Resensi Buku: Keadilan dan Negara yang Ideal
Berita Lainnya - 22 May 2025
A. Identitas Buku
Judul : Republic
Penulis : Plato
Penerbit : Collins Classics
Kota Terbit : London
Tahun Terbit : 2021
Jumlah Halaman : 388
B. Resensi Buku
Ketika mendengar kata filsafat, sebagian dari kita pasti langsung berpikir mengenai sesuatu yang rumit dan membutuhkan pemikiran yang mendalam. Hal itu memang ada benarnya, tetapi seringkali para filsuf memulai pemikiran filsafati dari satu pertanyaan mendasar yang terkesan sederhana. Pertanyaan sederhana dan mendasar itu memiliki jawaban yang begitu luas dan mendalam, sehingga dapat berkembang kepada konsep yang lebih spesifik. Pemikiran dari para filsuf terdahulu, seringkali dijadikan sebagai dasar konsep modern dalam berbagai sektor kehidupan. Satu diantaranya adalah buku berjudul Republic karya Plato berikut ini.
Republic (atau Politeia dalam bahasa Yunani) adalah karya filsafat terkenal Plato yang membahas konsep keadilan dan bentuk negara ideal. Ditulis dalam bentuk dialog, terutama antara Socrates dan beberapa tokoh lainnya, buku ini menyelidiki bagaimana sebuah negara seharusnya diatur agar adil bagi seluruh warganya.
Dialog ini dimulai dengan pertanyaan mendasar: "Apa itu keadilan?" Dari pertanyaan ini, Plato (melalui tokoh Socrates) menggiring pembaca untuk mengeksplorasi kehidupan pribadi, masyarakat, dan negara secara menyeluruh. Ia berpendapat bahwa keadilan terjadi ketika setiap individu menjalankan perannya masing-masing sesuai dengan kemampuan dan kodratnya. Dalam buku ini, Plato membagi masyarakat ideal menjadi tiga kelas, yakni pemikir/filsuf (penguasa) – yang bijaksana dan memimpin negara; penjaga (prajurit) – yang
berani dan menjaga keamanan; dan produsen – yang terdiri atas petani, pengrajin, dan pedagang yang memenuhi kebutuhan ekonomi.
Ia juga mengajukan gagasan tentang "Raja-Filsuf", yakni seorang pemimpin yang bijaksana, mencintai kebenaran, dan memerintah demi kebaikan bersama. Plato berpendapat bahwa pemerintahan ideal seharusnya dipimpin oleh seorang filsuf, atau lebih tepatnya raja yang juga seorang filsuf. Konsep ini merupakan inti dari negara ideal menurut Plato. Ia melihat bahwa kebijaksanaan dan moralitas jauh lebih penting daripada kekuatan atau popularitas. Dalam dunia yang penuh ambisi, Plato membayangkan pemimpin yang berpikir secara mendalam, bertindak demi kebaikan bersama, dan membimbing rakyat menuju kehidupan yang adil dan bermakna.
Dalam Republic, Plato juga memperkenalkan "Allegori Gua" (Allegory of the Cave) yang sangat terkenal. Alegori ini menggambarkan manusia sebagai tahanan dalam gua yang hanya melihat bayangan realitas, dan pendidikan sebagai jalan keluar menuju cahaya kebenaran. Bayangkan ada sekelompok orang yang sejak lahir dirantai di dalam sebuah gua, menghadap ke dinding, tidak bisa berbalik atau keluar. Di belakang mereka ada api yang menyala, dan antara api dan para tahanan itu ada semacam jalan setapak di mana orangorang lewat sambil membawa berbagai benda. Para tahanan hanya bisa melihat bayangan benda-benda itu di dinding gua, dan karena itu saja yang pernah mereka lihat, mereka mengira bahwa bayangan itulah kenyataan sejati. Allegori Gua adalah inti pemikiran Plato tentang epistemologi (ilmu pengetahuan), ontologi (hakikat realitas), dan pendidikan. Ia mengajak kita untuk tidak puas dengan apa yang tampak, tapi untuk mencari hakikat terdalam dari segala sesuatu, meskipun menyakitkan dan sulit diterima.
Meskipun berjudul Republic, tetapi Plato tidak hanya membahas mengenai politik dan bentuk pemerintahan. Dalam buku ini ia juga membahas mengenai etika, pendidikan, metafisika, epistemologi, hingga psikologi manusia. Semua ini saling terhubung dan disajikan dengan logika yang kuat. Gagasan tentang raja-filsuf sebagai pemimpin ideal adalah terobosan besar dalam filsafat politik. Plato mendorong pemimpin untuk tidak hanya kuat, tapi juga bijaksana dan bermoral tinggi. Alegori Gua yang ditawarkan Plato menjadi alat visual dan simbolis yang sangat kuat untuk menggambarkan perjalanan dari ketidaktahuan menuju pencerahan, dan masih digunakan hingga kini dalam berbagai konteks pendidikan dan filsafat.
Konsep-konsep seperti pembagian kelas sosial berdasarkan kemampuan, keadilan sebagai harmoni, dan pendidikan berjenjang menjadi dasar pemikiran banyak sistem modern, termasuk kurikulum pendidikan. Tujuan utama Plato adalah membentuk masyarakat yang adil dan baik, bukan hanya efektif atau kuat. Ia mengedepankan nilai-nilai moral dalam politik, yang sering diabaikan oleh filsuf politik lainnya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pembaca mengenai konsepkonsep yang disodorkan Plato dalam buku ini. Negara ideal Plato sangat teoritis dan sulitditerapkan di dunia nyata. Pembagian kelas yang kaku, larangan kepemilikan pribadi bagi penjaga, serta sistem kawin dan anak kolektif dianggap tidak manusiawi dan tidak praktis.
Usulan Plato mengenai satu kelompok kecil (raja-filsuf) untuk mengatur semua orang berdasarkan pengetahuan mereka, konsep ini bisa membenarkan kediktatoran atas nama “kebaikan bersama”, tanpa partisipasi rakyat. Plato memprioritaskan harmoni dan stabilitas negara di atas kebebasan pribadi. Kesenian, keluarga, bahkan cinta pun diatur ketat demi kepentingan negara. Ini bisa dianggap anti-demokratis dan menindas kreativitas. Meskipun Republic memberi tempat bagi perempuan untuk menjadi penjaga atau pemimpin (yang progresif untuk zamannya), Plato masih memandang perempuan sebagai pihak yang lebih lemah secara alami, yang bertentangan dengan prinsip kesetaraan modern. Plato meyakini bahwa hanya segelintir orang (filsuf) yang mampu memahami kebenaran dan memimpin. Ini mengabaikan potensi mayoritas masyarakat, dan bisa dianggap meremehkan kemampuan umum rakyat.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh masyarakat umum dan pelajar yang tertarik dengan filsafat khususnya dasar pemikiran mengenai bentuk pemerintahan republik yang banyak digunakan oleh berbagai negara pada saat ini. Konsep dari plato ini banyak diadaptasikan dan dijadikan dasar pemikiran dalam berbagai bentuk negara. Hal ini dapat membuat pembaca memahami lebih dalam mengapa sebuah negara memiliki bentuk pemerintahan republik, dan seperti apa konsep dasar republik yang didasarkan dari pemikiran Plato. (Leonardus Seno Aditio - Pustakawan SMAK 5 PENABUR Jakarta)
Resensi ini diposting pada laman blog kompasiana dengan link:
https://www.kompasiana.com/perpustakaansmak5penaburjkt/6808479cc925c40acd6fa972/keadilan-dan-negara-yang-ideal-review-buku-republic?page=all
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur