RENUNGAN HARIAN (9)

BERITA LAINNYA - 27 September 2022

Pembukaan : Ucapan selamat pagi dan harapan, tanggal

Horas. Renungan Harian Carpe Diem kembali menjumpai anda sekalian hari ini, Selasa, 27 September 2022. Kiranya di hari ini damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiranmu di dalam Kristus Tuhan kita. Marilah kita memulai renungan Firman Tuhan hari ini dengan menyanyikan:

Marende BE. No. 185:1+3

Ayat Harian : Yesaya 45:7

Yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.

Refleksi Singkat:

Seorang pemudi mencurahkan isi hatinya kepada seorang konselor. Ia disebut sebagai anak pembawa sial oleh ibunya. Setelah kelahirannya, usaha ayahnya bangkrut karena ditipu orang. Itulah penyebab ia disebut anak sial. Sehingga ia mendapat perlakuan yang tidak adil dibanding apa yang dilakukan ibunya kepada kakak-kakak. Kisah tersebut adalah salah satu contoh bahwa di kalangan tertentu banyak kepercayaan yang mengatakan ada sesuatu hal di dunia ini yang membawa sial atau keberuntungan buat seseorang/keluarga. Contoh lainnya, anak-anak yang lahir di Senin Pahing dan Sabtu Wage juga disebut anak-anak pembawa sial. Angka 4 dan 13 juga adalah angka pembawa sial. Sedangkan angka 9 menurut adalah angka pembawa keberuntungan. Namun dalam tradisi Jepang, angka 9 justru adalah angka pembawa sial.

Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa Allah lah yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang. Dialah yang menjadikan semuanya itu. Allahlah yang berkuasa memberikan baik keberuntungan atau kemujuran maupun kesialan atau kemalangan kepada siapa pun Allah mau memberikan. Bagi Koresh raja Asyur Allah memberikan kemujuran sekalipun Koresh tidak mengenal Allah. Dan kepada Israel dan Yehuda allah memberikan kemalangan sekali pun mereka adalah umat pilihannya. Itu dilakukan allah karena Israel dan Yehuda telah memberontak terhadap allah, sehingga allah memakai Koresh untuk menjatuhkan hukuman kepada umatNya. Dengan demikian firman Tuhan ingin mengatakan bahwa keberuntungan maupun kemalangan buka datang karena angka-angka, bukan karena hari dan tanggal lahir seseorang, tetapi berdasarkan apakah Tuhan berkenan kepada mereka atau tidak.

Sahabat Carpe diem yang dikasihi Tuhan. Di sekitar kita, baik dalam budaya Batak mapun budaya lainnya, ada banyak pendapat dan pengajaran yang berisi petunjuk-petunjuk tentang pembawa keberutungan dan kemalangan. Sesungguhnya semua hanya mitos dan dongeng yang banyak didasarkan kepada cocokologi atas kenyataan yang dialami. Akibatnya banyak orang yang akhirnya mencari dan mengusahakan benda-benda maupun ritual-ritual yang dikatakan dapat mendatangkan kemujuran dan menjauhkan kemalangan, Mulai dari mengadakan angka-angka kemujuran, menghindari angka-angka sial, hingga melakukan ritual ziarah ke makam-makam yang dianggap angker, atau mengunjungi tempat-tempat bertuah untuk mencuci muka, minum air dari tempat tertentu atau melempar koin.

Sesungguhnya firman Tuhan berkata bahwa Allah-lah yang berkuasa untuk memberikan kebruntungan kepada kita. Apa pun ritual dan usaha yang kita lakukan, haruslah ritual dan usaha yang membuat Tuhan berkenan kepada kita. Semua itu adalah ritual ibadah kepadaNya, dan usaha melakukan apa yang dikendakinya. Yaitu bekerja keras dan cerdas, selalu mengucap syukur dan berdoa. BUkan justru melakukan yang didongengkan oleh dunia. Dengan begitu Allah berkenan kepada kita, dan memberkati usaha kita agar kita mendapat keberuntungan. Sebab dialah satu-satunya Allah. Dialah yang berkuasa memberi keberuntugan. Di luar dia tidak ada yang dapat melakukannya. Maukah anda beruntung dalam kehidupan anda? Hiduplah berkenan di hadapanNya. Amin.

Marilah kita ber-Doa

Berkat

Kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus, Anugerah dari Allah Bapa, dlm persekutuan Roh Kudus besertamu selalu. Amin.