JAGALAH HATIMU - DAILY DEVOTION
Artikel - 30 May 2025
“Jagalah hati, jangan kau kotori. Jagalah hati, lentera hidup ini. Jagalah hati, jangan kau nodai. Jagalah hati, cahaya ilahi.” Di antara kita mungkin ada yang familiar dengan ungkapan-ungkapan ini. Untaian kata-kata tersebut merupakan lirik lagu berjudul “Jagalah Hati” yang dibawakan oleh grup vokal bernama Snada pada tahun 2003. Meski sudah sangat lama, lirik-lirik lagu itu masih sangat relevan hingga kini. Sebab, sampai kapan pun hati merupakan pusat kehidupan. Yonky Karman, dalam buku Kata dan Karya, menuliskan di halaman 106 bahwa hati juga adalah pusat emosi, kehendak, dan pengambilan keputusan. Ungkapan “dengan segala kewaspadaan” berasal dari bahasa Ibrani: mikkol-mišmar dan jika diterjemahkan secara harfiah adalah “dari semua yang harus diawasi”(NIV: bove all else). Karena itulah, hati perlu diawasi.
Menurut penulis Amsal, hati perlu diawasi karena dari sanalah “terpancar kehidupan”. Terjemahan harfiah dari “terpancar kehidupan” adalah mata air kehidupan. Dengan demikian dapat dipahami dari hatilah mengalir mata air kehidupan. Air sungai yang jernih pasti berasal dari mata air di ketinggian yang juga jernih. Jika hati keruh, apa yang tampak dari hidup pasti juga keruh. Hal ini senada dengan lirik lagu “Jagalah Hati” tadi: Bila hati kian bersih, pikiran pun jernih, semangat hidup nan gigih, prestasi mudah diraih. Namun bila hati keruh, batin selalu gemuruh, seakan dikejar musuh, dengan Allah kian jauh. Penulis Amsal ingin berkata kepada kita bahwa kehidupan yang terlihat dari luar berasal dari hati. Pikiran, perkataan, perbuatan, sikap, dan perilaku kita juga bersumber dari hati. Jika hati ingin bersih, ia harus diisi dengan firman Allah. Allah yang harus berkuasa dalam hati kita, bukan yang lain. Salah satu cara agar hati kita dikuasai Allah dan dipenuhi dengan firman-Nya adalah dengan beribadah. Bukan asal beribadah melainkan beribadah dengan hati. Beribadahlah bukan karena kewajiban mengikuti ritual keagamaan yang dianut melainkan karena kerinduan untuk selalu mendekat kepada Allah. Hanya dengan cara itulah, hati kita akan jernih dan dari sanalah terpancar juga segala sesuatu yang jernih.
Firman Allah hari ini mengajak kita untuk menjaga hati. Salah satu cara agar kita dapat menjaga hati adalah dengan tetap beribadah kepada Allah, seperti nasihat penulis Ibrani, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita” (Ibr. 10:25). Namun, yang tidak kalah penting adalah beribadahlah dengan sepenuh hati, bukan dengan terpaksa atau berat hati. Dengan sikap seperti itulah, Allah akan berkuasa dalam hati kita dan hati kita pun akan dipenuhi dengan firman-Nya. Dari hati yang seperti itu akan terpancar hal-hal baik yang dikehendaki Allah.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur