HIDUP DENGAN JUJUR DAN RASA PEDULI - DAILY DEVOTION
Artikel - 09 May 2025
Ada yang mengatakan kejujuran dan kepedulian merupakan dua hal yang semakin langka dari waktu ke waktu. Semakin sedikit orang jujur dan peduli terhadap sesamanya. Benarkah? Ternyata tidak juga. Masih banyak kita temukan kisah orang-orang jujur dan peduli kepada sesamanya yang berada dalam kesulitan. Salah satunya adalah kisah kejujuran dan kepedulian seorang kurir pengantar barang sekaligus ojek online, bernama Teguh pada tahun 2021 yang lalu. Dikutip dari Kompas.com pada tanggal 8 Desember 2021, kisah ini diawali ketika Teguh menemukan ponsel di tengah jalan di daerah Grogol Petamburan saat sedang mengantarkan paket. Teguh lantas menghampiri polisi yang ada di dekat daerah itu dan melaporkan bahwa ia menemukan ponsel di tengah jalan. Tak lama kemudian ada orang yang menelpon ponsel tersebut dan ia adalah sang pemilik ponsel. Sang pemilik yang berprofesi sebagai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mendatangi lokasi dan menerima ponselnya kembali. Kata Teguh saat itu, “Saya merasa bukan hak saya. Saya juga tahulah kalau kehilangan itu gimana rasanya. Intinya itu bukan hak saya."
Nasihat untuk hidup jujur dan peduli terhadap sesama sudah ada sejak lama. Dalam kehidupan orang Israel nasihat itu terdapat dalam Ulangan 22:1 seperti yang kita baca tadi. Dari ayat ini Allah hendak mengingatkan bangsa Israel bahwa sebagai pendatang di tengah-tengah bangsa asing, mereka harus hidup dengan jujur dan rasa peduli. Orang Israel sudah diingatkan bahwa ketika mereka melihat lembu atau domba saudaranya tersesat, janganlah ia bersikap acuh. Haruslah ia membawa dan mengembalikannya kepada sang pemilik. Kejujuran dan kepedulian adalah dua karakter yang harus dimiliki oleh setiap orang yang percaya kepada Allah. Dua karakter itu harus tampak dalam diri kita sebagai umat Allah. Jangan pernah lagi berpikir bahwa memiliki sesuatu yang kita temukan dan bukan milik kita adalah rezeki yang tidak terduga. Sebaliknya, latihlah diri kita untuk berpikir bahwa orang yang kehilangan sesuatu sedang berada dalam kesulitan dan kegelisahan.
Mari kita melatih diri untuk memiliki karakter jujur dan peduli! Ketika kita menemukan suatu barang di mana pun, jangan mengakuinya sebagai milik kita. Bisa jadi orang yang memilikinya sedang cemas dan gelisah karena kehilangan barang itu. Kita bisa meniru apa yang dilakukan oleh Teguh dalam kisah di atas dengan melaporkannya kepada pihak yang berwenang. Atau, ketika kita tahu siapa pemiliknya, kembalikanlah barang itu kepada sang empunya. Dengan bersikap demikian, kita sudah melatih diri untuk hidup dengan jujur dan rasa peduli.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur