Tuhan Memperhatikan Kesungguhan Hati yang Merindukan Kemuliaan-Nya Dinyatakan
Berita Lainnya - 28 June 2025
Ada banyak hal yang bisa menarik perhatian dunia: pencapaian besar, suara keras, popularitas yang mencolok. Namun di hadapan Tuhan, yang menarik perhatian-Nya bukanlah penampilan luar, tetapi hati yang sungguh-sungguh merindukan Dia.
Tuhan tidak mencari kemegahan lahiriah. Ia tidak terpesona oleh pengetahuan atau keberhasilan manusia. Yang Dia perhatikan adalah hati yang murni, hati yang haus dan lapar akan kemuliaan-Nya. Mazmur 51:19 berkata, “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” Inilah yang menarik perhatian Tuhan: kerinduan yang tulus dan kesungguhan hati.
Ketika seseorang benar-benar merindukan kemuliaan Tuhan, hidupnya tidak lagi berpusat pada diri sendiri. Ia tidak lagi mencari pujian manusia, melainkan menginginkan hadirat Allah dinyatakan dalam hidupnya dan sekelilingnya. Ia ingin agar nama Tuhan dikenal, disembah, dan diagungkan bukan karena kewajiban, tetapi karena kasih.
Tuhan memperhatikan setiap air mata yang jatuh dalam doa yang tersembunyi. Ia mendengar setiap bisikan hati yang rindu melihat terang-Nya bersinar di tengah dunia yang gelap. Bahkan kerinduan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Tuhan pahami dan balas dengan kehadiran-Nya yang nyata.
Kemuliaan Tuhan bukan sekadar sinar terang yang menggetarkan. Ia hadir dalam damai yang mengisi hati, dalam perubahan hidup yang nyata, dalam kasih yang menembus luka terdalam. Dan semua itu sering dimulai dari satu hal: hati yang sungguh-sungguh mencari-Nya.
Maka jangan pernah meremehkan kerinduan yang ada di dalam hatimu.
Jika itu tulus, meski sunyi dan tersembunyi, Tuhan melihatnya, dan Dia akan menyatakan kemuliaan-Nya.
Teruslah merindukan Dia lebih dari segalanya.
Karena Tuhan memperhatikan, dan Dia tidak pernah mengecewakan hati yang mencari-Nya dengan sungguh.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur