Ayahku (Bukan) Pembohong
Berita Lainnya - 21 January 2021
Judul : Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2018
Jumlah Halaman : 299
Ini adalah ketiga kalinya saya membaca nove Tere Liye. Mulai dari novel ‘ Tentang Kamu’, ‘Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin’. Berbeda dengan kedua novel sebelumnya, buku ini bisa di baca di semua kalangan umur. Cerita yang tak terlalu berat bahkan sedih membuat siapapun yang membaca akan sangat menikmati dan di buat kesal oleh tokoh utama.
Dibuka dengan cerita tentang seorang kakek sedang menceritakan sebuah dongeng kepada cucu-cucunya. Disisi lain, anaknya Dam sangat membenci ayahnya apalagi saat mendengar ayahnya sedang bercerita kepada cucu – cucunya. Ayah Dam adalah seorang pendongeng hebat, senang bercerita tentang pengalaman masa mudanya. Ayah dam adalah lulusan S2 Hukum disalah satu Universitas terbesar di Eropa. Bisa saja Ayahnya memilih untuk menjadi hakim atau pejabat tinggi tetapi memilih untuk menjadi pegawai biasa dan hidup sederhana. Sedangkan ibunya adalah mantan aktris terkenal yang sangat di puja di mana-mana. Mereka saling bertemu, menikah dan hidup sederhana.
Setelah beberapa tahun Dam lahir dan dibesarkan dengan cerita – cerita ayahnya. Cerita – cerita hebat syarat akan makna. Saat Dam harus bersekolah di Akademi Gajah, ibunya yang sdh lama sakit akhirnya menutup matanya. Setelah ibunya meninggal, Dam mulai menumbuhkan rasa benci terhadap ayahnya dan mulai mempertanyakan kebenaran cerita ayahnya. Dam akhirnya lulus dan menjadi Arsitektur dan bertemu dengan Tanni teman masa kecil Dam. Mereka menikah dan dikaruniai 2 orang anak Zas dan Qon.
Disinilah hubungan Ayah dan Dam mulai meruncing. Saat Ayah sedang bercerita kepada cucu – cucunya lagi setelah Dam beberapa kali melarangnya. Membuat Dam marahnya memuncak dan akhirnya mengusir Ayahnya dari rumah. Tak di sangka – sangka, Ayah pergi ke pusara sang Ibu saat hujan turun. Membuat Ayah jatuh pingsan seketika. Sontak membuat Dam kaget setengah mati, kebencian terhadap Ayahnya luluh lantah ketika melihat Ayahnya lewat jendela ruang ICU.
Apakah Dam memaafkan Ayahnya? Apakah dongeng dari sang Ayah kenyataan atau fiktif belaka? Apa yang membuat Dam begitu membenci cerita Ayahnya? Jawabanya adalah dengan membaca novel ini. Menurut saya permasalahan di novel ini kurang klimaks akan tetapi novel ini menyajikan cerita yang penuh dengan nasihat – nasihat kehidupan. Sangat bagus untuk kalian yang membutuhkan novel yang mempunyai jalan cerita hangat dan syarat akan makna kehidupan.
Penulis Resensi : Yosua
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur