Mendengar dan Didengar
Berita Lainnya - 21 April 2021
Kisah tentang orang yang tidak mau mendengarkan terlebih dahulu
Seorang dosen yang sedang mengajar di kelas, pada suatu hari mengomentari perilaku mahasiswanya yang selalu ngebut mencatat segala sesuatu yang ditampilkan di layar OHP-nya sebelum mengetahui apa yang sebenarnya mereka catat.
“Mahasiswa Indonesia zaman sekarang itu kalau diberi kuliah mesti sibuk untuk ngebut mencatat apa yang ditampilkan sebelum tahu penjelasannya. Padahal tulisan yang di depan itu juga gak akan lari kemana-mana kok. Seharusnya dengarkan dulu penjelasannya, kalian mengerti dulu isinya, baru dicatat. Kalau ada yang kurang, di akhir kuliah kan kalian bisa minta kopian materinya."
Penyebab orang susah mendengar:
1. Tak konsentrasi
Seseorang yang gemar mengobral kata atau cerita di luar topik pembicaraan cenderung memiliki kelemahan dalam berkonsentrasi pada fokus atau topik pembicaraan tertentu. Kelemahan ini secara psikologis dipicu oleh arogansi jabatan, sok pamer pengetahuan, atau tidak ingin terlihat bodoh di depan orang lain. Sikap seperti inilah yang membuat orang lain enggan, malas, bosan, bahkan jijik mendengar ucapan kita.
2. Terlalu percaya diri
Kepercayaan diri yang terlalu tinggi membuat seseorang cenderung terlalu sering memotong, mengomentari, atau mengkritik lawan bicara. Perilaku ini seringkali membuat orang melakukan interupsi yang berkesan tak nyambung dengan pokok persoalan, bahkan menjadikannya ajang pamer diri. Kalau sudah seperti ini, orang tersebut cenderung hanya bicara tanpa mau mendengar orang lain.
3. Sibuk
Kesibukan kadangkala membuat kehadiran seseorang sebagai gangguan. Akhirnya, saat terlibat dalam pembicaraan, orang yang sibuk ini hanya mengambil kata kunci dari lawan bicara dengan mendengarkan seadanya. Akhirnya informasi menjadi bias dan tak seimbang, karena perhatian tak sepenuhnya tercurah pada lawan bicara.
4. Tak cukup data
Sering kali pula, akibat ketidaklengkapan data, kita merasa tidak yakin dengan apa yang kita katakan. Akibatnya komunikasi yang kita bangun menjadi ingar alias tidak nyambung. Hal ini diakibatkan lawan bicara kita sama sekali tidak berpeluang untuk bertanya, apalagi membuat catatan dan mengevaluasinya. Kalau sudah seperti ini, jangan harap kata-kata yang Anda umbar memiliki nilai informatif bagi lawan bicara.
5. Pengaruh suasana hati
Lawan bicara bisa saja enggan mendengarkan ucapan Anda karena ia sedang stres, atau suasana hati tak senang. Ketidaksukaan lawan bicara bisa dilihat dari bahasa tubuhnya seperti memainkan jari berulang, mimik wajah yang kusut, atau pandangan mata yang mengarah ke sana ke mari.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur