MARAH YANG BERDOSA - DAILY DEVOTION
Artikel - 06 May 2025
Pulang dari sekolah Randy terlihat sangat marah atau geram. Sang ibu tidak berani menanyakan apa pun kepada anaknya yang hatinya sedang diliputi kemarahan itu. Saat makan malam sang ibu menyiapkan makanan kesukaan Randy dengan harapan agar anaknya itu mau bercerita tentang apa yang membuatnya sedemikian marah. Selesai makan sang ibu bertanya, “Nak, mengapa kamu tampak sangat marah sejak pulang dari sekolah tadi?” Randy berkata dengan penuh emosi, “Aku marah dan kesal karena dituduh mengambil uang temanku, hanya karena aku orang terakhir yang ada di kelas saat pelajaran olahraga dimulai. Setelah dicek di CCTV, aku tidak melakukan apa-apa dan ternyata uang temanku itu terjatuh di toilet. Aku ingin sekali membalas tuduhan dan ejekan teman-temanku tadi.” Mendengar luapan kemarahan itu, sang ibu berkata dengan lembut kepada Randy, “Nak, kamu boleh marah, tetapi jangan sampai kemarahanmu itu membuat kamu melakukan hal-hal yang jahat. Jadi, jangan simpan kemarahanmu ya. Maafkanlah teman-temanmu dan bersikaplah baik kepada mereka besok.”
Bolehkah orang Kristen marah? Kalaupun boleh, mengapa kita perlu mawas diri ketika sedang marah? Nasihat Rasul Paulus kepada jemaat Efesus dalam bacaan Alkitab hari ini jelas mengungkapkan bahwa orang percaya tidak dilarang marah. Sebab, marah adalah emosi manusia yang ditandai dengan perasaan tidak senang karena adanya sesuatu yang tidak benar atau tidak sesuai dengan harapan. Marah sangatlah manusiawi. Namun, Paulus mengingatkan kita untuk berhati-hati ketika marah. Dalam bahasa Yunani, kata “marah” di Efesus 4:26 memakai kata orgi, artinya marah yang berkepanjangan. Inilah marah yang membuahkan dosa. Karena itulah, Paulus menasihati agar tidak marah yang berkepanjangan apalagi sampai menyimpan dendam, karena kemarahan kita dapat dipakai oleh Iblis dan membuat kita berdosa.
Jika hari ini ada sesuatu atau seseorang yang membuat kita marah, cepat selesaikan. Jelaskan apa yang membuat kita marah! Jika memang perlu marah, marahlah sebentar saja dengan alasan yang tepat. Setelah dijelaskan, janganlah menyimpan kemarahan itu sampai lama, melainkan berdamailah. Jika kemarahan kita bukan pada tempatnya, jangan segan untuk meminta maaf lalu berdamailah.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur