Gila Hormat!
Berita Lainnya - 24 November 2021
… janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
(Galatia 5:26)
Seorang pasien rumah sakit jiwa merasa bahwa ia adalah panglima perang dengan pangkat tertinggi di rumah sakit itu. Suatu hari, ia berjalan mengelilingi rumah sakit. Begitu ia masuk sebuah ruangan, semua pasien di sana mengangkat tangan memberi hormat kepadanya. Ia terus berjalan di sepanjang ruangan. Akhirnya, ia berhenti di depan seorang pria yang tidak memberi hormat seperti orang lain. Ia pun berteriak, “Hai, mengapa kamu tidak memberi hormat kepadaku?” “Yang Mulia, aku adalah seorang juru rawat, bukan orang gila,” jawab pria tersebut.
Rasul Paulus meminta jemaat Galatia: jangan gila hormat, saling menantang, dan saling mendengki. Seseorang menjadi gila hormat karena ia gagal melihat dengan benar siapa dirinya sehingga ia mencari penghargaan pada hal-hal lain di luar dirinya; penghargaan dari manusia. Orang yang gila hormat tidak mampu menerima kelebihan, kesuksesan, dan kenyataan bahwa orang lain lebih baik dari dirinya. Itulah yang menyebabkan ia menantang dan mendengki orang lain. Kegagalan memandang diri sendiri berawal dari hidup yang tidak dipimpin oleh Roh.
Teens, setiap orang yang dipimpin oleh Roh Tuhan akan memiliki kesadaranbahwa Tuhan memandang dirinya dengan penuh rasa cinta. Kehormatan kita di mata Tuhan sangat luar biasa. Kehormatan kita tidak diukur dari materi, penampilan, dan pengakuan dari manusia. Kesadaran itu akan membuat kita juga mampu mengasihi orang lain. Mari tanamkan dalam hati dan pikiran kita setiap hari mengenai siapa diri kita sebenarnya menurut Tuhan. Apa yang kita katakan dan orang lain katakan tentang kita bisa saja salah. Jangan menggantungkan penilaian tentang diri kita pada perasaan kita atau pada apa yang orang lain katakan. Kita berharga dan terhormat di mata Tuhan sehingga tidak perlu mencari hormat, apalagi gila hormat.
Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2021/11/24/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur