di lingkungan yang beragam, peserta didik SMPK 4 PENABUR bukan sekadar penonton, melainkan pemeran utama yang meresapi dan mengekspresikan keindahan seni dan kebudayaan lokal. Mereka memiliki misi penting untuk menjelajahi dan melestarikan kearifan budaya daerah. Mereka menyadari bahwa seni dan kebudayaan lokal memiliki peran kunci dalam membentuk identitas suatu masyarakat.
Penampilan seni tari SMPK 4 PENABUR di P4RT
SMPK 4 PENABUR tentunya turut mendukung dan memfasilitasi kegiatan pelestarian budaya lokal tersebut dengan menyediakan mata pelajaran seni budaya, ekstrakurikuler, dan penerbitan majalah BEST. Seni budaya tersebut meliputi seni rupa, musik, drama, dan tari. Melalui pilihan mata pelajaran tersebut, siswa-siswi dapat memperdalam pengetahuan dan mengembangkan kreativitas mereka untuk terus melestarikan budaya lokal.
https://images.app.goo.gl/CMK9x2o7nX7p62M49
Ekstrakurikuler gamelan di BPK Penabur
Keberhasilan tersebut tercapai bukan hanya karena kemampuan siswa-siswi. Dalam hal ini, guru dan pembimbing juga memainkan peran vital sebagai pendorong dan pembimbing, serta membantu siswa-siswi mengekspresikan ide dan nilai budaya mereka melalui karya seni. Program-program seperti pelatihan seni tradisional dan proyek seni bersama menjadi wadah bagi peserta didik untuk berkembang dan belajar kerja sama tim, kepemimpinan, dan tanggung jawab. Pengaruh positif dari kegiatan ini meluas ke ruang pembelajaran formal, membentuk sikap terbuka dan menghargai keberagaman. Selain ke pembelajaran formal, pengaruh positif dari kegiatan ini juga merambah ke ranah pembelajaran nonformal. Peserta didik dapat mengembangkan potensi dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan ekspresi diri, dan pemikiran kritis.
https://images.app.goo.gl/oT2Sa4trJvPRipnb7
Majalah BEST berjudul “MATUR NUWUN” Mengenal Budaya Jawa
Dalam perjalanan siswa-siswi dan guru SMPK 4 PENABUR dalam melestarikan budaya lokal, tentu tidak terlepas dari tantangan dan kendala seperti keterbatasan sumber daya, penetapan kurikulum, durasi pembelajaran, dan tingkat ketertarikan serta partisipasi siswa. Globalisasi yang telah membawa masuk budaya asing ke Indonesia juga membuat remaja masa kini cenderung terlalu terpaku pada budaya asing, terutama dalam hal selera musik, pilihan pakaian, hingga selera makan. Skenario ini memicu mereka untuk melupakan akar budayanya sendiri karena mereka menganggap budaya asing lebih kekinian dan menarik. Untuk membangkitkan semangat pelestarian, SMPK 4 PENABUR telah mengambil peran aktif dengan berbagai cara.
Pagelaran seni drama SMPK 4 PENABUR dengan mengangkat cerita rakyat
SMPK 4 PENABUR menyelenggarakan beberapa kegiatan seperti lomba tebak lagu daerah, pakaian daerah terbaik, mempelajari tarian dan lagu daerah, mempelajari karya seni rupa lokal, hingga pelaksanaan teater dengan cerita rakyat. Sekolah juga mengadakan P4RT yang merupakan pertunjukan gabungan dari seni rupa, drama, musik, dan tari. Partisipasi SMPK 4 PENABUR dalam Spirit of Adventure (SoA) turut mempersilakan peserta didik menyelam lebih dalam untuk semakin menghargai dan mengenal cara hidup masyarakat lokal.
Pertunjukan Reog Diponegoro sebagai sambutan dari warga Desa Podoyoko kepada peserta didik SMPK 4 PENABUR
Meskipun ada hambatan, remaja Penabur belajar mengatasi tantangan, menjembatani perbedaan, dan memberikan kontribusi positif bagi teman-teman di lingkungan sekolah hingga masyarakat umum. Mereka menghidupkan tradisi di lingkungan sekolah dan menunjukannya kepada masyarakat luas bahwa minat terhadap budaya lokal masih hidup di dalam diri mereka. Mereka yakin bahwa segala tantangan dapat diatasi dengan usaha dan optimisme. Bagi mereka, kesenian dan kebudayaan lokal bukan hanya menjadi warisan berharga, tetapi juga cermin identitas yang diperkaya melalui pertunjukan tak terlupakan di panggung SMPK 4 PENABUR.
Kreativitas dan cinta terhadap warisan budaya di mata remaja bukan hanya sebuah kegiatan, melainkan pondasi untuk membentuk karakter yang kuat dan rasa cinta akan tanah air. Dengan semangat pelestarian budaya lokal yang berkobar di SMPK 4 PENABUR, semoga remaja Penabur terus menjadi pelopor inspiratif, menjaga nilai-nilai kearifan lokal, dan mengukir makna yang mendalam untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan demikian, kebudayaan dapat terus memberikan manfaat bagi masa depan Indonesia. Terima kasih telah membaca, teman-teman! Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua!
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/531569/pengertian-budaya-menurut-para-ahli
Link Video : https://youtu.be/Am2pK_KswzA
Penulis : Tim 1
Siswa : Valerie Antoniette Hardin dan Evan Syatia To
Guru Pendamping : Judhi Pratama, S.Des, M.M.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur