PERHATIKAN YANG KAMU DENGAR - DAILY DEVOTION
Artikel - 16 May 2025
Awal tahun 2025 ini masyarakat dikejutkan dengan tragedi yang menimpa 13 siswa SMP Negeri 7 Mojokerto. Saat sedang mengikuti kegiatan outing class di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul pada 28 Januari yang lalu, para siswa itu terseret ombak dan empat orang di antaranya meninggal dunia. Dikutip dari Detik.com pada tanggal 30 Januari, para korban bermain di area rip current. Berdasarkan informasi situs Pusat Meteorologi Maritim BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), rip current adalah arus kuat dari air laut yang bergerak menjauh dari pantai. Arus ini dapat menarik perenang yang handal sekalipun ke tengah laut. Rip current dapat berbahaya bagi orang-orang yang berada di dalam air. Sebab, mereka terjebak dalam arus yang deras tetapi tidak memahami apa yang sedang terjadi. Faktor panik, kelelahan, dan tidak punya keterampilan berenang yang baik dapat membuat orang-orang yang terjebak di area rip current berada dalam bahaya karena bisa terbawa arus yang menjauhi pantai.
Tidak hanya arus pantai di area rip current saja yang berbahaya. Arus informasi di dunia digital seperti sekarang ini juga sangat membahayakan. Informasi-informasi yang belum teruji kebenarannya begitu cepat tersebar. Begitu banyak trend di media sosial yang diikuti oleh generasi muda padahal tidak semuanya bermanfaat dan membangun. Belum lagi ajaran-ajaran yang menyesatkan mengalir deras di gawai setiap orang percaya. Situasi dan kondisi demikian tidak hanya terjadi pada masa kini tetapi juga pada saat kekristenan baru berkembang. Karena itulah, penulis Ibrani mengingatkan orang-orang Kristen pada masa itu dan juga kita pada masa kini untuk teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar. Sebab, tidak setiap informasi yang kita baca atau dengar adalah informasi yang benar, bermanfaat, dan membangun. Jika tidak teliti dan berhati-hati, kita dapat terbawa arus informasi, berita, dan pengajaran yang menyesatkan dan menjauhkan kita dari Allah.
Sebuah kapal yang ingin merapat di tepi pantai haruslah melempar jangkar agar tidak hanyut terbawa arus gelombang. Demikian pula hidup orang percaya, ia harus mengandalkan jangkar yang kuat, yakni firman Allah, di tengah derasnya arus informasi, berita, dan pengajaran yang menyesatkan dan menjauhkan kita dari Allah. Jika tidak demikian, perlahan-lahan dan tanpa disadari kita akan terbawa arus yang mengancam dan membahayakan hidup kita. Jadilah orang-orang Kristen yang mendengarkan segala sesuatu dengan kritis! Teliti dan perhatikan setiap apa yang kita baca dan dengar, serta mintalah hikmat dari Allah agar kita tidak terbawa arus yang salah.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur