SUMBER PERTENGKARAN - DAILY DEVOTION
Artikel - 22 January 2025
Di sebuah sekolah sedang terjadi pemilihan ketua OSIS jenjang SMA. Ada dua calon ketua dan wakil ketua yang saling bersaing. Mereka secara bergantian menyampaikan visi-misi dan program kerja jika terpilih menjadi ketua dan wakil ketua OSIS nantinya. Kemudian, siswa yang lain diberi kesempatan untuk bertanya tentang visi-misi dan program kerja kedua calon itu. Ketika menjawab pertanyaan, mereka saling menyindir dan menjatuhkan. Pasangan yang satu merasa lebih berpengalaman dalam hal berorganisasi. Sedangkan, pasangan yang lain menganggap visi-misi dan program kerja mereka lebih nyata dan terukur. Persaingan mereka memuncak ketika memberikan closing statement. Tampak jelas mereka ingin menang dalam pemilihan ini tetapi dengan cara merendahkan dan menjatuhkan pasangan yang lain. Di akhir acara pemilihan seorang guru berdoa begini: “Ya Tuhan, siapa pun yang terpilih, biarlah mereka menjadi pemimpin yang melayani bukan yang berkuasa, sehingga, yang tercipta bukanlah pertengkaran melainkan persahabatan. Amin.”
Kita cenderung mudah berkelahi dan bertengkar karena ada keinginan yang tidak terkendali secara sehat. Setiap orang tentu menginginkan sesuatu. Sebuah keinginan tidak merugikan sejauh kita mampu mengendalikannya. Jika tidak, justru kita yang akan dikendalikan oleh keinginan kita sendiri. Ketika keinginan itu tidak tercapai, timbullah rasa benci dan iri dalam hati dan pikiran kita. Yang muncul berikutnya adalah sikap, tindakan, dan perkataan kita yang menjatuhkan, merendahkan, meremehkan, dan menyakiti sesama. Inilah yang dimaksud oleh Yakobus sebagai hawa nafsu yang ada dalam diri setiap orang dan menjadi sumber perkelahian dan pertengkaran. Maka dari itu, berhati-hatilah ketika kita menginginkan sesuatu. Jika kita tidak mampu mengendalikannya atau justru yang dikendalikan oleh keinginan itu, dampak yang akan muncul justru negatif.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bagaimana hidup orang percaya di dalam komunitas. Setiap orang tentu punya keinginan, pemikiran, pendapat, usul, gagasan, cara, konsep, dan kepentingan masing-masing. Semakin besar komunitas, semakin banyak pula keinginan, pemikiran, pendapat dan lain sebagainya. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk dapat mengendalikan keinginan kita secara sehat. Kita perlu meminta hikmat dari Allah untuk menilai dan menguji apakah keinginan kita didasari oleh motivasi yang benar atau justru dilandasi oleh hawa nafsu yang tidak terkendali. Kiranya kehadiran kita menciptakan perdamaian dan persahabatan, bukan perkelahian dan pertengkaran.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur