Selama Hayat Masih Dikandung Badan Semestinya Kita terus Melayani Tuhan
Berita Lainnya - 19 November 2024
Kita telah diajarkan bahwa hidup ini adalah anugerah yang diberikan Tuhan, dan setiap detik yang kita jalani di dunia ini adalah kesempatan untuk memuliakan-Nya. Salah satu cara utama kita memuliakan Tuhan adalah dengan melayani-Nya dalam segala aspek kehidupan. “Selama hayat masih dikandung badan,” berarti selama kita masih hidup, kita dipanggil untuk terus melayani Tuhan tanpa henti. Melayani Tuhan bukan hanya soal melakukan tugas atau pelayanan di gereja, tetapi juga bagaimana kita menjalani kehidupan sehari-hari dengan hati yang penuh kasih, iman, dan komitmen kepada-Nya.
Kita semua dipanggil untuk melayani Tuhan, tidak hanya sebagai suatu kewajiban, tetapi sebagai suatu kehormatan. Yesus sendiri memberikan contoh yang luar biasa tentang bagaimana hidup untuk melayani. Dalam Markus 10:45, Yesus berkata:
"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Sebagai pengikut Kristus, kita diajak untuk mengikuti teladan-Nya. Melayani Tuhan berarti meneladani sifat Yesus yang rendah hati dan berkorban. Tidak ada tugas atau pekerjaan yang terlalu kecil untuk kita lakukan bagi Tuhan. Dalam segala hal, kita diminta untuk menjadi saksi Kristus dan melayani dengan segenap hati, baik dalam suka maupun duka.
Melayani Tuhan bukan hanya tentang kegiatan-kegiatan gereja yang besar atau pelayanan formal. Dalam Roma 12:1, Paulus mengingatkan kita:
"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah, aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itulah ibadahmu yang sejati."
Ibadah sejati tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu, tetapi dalam segala hal yang kita lakukan, baik itu pekerjaan, keluarga, maupun aktivitas sehari-hari. Setiap tindakan yang dilakukan dengan niat untuk memuliakan Tuhan adalah suatu bentuk pelayanan. Ketika kita bekerja dengan integritas, membantu sesama, atau bahkan berdoa untuk orang lain, kita sedang melayani Tuhan.
Pekerjaan sehari-hari menjadi tempat di mana kita dapat menunjukkan kasih dan kebaikan Kristus kepada dunia. Dalam Kolose 3:23, Paulus menulis:
"Apa pun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Ini adalah panggilan bagi kita untuk melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus, bukan hanya mencari pujian atau keuntungan pribadi, tetapi untuk memuliakan Tuhan. Dengan demikian, melayani Tuhan tidak terbatas pada waktu tertentu, tetapi menjadi bagian dari kehidupan kita setiap hari.
Melayani Tuhan juga berarti melayani sesama dengan kasih. Dalam 1 Yohanes 4:7-8, kita diajarkan:
"Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, karena kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih."
Kasih adalah inti dari pelayanan kita. Melalui kasih, kita mencerminkan karakter Tuhan yang penuh kasih kepada dunia. Melayani Tuhan tidak dapat dipisahkan dari melayani sesama. Dalam Matius 25:40, Yesus mengajarkan:
"Sesungguhnya aku berkata kepadamu, segala sesuatu yang kamu perbuat untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu perbuat untuk Aku."
Ketika kita melayani orang lain, terutama mereka yang membutuhkan, kita sebenarnya sedang melayani Tuhan. Kasih yang tulus dan pelayanan kepada sesama menjadi saksi bagi dunia tentang iman kita kepada Kristus.
Selama hayat masih dikandung badan, kita tidak hanya dipanggil untuk melayani Tuhan dalam waktu-waktu tertentu, tetapi sepanjang hidup kita. Pelayanan kita kepada Tuhan tidak berhenti hanya karena kita merasa sudah cukup atau sudah mencapai usia tertentu. Bahkan dalam usia senja, Tuhan masih menginginkan kita untuk terus melayani-Nya. Dalam 2 Timotius 4:7-8, Paulus menulis:
"Aku telah mengakhiri perlombaan itu, aku telah menjaga iman. Sekarang tersedia bagi-Ku mahkota kebenaran, yang akan diberikan kepada-Ku pada waktu-Nya kelak oleh Tuhan, Hakim yang adil; dan bukan hanya kepada-Ku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya."
Paulus menggambarkan hidupnya sebagai perlombaan yang terus berlanjut sampai akhir hayat. Selama kita masih hidup, kita masih memiliki kesempatan untuk melayani Tuhan dengan cara yang terbaik, meskipun tantangan dan usia semakin bertambah. Tuhan tidak melihat usia kita, tetapi niat dan hati kita untuk terus berkomitmen melayani-Nya.
"Selama hayat masih dikandung badan" adalah panggilan bagi setiap orang Kristen untuk terus melayani Tuhan sepanjang hidup kita. Melayani Tuhan tidak hanya terbatas pada tugas gereja, tetapi meluas dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan melayani Tuhan, kita menunjukkan kasih-Nya kepada sesama, dan melalui pelayanan kita, kita memuliakan Nama-Nya. Marilah kita terus berkomitmen untuk melayani Tuhan dengan segenap hati, baik dalam suka maupun duka, sampai akhir hayat kita, karena hidup ini adalah anugerah yang harus digunakan untuk kemuliaan Tuhan.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur