DIMULAI DARI DIRI SENDIRI - DAILY DEVOTION
Artikel - 20 January 2025
Alkisah, ada sebuah desa yang setiap hari dipenuhi oleh ketidakdamaian. Orang-orang yang tinggal di desa itu sering berperilaku buruk terhadap orang lain. Orang yang suka iri, marah, memaki, menyimpan kesalahan, mendendam, memfitnah, merundung, berbohong, berkata kasar, berpikiran negatif ada semua di desa itu. Karena itulah setiap hari desa itu selalu tidak aman dan tidak tenang. Suatu hari ada seorang musafir melintasi desa tersebut. Orang-orang di desa sebelumnya sudah mengingatkan sang musafir untuk tidak pergi ke sana. Namun, sang musafir tetap ingin pergi. Benar saja, ia disambut dengan sinis dan penuh curiga saat memasuki desa itu oleh Si Pikiran Negatif. Akan tetapi, musafir itu tersenyum dan menanggapi dengan santun.
Sang musafir memutuskan untuk tinggal beberapa hari di desa yang tidak damai itu. Ia berinteraksi dengan beragam orang di sana: Si Pemarah, Si Pendendam, Si Pembohong, Si Perundung, Si Pemfitnah dan masih banyak lagi. Orang-orang itu merasa aneh ketika berinteraksi dengan sang musafir, karena tidak pernah menanggapi atau membalas perlakuan buruk mereka dengan perlakuan yang sama. Suatu kali, Si Pikiran Negatif bertanya kepada sang musafir, “Hai musafir, mengapa kamu tidak menanggapi atau membalas perlakuan buruk kami dengan perlakuan yang buruk juga?” Musafir itu menjawab, “Aku ingin hidup damai dengan semua orang.” Si Pikiran Negatif bertanya lagi, “Dari mana datangnya damai?” Sambil menunjuk ke arah orang yang suka berpikiran negatif itu, sang musafir berkata, “Damai itu dimulai dari dirimu sendiri.” Sejak saat itu, kehidupan di desa itu perlahan mulai berubah. Orang-orang yang suka berlaku buruk terhadap orang lain itu sudah tidak ada lagi. Kini hanya ada satu tipe orang di desa itu, yakni Si Pembawa Damai.
Kisah imajinatif di atas ingin berpesan bahwa segala sesuatu dimulai dari diri sendiri, termasuk hidup damai dengan semua orang. Pesan ini sejalan dengan firman yang kita baca hari ini. Rasul Paulus mengingatkan bahwa sedapat mungkin kita perlu terus berupaya untuk hidup damai dengan semua orang. Itu berarti kedamaian akan tercipta ketika ada damai dalam diri setiap orang. Orang-orang yang suka berlaku buruk akan selalu ada di sekitar kita. Kita tidak bisa mengubah mereka dalam sekejap mata. Kita pun tak punya cukup daya dan tenaga untuk mengubah dunia ini. Satu hal yang dapat kita lakukan adalah terus memupuk rasa damai dalam hati dan pikiran kita, agar kita dimampukan untuk hidup damai dengan semua orang. Ingatlah, Yesus pernah berkata, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Mat. 5:9).
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur