"AKU BAIK-BAIK SAJA" - DAILY DEVOTION
Artikel - 17 January 2025
Ada seorang anak yang duduk di kelas, menyendiri dan terlihat murung. Padahal biasanya dia aktif, suka bercanda dan ceria. Seorang temannya menghampirinya dan menanyakan keadaannya. Dia menjawab, “Aku baik-baik saja”. Padahal sebenarnya dia sedang menghadapi tekanan dan permasalahan dari keluarganya. Jika kita renungkan saat ini seringkali kita pun saat ada pergumulan atau permasalahan berat, kemudian ditanya oleh orang lain keadaan kita, kita akan menjawab “Aku baik-baik saja”. Tidak mudah menceritakan kondisi permasalahan atau pergumulan hidup yang kita jalani, butuh pengenalan dengan orang yang dekat dengan kita, barulah kita dapat mengungkapkan dengan jujur apa yang menjadi pergumulan hidup kita.
Dalam Filipi pasal 2 ini, Paulus memberikan nasihat tentang kesatuan dan kerendahan hati dalam sebuah komunitas. Paulus mendorong jemaat saat itu untuk tidak mementingkan diri sendiri, namun berfokus pada kebutuhan atau kepentingan orang lain dan mengutamakan persatuan melalui kerendahan hati. Dalam budaya Greko-Romawi saat itu, individualisme dan status sosial sangat dihargai. Orang sering memprioritaskan kepentingan pribadi atau golongan. Namun Paulus memperkenalkan nilai-nilai kasih berdasarkan teladan Yesus. Di mana hidup sebagai seorang Kristen tidak berpusat pada ego dengan pola pikir mementingkan diri sendiri namun menunjukkan panggilan untuk hidup dalam kasih dan solidaritas.
Dalam dunia saat ini, ada tantangan individualisme yang juga terjadi, menonjolkan ‘aku’ sehingga terjadi komunitas yang terpecah, hanya sibuk memenuhi kebutuhan sendiri dan melupakan kepedulian terhadap orang lain. Saat ini kita diingatkan untuk mau memperhatikan orang lain dengan cara lebih intens untuk mengenalnya, mendengar, memahami dan akhirnya dapat melakukan wujud peduli dengan menolong orang lain. Cara lebih intens untuk mengenal adalah dengan terus menjalin komunikasi dengan orang lain sehingga dapat menjadi pendengar yang baik dan mampu menunjukkan kepedulian. Sehingga saat orang lain mengungkapkan, “Aku baik-baik saja”, hendaknya tidak berhenti hanya sampai di situ, karena mungkin dia akan menceritakan dengan lebih detail apa yang dialaminya. Memang tak mudah mengenal lebih intens karena membutuhkan pengorbanan waktu dan lain sebagainya tetapi itulah kepedulian yang Tuhan Yesus ajarkan. Ketika kita mendengar dengan hati, kita menjadi telinga Tuhan untuk orang lain berseru.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur