BERIKAN, JIKA KITA PUNYA - DAILY DEVOTION
Artikel - 10 January 2025
Di dinginnya malam ditambah hujan turun sangat deras, pintu rumah Diva tiba-tiba diketuk oleh seseorang. Diva membuka pintu dan ia melihat seorang ibu dan anak perempuan seusianya menggigil kedinginan karena kehujanan. Dengan lirih dan terbata-bata, ibu itu berkata kepada Diva, “Dek, apakah kamu punya baju yang sudah tidak kamu pakai lagi? Bisakah kamu memberikan kepada anak bapak ini? Bajunya sudah basah semua dan dia sangat kedinginan.” Mendengar pertanyaan itu, Diva terdiam sejenak lalu ia meminta ibu dan anak perempuan itu untuk menunggu sebentar. Tidak lama kemudian, Diva keluar membawa sepasang baju perempuan dewasa dan sepasang baju anak perempuan beserta dengan handuk. Diva berkata kepada ibu itu, “Ibu dan anak ibu mandi saja sekalian supaya tidak sakit. Setelah mandi, silakan makan roti dan minum teh manis yang ada di meja. Kalian pasti lapar.” Sang ibu dan anak perempuannya sangat terharu atas kebaikan hati Diva. Saat keduanya sedang membersihkan diri, sang ayah bertanya kepada Diva, “Mengapa kamu melakukan semua ini, nak?” Diva menjawab, “Karena aku punya, yah, jadi aku berikan kepada mereka.” Mendengar jawaban anaknya, sang ayah pun tersenyum dan memeluk Diva.
Jawaban Diva dalam kisah tadi memberi pesan yang kuat dan mendalam. Berilah jika kita mampu memberi. Berikanlah apa yang orang lain minta, jika kita memilikinya. Ini cara sederhana untuk memahami konsep memberi. Namun, sayangnya kita kerapkali punya beribu alasan untuk memberi. Ada beragam pertanyaan muncul dalam hati dan pikiran kita sebelum memberi, misalnya: “Kalau saya memberi dia, apa untungnya buat saya?”, “Mengapa saya harus memberi orang yang tidak saya kenal?”, “Kalau saya memberi, apakah saya akan mendapat gantinya?” dan banyak pertanyaan lainnya. Firman Tuhan yang kita baca hari ini mengingatkan kita tentang sebuah pesan yang jelas dan tegas: berikan, jika kita punya. Jangan menahan diri untuk tidak memberi apa yang diminta atau dibutuhkan orang lain, apabila kita memilikinya. Bisa jadi orang itu sangat memerlukannya saat itu juga. Atau, bisa jadi saat itu mungkin hanya kita yang mampu memberikan apa yang dibutuhkannya. Jangan memberi janji palsu! Jangan suka menjadi orang yang PHP (pemberi harapan palsu)!
Mari kita memberi jika kita punya apa yang diminta atau dibutuhkan orang lain! Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada orang lain ketika kita melewatkan kesempatan untuk melakukan hal yang baik untuknya. Begitu pun dengan diri kita. Bisa jadi itu adalah kesempatan terakhir kita untuk berbuat kebaikan dalam hidup ini. Mari peduli! Mari terus berbuat baik kepada orang lain!
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur