Terima Kasih Tuhan Yesus
Berita Lainnya - 09 December 2020
Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan
kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus.
(1 Korintus 12:23)
Pascal adalah penyandang down syndrome yang sudah berusia 21 tahun. Oleh karena itu, orangtuanya mengikutkannya dalam kelas katekisasi anak berkebutuhan khusus di gerejanya. Pascal sangat senang dengan pembicaraan seputar mobil. Pengajar katekisasi di kelasnya mengajarnya dengan ilustrasi dan peraga yang dikaitkan dengan mobil. Pascal pun sangat senang dan dekat dengan pengajar katekisasinya. Suatu hari, dia membacakan kalimat-kalimat ini di hadapan puluhan peserta sebuah seminar disabilitas: Terima kasih Tuhan Yesus, buat anugerah-Mu. Terima kasih Bapak, Ibu, dan sahabat, buat kasih persaudaraan yang tulus. Terima kasih Papa, Mama, dan abang, buat cinta kasihmu. Percayalah Mama, suatu hari nanti pasti Mama merasa bangga pernah melahirkan aku.
Pascal dengan down syndrome mendapat pelayanan khusus dari pengajar di kelas katekisasinya, sehingga dia dapat mengikuti kelas katekisasi dengan baik. Hal itu sesuai dengan apa yang disampaikan Paulus tentang kualitas perhatian, bukan eksklusivitas perhatian. Terhadap anggota tubuh yang “tidak elok” dan “tidak terhormat,” kita berikan perhatian. Ada bagian tubuh yang perannya tak terlihat di depan orang lain, tetapi keberadaannya sangat penting. Prinsipnya, jika satu anggota menderita, semua menderita. Sebaliknya, jika satu anggota dihormati, semuanya bersukacita.
Teens, penyandang disabilitas menurut ukuran dunia terkadang dikategorikan sebagai kurang terhormat dan tidak terpandang. Tetapi, kita tidak boleh berlaku demikian. Sepantasnya kita memperhatikan mereka. Ayo, latih kepedulian kita dan tunjukkan kasih kita kepada mereka! Biarlah kita semua berbagi rasa: berdukacita dan bersukacita bersama dengan mereka.
Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2020/12/09/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur