TIDAK MEMANDANG MUKA - DAILY DEVOTION
Artikel - 10 February 2025
Seorang kakek tampak duduk di depan sebuah rumah ibadah. Pengelola rumah ibadah itu bingung mengapa sang kakek duduk di sana dan tidak ikut masuk ke dalam. Setelah ditanya, kakek itu ternyata tidak memeluk agama yang sama. Ia hanya sedang menunggu ada makanan lebih setelah umat selesai beribadah. Pihak pengelola memang selalu menyediakan makanan gratis kepada umat yang datang ke rumah ibadah itu. Sang kakek dipersilakan masuk oleh pengelola, tetapi ia menolak. Sang kakek hanya ingin membawa pulang makanan itu untuk dimakan bersama dengan cucunya yang ada di rumah. Tanpa berpikir lama, pengelola rumah ibadah itu langsung memberikan makanan kepada sang kakek sambil berkata, “Makanan ini untuk siapa saja yang membutuhkan. Tidak peduli apa keyakinan dan latar belakangnya. Siapa saja bisa makan makanan yang kami sediakan termasuk kakek.”
Manusia memang punya kecenderungan untuk memperlakukan sesamanya secara berbeda. Hal itu dikarenakan oleh adanya faktor kesamaan antara satu manusia dengan manusia lainnya, seperti: suku, keyakinan, golongan, latar belakang sosio-ekonomi, dan lain sebagainya. Manusia biasanya akan memperlakukan dengan hormat sesamanya yang punya kesamaan dengan dirinya. Sementara kepada yang berbeda dengannya, manusia cenderung akan memperlakukannya secara berbeda. Yakobus melalui suratnya sudah mengingatkan akan kecenderungan ini. Menurut Yakobus, ketika kita memandang dan memperlakukan sesama secara berbeda, ini sama saja kita sedang bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat (Yak. 2:4). Karena itu, firman Tuhan hari ini dengan tegas mengatakan bahwa sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, kita tidak boleh mengamalkan iman itu dengan memandang muka; memperlakukan sesama secara berbeda karena melihat adanya kesamaan dengan diri kita.
Dasar firman Tuhan hari ini adalah kasih Allah sendiri yang tidak pernah membeda-bedakan manusia. Semua manusia adalah ciptaan-Nya yang berharga dan sangat dikasihi-Nya. Allah yang kita kenal dan imani adalah Allah yang tidak diskriminatif. Yesus sendiri yang mengatakannya dan tercatat dalam Matius 5:45, “...sebab Ia menerbitkan matahari bagi orang yang jahat maupun orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar maupun orang yang tidak benar.” Jika Allah yang kita kenal dan imani tidak pernah memandang manusia secara berbeda, mari kita juga tidak ‘memandang muka’ terhadap sesama kita. Perlakukanlah setiap orang dengan penuh hormat dan cinta kasih!
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur