PRIBADI BIJAK - DAILY DEVOTION
Artikel - 09 October 2024
Sebuah kapal di tengah lautan luas pastilah memiliki seorang kapten kapal. Saat badai datang, angin kencang dan ombak besar mulai menghantam kapal. Kapten yang bijak tidak panik atau terburu-buru mengambil keputusan. Ia menggunakan kompas dan peta dengan hati-hati, memahami cuaca, dan mengarahkan kapal dengan strategi yang tepat. Berbeda dengan kapten yang ceroboh, yang mungkin akan membuat keputusan impulsif dan membawa kapalnya ke dalam bahaya.
Kitab Amsal adalah kitab kebijaksanaan yang berisi nasihat-nasihat praktis untuk menjalani hidup yang baik dan benar di hadapan Tuhan. Dalam ayat ini, penulis menekankan pentingnya memulai kebijaksanaan dengan "takut akan Tuhan," yaitu menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan. Takut akan Tuhan adalah dasar dari kebijaksanaan sejati. "Takut" di sini bukan berarti rasa takut yang negatif, melainkan sikap hormat, tunduk, dan menghargai Tuhan. Orang yang bijak adalah mereka yang bersandar pada hikmat Tuhan, bukan pada pengertian diri sendiri sehingga mampu menyadari keagungan dan mengikuti jalan Tuhan. Orang yang bijak juga memiliki relasi yang mendalam dengan Tuhan sehingga muncullah hikmat yang memampukan kita untuk membuat keputusan-keputusan yang benar dan bijak. Takut akan Tuhan berarti juga mengakui otoritas-Nya dalam hidup kita, hidup dengan rasa hormat terhadap perintah-Nya, dan mencari kehendak-Nya dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Sebaliknya, orang yang bodoh adalah mereka yang mengabaikan didikan dan hikmat, memilih dan mengandalkan kebijaksanaan atau jalan mereka sendiri yang bisa jadi membawa kepada kesesatan dan kehancuran.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap kita diperhadapkan pada banyak sekali keputusan yang harus diambil misalnya memilih teman, merencanakan masa depan, menghadapi tekanan dari lingkungan, atau bahkan memutuskan bagaimana merespon tantangan-tantangan yang ada. Kadang-kadang kita tergoda untuk mengambil keputusan yang cepat tanpa berpikir panjang, atau mengikuti apa yang dianggap populer. Namun, saat ini kita dipanggil untuk hidup bijak, selalu melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan yang kita buat. Kebijaksanaan tidak datang hanya dari pendidikan atau pengalaman, tetapi dari relasi yang mendalam dengan Tuhan. Tuhan dapat memakai orang disekitar kita untuk memberikan pandangan hikmat dari Tuhan. Jadi, ketika kita berada dalam situasi yang sulit atau bingung harus memilih, jangan terburu-buru. Luangkan waktu untuk berelasi dengan Tuhan dan memintalah hikmat dari-Nya. Dengan menempatkan Tuhan sebagai pusat, maka kita akan dipandu menuju keputusan yang benar.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur