Resensi Buku: Never Be Alone
Berita Lainnya - 19 November 2024
Identitas Buku
Judul Buku : Never Be Alone
Nama Pengarang : Chelsea Karina
Penerbit : Penerbit Sunset Road
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2020
Jumlah Halaman : 280 Halaman
Resensi Buku
Novel "Never Be Alone" karya Chelsea Karina Aolia, biasa dipanggil Chelsea atau Karin. Lahir 16 tahun lalu tepatnya di Depok, pada 22 Juni 2003. Putri kedua dari dua bersaudara. Seperti gadis pada umumnya, ia senang mendengarkan musik, membaca, dan sedikit pemalu ketika menjadi pusat perhatian. Ia mudah jatuh cinta terhadap makanan dan mudah tertawa oleh hal-hal kecil. Menulis mulai menjadi hobinya semenjak ia duduk di bangku SMP kelas 2. Alone merupakan buku pertama yang ia tulis hingga akhirnya ia menerbitkan salah satu karyanya melalui situs Wattpad pada tahun 2017.
Novel ini adalah tentang penyelesaian masalah yang telah disembunyikan dalam novel "Alone". Setelah meninggalkan keluarga dan keluarga yang telah membuangnya, Della, gadis remaja yang disembunyikan, mencari kemuliaan dan keseimbangan dalam hidupnya. Setelah peristiwa dalam novel pertama yaitu novel “Alone”, Della memutuskan untuk kembali ke lingkungan yang pernah ia tinggalkan dengan harapan dapat menemukan kebahagiaan bersama mereka yang ia sayangi. Namun, kembali ke masa lalu bukanlah hal yang mudah, ia harus menghadapi masalah-masalah lama yang lebih menyesakkan daripada saat ia pergi. Della adalah seorang gadis yang tampaknya memiliki segalanya seperti kecantikan, kepintaran, dan keterampilan sosial. Namun, di balik fasad itu, ia menyimpan luka dan kesendirian yang mendalam. Orang-orang di sekitarnya, yang seharusnya menjadi sumber dukungan, malah menjauh, meninggalkannya merasa terisolasi dan tidak dipedulikan.
Dalam “Never Be Alone”, kita mengikuti perjalanan Della yang lebih kompleks dan emosional. Setelah kehilangan orang yang dicintainya dalam tragedi yang tak terduga, Della berusaha untuk menemukan kembali arti dari kehidupan dan cinta. Novel ini membawa kita ke dalam dunia Della yang penuh dengan pertanyaan tentang identitas, tujuan hidup, dan pencarian akan tempat di mana ia benar-benar bisa merasa ‘tidak sendiri’. Sekarang di awal usia dua puluhan, Della menemukan dirinya dalam situasi yang sulit. Dia harus memutuskan apakah akan tinggal di kota besar, di mana dia telah membangun karir yang makmur tetapi merasa kosong secara emosional, atau kembali ke kampung halamannya, yang menyimpan kenangan indah dan menyakitkan. Sejumlah hal mengejutkan terjadi ketika dia kembali ke kampung halamannya, termasuk bertemu dengan Alex, mantan sahabatnya, yang sebelumnya dia anggap sangat dihormati.
Novel ini menyeimbangkan konflik batin Della saat dia mencoba memperbaiki luka masa lalunya dan membentuk koneksi baru. Pembaca didorong untuk mengalami ketidakpastian, kecemasan, dan harapan yang mengganggu Della melalui dialog yang tajam dan deskripsi mendalam. Dengan setiap bab baru, kedalaman karakter Della terungkap, membawa kita lebih dekat ke inti dari konflik. “Never Be Alone” juga mengeksplorasi tema-tema seperti pengampunan, penerimaan diri, dan pentingnya komunitas. Della belajar bahwa meskipun masa lalu tidak bisa diubah, ia memiliki kekuatan untuk membentuk masa depannya. Novel ini adalah perjalanan emosional yang mengajarkan kita bahwa kesendirian bukanlah takdir, dan dengan keberanian serta dukungan dari orang-orang yang kita cintai, kita bisa menemukan jalan kembali ke cahaya.
Penulis berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana kita sebagai manusia berhubungan satu sama lain dan bagaimana kita menghadapi tantangan yang tak terhindarkan dalam hidup. “Never Be Alone” adalah bukti dari kekuatan sastra untuk menyentuh hati dan menginspirasi jiwa.
Namun selain dengan cerita yang sangat menarik, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu, beberapa karakter dalam novel ini, seperti Della dan Fatih, dapat dikembangkan lebih lanjut. Mereka memiliki sifat dan kelemahan yang kompleks, tetapi pengembangan karakter mereka masih terasa kurang. Dan juga llur cerita dalam novel ini kadang-kadang terasa tidak jelas, membuat pembaca kesulitan untuk mengikuti cerita. Novel ini memiliki pengemasan yang menarik, tetapi tidak dipungkiri akan ada beberapa kesalahan baik penulisan maupun alur dibuat oleh penulis. Penulis perlu lebih berhati-hati dalam mengembangkan cerita untuk memastikan pembaca dapat menikmati cerita dengan mudah.
Dibuat oleh: Siti Maryam (Pustakawan SMAK 5 PENABUR Jakarta)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur