Gagal Menguasai Diri
Berita Lainnya - 08 September 2021
“Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan …?”
(1 Samuel 2:29)
Suatu hari, Andi mengunjungi tempat makan dengan konsep AYCE (all you can eat). Ini pertama kali Andi datang ke tempat makan AYCE. Ia berniat untuk makan sebanyakbanyaknya, supaya tidak merasa rugi. Ia memesan banyak sekali makanan. Ia lupa ada peraturan untuk membayar makanan yang tidak dihabiskan. Ketika semua makanan itu datang, Andi memakannya dengan penuh semangat. Namun, ia tidak bisa menghabiskan semua pesanannya. Meskipun ia terus memaksakan diri sampai perutnya sakit, tetap saja masih ada banyak makanan yang tersisa. Akhirnya, ia menyerah. Sebagai konsekuensi, dia harus membayar denda dengan jumlah yang lebih besar dari biaya untuk makan di tempat tersebut.
Itulah kisah tentang keserakahan. Keserakahan adalah keinginan yang sangat besar untuk memiliki sesuatu lebih dari kebutuhannya. Seperti itulah yang dilakukan keluarga Imam Eli. Tuhan telah menetapkan bagian tertentu dari kurban persembahan untuk diberikan kepada imam. Namun, anak-anak Imam Eli menginginkan bagian yang lain dari persembahan itu. Imam Eli sendiri juga turut menikmati hasil “curian” anak-anaknya. Sebagai akibat dari keserakahannya, maka Tuhan mengatakan bahwa Hofni dan Pinehas akan mati pada hari yang sama.
Teens, kegagalan untuk menguasai diri dan bersyukur menjadi penyebab keserakahan dalam diri seseorang. Ia hanya berfokus untuk memuaskan dirinya sendiri. Tanpa sadar keinginan itu membelenggu dan menjadi berhala yang baru dalam hidupnya. Ia rela melakukan apa pun, bahkan sampai melanggar hukum Tuhan demi memuaskan keinginannya. Betapa berbahayanya ketika kita tidak bisa mengendalikan keinginan dan belajar bersyukur.
Sumber : https://www.ykb-wasiat.org/2021/09/08/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur