JADILAH ORANG YANG TAAT - DAILY DEVOTION
Artikel - 14 January 2025
Sekelompok anak muda pecinta alam mendaki sebuah gunung yang masih jarang didatangi oleh banyak orang. Berbekal pengalaman-pengalaman sebelumnya, mereka nekat mendaki gunung tersebut tanpa ada seorang yang memandu atau memimpin mereka. Alhasil, mereka tersesat dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Terjadi perdebatan di antara mereka siapa yang seharusnya memimpin pendakian ini. Saat itulah ada seorang bapak yang sedang turun dari puncak gunung membawa sebuah karung berisi beberapa potong kayu. Bapak itu memperkenalkan diri sebagai warga sekitar yang rutin mencari kayu untuk memasak. Ia menawarkan diri kepada sekelompok anak muda itu untuk memandu mereka sampai di puncak gunung. Namun, beberapa di antara mereka ragu terhadap niat dan ketulusan hati sang bapak itu. Di tengah situasi itu seorang dari mereka berkata, “Dari antara kita tidak ada yang mau memimpin. Hanya bapak ini yang tahu rute pendakian di sini. Dialah pemimpin kita sekarang.” Singkat cerita, sekelompok anak muda tadi berhasil sampai di puncak gunung dengan selamat dan menikmati sunset yang indah.
Tidak semua orang mau menjadi pemimpin. Sebab, menjadi pemimpin tidaklah mudah. Ada tanggung jawab besar yang dipikul oleh seorang pemimpin. Ia harus memimpin sekian banyak orang dengan beragam pemikiran, kebutuhan, persoalan, keinginan, dan lain sebagainya. Karena itulah, seseorang akan berpikir matang-matang sebelum ia menjadi pemimpin. Namun, tidak semua orang juga senang dipimpin. Ada berbagai alasan untuk hal ini mulai dari ketidaksetujuan pada kebijakan, ragu akan kapasitas dan kepemimpinan, sampai pada ketidakpuasan pada kinerja sang pemimpin. Bagaimana iman Kristen memandang hal ini?
Beberapa ayat dalam Alkitab secara tegas dan jelas menyatakan bahwa setiap orang percaya dipanggil untuk menaati pemimpin di mana pun ia berada. Firman yang kita baca tadi salah satunya. Menurut penulis kitab Ibrani, pemimpin sejatinya selalu memperhatikan yang dipimpin. Mereka pun harus bertanggung jawab kepada Allah atas kesempatan memimpin yang diberikan kepadanya. Ketika yang dipimpin taat, sang pemimpin akan bekerja dengan senang hati. Sebaliknya, jika yang dipimpin tidak taat, sang pemimpin akan bekerja dengan sedih hati dan hal ini tidak akan menguntungkan bagi yang dipimpin. Jadi, baik yang memimpin maupun yang dipimpin punya tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan sama baiknya, karena semuanya bertanggung jawab kepada Allah. Jadilah orang yang taat! Dasar kita taat pada pemimpin adalah kasih dengan saling memberi penghargaan dan rasa hormat sehingga secara bersama-sama kita bertumbuh untuk taat pada Allah.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur