MENJADI BERKAT SETIAP HARI - DAILY DEVOTION
Artikel - 13 June 2025
Di pagi hari Rani dan keluarganya pergi ke gereja untuk beribadah. Perjalanan mereka semula tampak lancar. Namun, di tengah perjalanan ada pengendara motor yang terjatuh. Sang pengendara itu terlihat sangat kesakitan, sedangkan istri dan anaknya tampak terluka di bagian kaki dan tangan. Ayah Rani langsung menepikan mobil di pinggir jalan lalu turun memberikan pertolongan kepada pengendara motor itu bersama istri dan anaknya. Selesai memberikan bantuan, Rani dan keluarganya melanjutkan perjalanan ke gereja. Bertanyalah Rani kepada ayahnya, “Yah, kenapa tadi ayah menolong orang itu? Bukankah sudah banyak orang yang menolongnya? Dan sekarang kita jadi terlambat kan sampai di gereja!” Sang ayah tersenyum dan berkata kepada Rani, “Nak, sebagai orang Kristen kita selalu dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain, kapan saja dan di mana saja. Allah pasti senang ketika kita melakukannya. Lagipula kita kan masih bisa beribadah di jam kedua nanti. Jadilah berkat untuk orang lain setiap hari ya!”
Pertanyaan Rani di atas mirip dengan kegelisahan para pemuka Yahudi saat melihat Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Bagi mereka tidak boleh ada sesuatu pun yang dikerjakan pada hari Sabat kecuali beribadah kepada Allah dan beristirahat. Para pemuka Yahudi berpedoman pada firman Allah dalam Keluaran 20:8-10b, “Ingat dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi, hari ketujuh adalah hari Sabat bagi TUHAN, Allahmu. Jangan melakukan pekerjaan apa pun…” Menyembuhkan orang sakit dikategorikan sebagai bekerja oleh mereka. Sehingga, hal itu dilarang dilakukan di hari Sabat. Ketika para pemuka Yahudi ingin menganiaya Yesus karena melanggar peraturan Sabat, berkatalah Yesus kepada mereka, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, dan Aku pun bekerja.” (Yoh. 5:17). Yesus bukan hendak menentang peraturan Sabat melainkan menegaskan bahwa di atas segala peraturan keagamaan yang terpenting ialah mengerjakan kehendak Allah. Karena itu, melakukan hal yang baik atau menjadi berkat untuk orang lain tidak boleh dibatasi oleh peraturan keagamaan apa pun, karena itu adalah kehendak Allah yang harus kita lakukan.
Mari menjadi berkat untuk orang lain setiap hari. Berbuat baiklah kepada orang lain kapan saja dan di mana saja ketika kebaikan itu diperlukan. Ketika kita menjadi berkat atau melakukan hal yang baik untuk orang lain, kita pun sedang beribadah kepada Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan begitu kita akan selalu terhubung dengan Allah dan sesama.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur