Resensi Buku: Noda Tak Kasatmata
Berita Lainnya - 26 February 2024
Identitas Buku
Judul Novel : Noda tak Kasat Mata
Tahun terbit : 2008
Pengarang : Agnes Jessica
Jumlah Halaman : 192 Halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Resensi
Novel Noda Tak Kasatmata adalah sebuah karya fiksi yang dibuat oleh Agnes Jessica. Novel ini adalah salah satu dari banyak karya indah lainnya yang dibuat olehnya. Novel ini juga banyak mendapatkan respon yang positif dari para pembaca.
Novel ini menceritakan tentang seorang mahasiswi yang ingin mencari tahu tentang sejarah terjadinya PKI untuk tema skripsi yang akan dibuatnya. Ia pergi ke Desa Karya yang terdapat di daerah Jombang. Mahasiswi tersebut bernama Sarah. Ia awalnya dilarang oleh kekasihnya untuk pergi ke Desa tersebut, karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepadanya. Kekasihnya bahkan sampai mengancam untuk putus dengannya. Namun Sarah tidak mendengarkan kata-katanya dan menganggap bahwa itu adalah pertengkaran biasa, sehingga ia tetap pergi ke Desa tersebut. Sesaat ia sampai di Desa itu , ia bertemu dengan Pak Suprapto. Ia adalah sahabat dosen pembimbingnya Ibu Asih. Pak Suprapto memiliki anak perempuan yang bernama Lastri, ia tentu juga bisa membantu Sarah dalam penilitiannya. Namun, saat ia memulai penelitiannya, ekspektasinya sangat berbeda dengan realita.
Ketika di Jakarta ia mengekspektasikan akan mudah mencari informasi dari para warga di Desa. Ternyata, setelah ia menghampiri warga Desa tersebut, semuanya terdiam, tidak ada satupun yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Sarah. Hal tersebut seakan-akan seperti hal suram yang tidak mau diungkit lagi oleh warga di situ.
Sarah tidak menyerah, ia tetap melanjutkan penelitiannya walaupun ia hanya dapat sedikit sekali informasi. Ia ternyata memiliki sasaran , yaitu Surya. Surya adalah seorang laki-laki keras karena ia seorang anak dari korban peristiwa tersebut. Ia lulus D3 Matematika , tetapi terpaksa menjadi petani dan penjual bawang di pasar karena ia adalah seorang bekas anak PKI. Masa lalu yang suram tersebut membuatnya tidak bersikap baik kepada Sarah.
Namun, pertemuan tidak terduga Sarah dan Surya tersebut membuatnya perlahan-lahan melunak. Surya mulai bersikap lebih baik kepada sarah, ia membantu Sarah untuk mencari informasi-informasi kepada Pakdenya dan warga-warga lain yang bisa dijangkau. Setelah itu, terdapat beberapa rahasia yang akhirnya terungkap. Ternyata orang yang dianggap PKI tersebut sebenarnya tidak mengetahui apa itu PKI mereka hanya mengikuti perintah atasannya dan disaat banyak orang yang mati itu semua merupakan hal tidak terduga. Warga disana pun saling membenci dan menganggap bahwa keturunan PKI adalah orang yang jahat. Isu politik memang sangat kejam mempermainkan warga yang tidak berbuat salah sama sekali. Hingga akhirnya anak-anak mereka yang terkena dampaknya, termasuk Surya.
Perlahan-lahan Sarah mulai mendapatkan berita masa lalu dari beberapa informasi yang ia telah cari dari narasumber yang akhirnya mau berbicara dan bersedia untuk bercerita. Walaupun tidak terlalu banyak, tetapi lumayan cukup untuk sarah menyelesaikan tugas skripsinya, bahkan ia dapat membuat sebuah buku dari hasil yang telah ia dapatkan.
Kemudian, ternyata ada perasaan atau benih-benih cinta yang bersemi yang sebenarnya ini tidak seharusnya terjadi. Sarah mulai menyadari bahwa ia menyukai Surya, begitu juga dengan Surya, ia mulai menyadari bahwa ia juga mencintai Sarah. Namun, mereka tidak bisa bersama, karena Surya sudah memiliki tunangan yaitu Lastri yang selama ini membantu Sarah juga dalam penilitiannya.
Novel ini berhasil membuat para pembacanya mendapatkan pelajaran tentang sejarah PKI. Namun, bukan hanya sekedar sejarah yang ia tulis, dampaknya pun juga ia tulis yang dapat membuat para pembaca merasakan juga dampak dari peristiwa kejam yang terjadi pada waktu itu. Dari novel yang ditulis tersebut tertulis sangat jelas betapa tersiksa dan menderitanya para warga yang tak bersalah akibat partai komunis pada saat itu. Tentu itu sangat bermanfaat bagi kita yang masih harus mengetahui banyak tentang sejarah-sejarah yang terjadi di Indonesia.
Kelebihan novel ini adalah kata-kata yang dipakai sangat mudah untuk dicerna dan gampang dimengerti. Terutama, novel ini mengangkut tema sejarah yang bisa dibilang agak berat, tetapi berhasil dalam menulisnya dengan kata-kata yang kreatif dan dapat membuat para pembaca mudah untuk baca dan dapat langsung dimengerti. Alur ceritanya pun tidak membosankan dan terus dapat membuat para pembaca penasaran.
Namun kekurangan dari novel ini digolongkan sebagai novel dewasa, sehingga kajiannya agak lebih berat dari novel-novel remaja lainnya. Sehingga, mungkin beberapa orang awam tidak akan tertarik dengan buku ini yang sebenarnya sangat menarik.
Terlepas dari itu, novel Noda tak Kasat Mata ini sangat layak dibaca oleh semua masyarakat Indonesia, baik remaja maupun dewasa. Novel ini sangat memberikan kita semua pembelajaran tentang sejarah peristiwa kejam yang terjadi di Indonesia. (Siti Maryam - Pustakawan SMAK 5 PENABUR Jakarta)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur