PERSAUDARAAN YANG TULUS - DAILY DEVOTION
Artikel - 03 September 2024
Biasanya kita membayangkan orang ramah itu adalah orang yang murah senyum, suka menyapa, tutur katanya halus dan lembut, sopan dengan semua orang, sabar, selalu mau melayani serta terbuka diajak bicara oleh siapapun, dll. Apakah Yesus juga termasuk ramah? Ya, kita bisa melihatnya. la terbuka diajak bicara siapapun baik orang kaya atau miskin, pemimpin atau hamba, rohaniawan atau kaum awam. Bahkan la ramah saat bertemu dengan anak-anak kecil sekalipun. Kelemahlembutan-Nya tampak dari belas kasihan-Nya yang begitu besar pada orang lain. la juga sabar terhadap para murid yang sulit memahami ajaran-Nya.
Tapi bukankah la beberapa kali mengecam orang Farisi dengan menyebut mereka munafik, celaka, dll. Di mana juga keramahan Yesus saat la mengusir para penjual hewan dan penukar uang di Bait Allah? Di sinilah kita harus memahami bahwa nyatanya ramah bukanlah sekadar basa-basi agar kita tampak baik di depan orang belaka. Keramahan yang diajarkan Alkitab bukan sekadar sopan santun, tapi juga harus bersumber dari kasih, kekudusan, dan kebenaran. Keramahan bukan berarti bersikap terbuka dengan dosa serta kejahatan. Keramahan memang mengandung penerimaan, tapi bukan menerima hal-hal yang salah sebagai kebenaran. Yesus menerima orang berdosa yang datang kepada-Nya. la bahkan makan dengan para pemungut cukai. Tapi, keramahan Yesus justru menjadi jalan untuk la bisa menjangkau mereka dan menyadarkan mereka dari dosa-dosanya. Sebaliknya, kepada mereka yang terus berkeras pada dosa, seperti para Farisi yang keras hati, la tetap menegur bahkan mengecam mereka.
Biarlah hati kita terbuka untuk mengasihi semua orang. Keterbukaan itu adalah jalan agar orang bisa melihat Kristus melalui hidup kita (2 Kor. 3:2-3). Kasih dan kekudusan atau kebenaran adalah dua hal yang tak terpisahkan. Inilah yang membedakan keramahan dunia dengan sikap ramah pengikut Yesus. Sikap ramah sebagai pengikut Yesus, merupakan perwujudan kasih persaudaraan yang dibangun atas dasar ketulusan hati. Marilah kita bersikap ramah kepada semua orang, mau terbuka namun tidak berkompromi dengan dosa, tetap menjunjung tinggi kebenaran dan kekudusan. Melalui sikap ramah, diharapkan kita bisa menjangkau orang lain untuk menerima cinta Allah dan hidup kudus, berkenan kepada-Nya. Marilah kita mengupayakan dan membiasakannya dalam kesehatian kita di dalam kasih yang tulus dengan pertolongan Allah.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur