Ujian

Berita Lainnya - 22 March 2022

… karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.

(Efesus 5:9-10)

Ketika mendengar kata “ujian”, biasanya yang terbayang adalah serangkaian soal untuk mengetahui kemampuan akademis kita. Misalnya, ujian harian, ujian mingguan, ujian masuk. Hasil ujian ini akan menentukan apakah kita lulus atau tidak. Tidak sedikit orang yang merasa takut dengan ujian karena takut gagal. Padahal, rasa takut itu dapat diatasi dengan belajar dan mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ujian tersebut. Persiapan yang matang dan sungguh-sungguh akan menurunkan rasa takut dalam menghadapi ujian.

Rasul Paulus meminta orang-orang di Efesus untuk menguji apa yang berkenan kepada Tuhan. Ia berkata demikian karena orang Efesus sebelumnya tidak mengenal Tuhan; mereka dulu melakukan apa yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Sekarang, mereka sudah mengenal Tuhan melalui Kristus Yesus, karena itu mereka harus menguji tindakan mereka masing-masing. Artinya, segala sesuatu yang biasanya mereka lakukan harus diperiksa lagi: apakah sesuai dengan firman Tuhan atau tidak. Mereka harus meninggalkan cara hidup mereka yang lama, yang ada dalam kegelapan. Mereka harus menjadi orang yang hidup alam terang. Tidak ada lagi perbuatan yang bertentangan dengan terang itu.

Teens, tidak sedikit orang yang merasa takut jika diminta untuk menguji setiap tindakannya, baik besar maupun kecil. Rasa takut ini timbul karena tidak mempersiapkan diri dengan sungguh; tidak terbiasa melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Sama seperti ketika menghadapi ujian sekolah, kita tidak akan merasa takut jika kita telah sungguh-sungguh berlatih dan belajar. Karena itu, teruslah berlatih dan terbiasa untuk melakukan kehendak Tuhan. Periksalah diri, ujilah setiap pikiran, perkataan, dan tindakan agar sesuai dengan kehendak Tuhan, hingga kelak Tuhan menyatakan kita lulus dengan nilai yang sempurna.

Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2022/03/22/