Penguasaan Diri
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 05 November 2024
Penguasaan diri atau pengendalian diri adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya secara sadar. Penguasaan diri sangat dibutuhkan dimana kita berada untuk mengolah impuls, emosi, dan perilaku seseorang. Pengendalian diri itu sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Dimana kita harus beradaptasi dimanapun kita berada. Tidak semua orang memiliki tradisi yang sama, itulah dimana penguasaan diri beradaptasi.
Tuhan mengajar kita untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Tidak semua orang di dunia ini memiliki apa yang kitamiliki. Pengendalian diri adalah salah satu Buah Roh yang paling penting. Pengendalian diri membantu kita melawan godaan yang ada dan menghindari diri kita dari perkara - perkara di dunia ini. Kita tau bahwa tidak ada di dunia ini yang bertahan lama. Hanya Tuhan saja yang bertahan lama.
Kesabaran membutuhkan pengendalian diri. Amsal 14:29 berkata, "Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. " Sifat berdosa kita menuntun kita untuk menyerah semuanya ke kemarahan kita, tetapi kita dipanggil Tuhan untuk bangkit di atas ini dan memperlihatkan kesabaran.
Menampilkan pengendalian diri sering kali merupakan masalah menanggapi daripada bereaksi. Saat kita bereaksi terhadap suatu situasi, kita terkadang membiarkan emosi kita terkendali. Kita lebih cenderung bersikap defensif dan mengatakan hal - hal yang menyakitkan. Akan tetapi, menanggapi tanggapan yang bijaksana lebih dituntun oleh penalaran daripada emosi.
Sebagai contoh; Tuhan Yesus. Tuhan Yesus merupakan salah satu contoh pengendalian diri di mata dunia. Dia hidup tanpa dosa dan memiliki setiap Buah Roh dalam hidup-Nya. Ia harus menjalani kehidupan yang sempurna agar dapat menjadi teladan bagi kita, dan pada akhirnya, Ia mati bagi dosa-dosa kita agar kita memperoleh kehidupan abadi. Itupun saat dia dicambuk, ditusuk, dipaku, Ia tetap memiliki pengendalian diri yang sangat baik. Tuhan tidak membiarkan emosinya mengontrol cara dia berbicara, dia berpikir atau cara dia melakukan tindakan. Dia bisa saja melarikan diri malam itu di Taman Getsemani, tapi Dia tidak.
[Amsal 25:28] Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
