Resensi Buku: Backstreet
Berita Lainnya - 02 June 2025
A. Identitas Buku
Judul : Backstreet
Penulis : Kezia Evi Wiadji
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Jumlah Halaman : 192 halaman
B. Resensi Buku
Novel Backstreet adalah karya dari Kezia Evi Wiadji. Backstreet adalah novel terbaru dari ciptaan Kezia yang diterbitkan pada tahun 2025. Buku yang sudah ditulis oleh Kezia diantaranya Hidden World, Peony’s World, Sweet Winten, Bouquet of Love, last journey, Perfect Scenario, dan lain-lain. Sejak tahun 2011 Kezia Evi Wiadjisudah menulis berbagai kisah tentang semangat hidup, inspirasi, dan pesan.
Novel ini bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Mabela. Ia tinggal bersama Ibunya dan seorang kakak bernama Roni. Mabela resmi menjadi murid kelas 10 sejak seminggu lalu. Ibunya mendaftarkan mabela satu sekolah dengan kakaknya agar bisa berangkat dan pulang sekolah bersama. Mabela juga satu sekolah dengan sahabatnya Tiny.
Mabela sering mendengar Roni berkelahi di sekolah dari cerita Mamanya. Namun baru kali ini melihat kakaknya berkelahi secara langsung. Roni adalah cowok kelas 12 yang terkenal suka berkelahi, bisa dibilang suka cari gara-gara. Namun Roni tidak suka tawuran, tidak memiliki geng dan tidak gila hormat. Di sekolah Roni memiliki musuh abadi yaitu Aldo.
Waktu kecil Aldo sering main ke rumah Marbela dan Roni. Anehnya mengapa sekarang Roni dan Aldo berkelahi?, Ibunya dan Marbela tidak tahu alasan keduanya tidak berteman lagi, yang orang tidak tau adalah Roni yang memutuskan hubungan pertemanan dengan Aldo.
Roni sering mencari gara-gara dengan Aldo. Saat menuju pintu keluar Roni sengaja memainkan gas sepeda motor, memblayer keras-keras dan menutup akses jalan aldo. Aldo sekuat tenaga menahan rasa jengkelnya karena ia harus mengantar Oma ke dokter. Aldo muak dengan sikap munafik Roni, Aldo ingin membalasnya. Aldo tahu roni sayang sekali dengan adeknya, Aldo ingin memanfaatkan mabela untuk membalas perlakuan Roni.
Aldo meminta nomor mabela dari Tiny. Aldo mengajaknya makan dan berjalan-jalan tanpa sepengetahuan Roni. Mabela merasa senang dan bahagia ketika mengobrol dan bersama Aldo. Mabela mulai menyukai Aldo, tapi dia takut roni marah. Perubahan sikap dan tingkah Mabela membuat Roni curiga bahwa Mabela memiliki Pacar.
Mabela memiliki teman sekelas yang suka buat gara-gara, namanya Nina. Nina sering menganggu siswa lainnya seperti merebut gorengan, memaksa orang untuk memberikan pekerjaan rumah, dll. Nina melihat Mabela dan Aldo sedang main sepedaan bareng, dia menggunakan kesempatan ini untuk mengancam Mabela. Nina tidak akan memberitahukan Roni hubungan Mabela dan Aldo, dengan syarat Mabela harus membelikan sebuah Tas kepadanya. Mabela mengabaikan ancaman Nina. Tanpa sepengetahuan Mabela, Nina menemui Roni untuk memberitahukan hubungan antara Aldo dan Mabela.
Roni mengatakan bahwa ia tidak mempercayai omongan Nina, namun di dalam hatinya timbul rasa curiga, Roni segera pulang ke rumah untuk memastikannya. Sialnya di hari tersebut Aldo main ke rumah marbela. Marbela yang mendengar suara motor Kakaknya, langsung menyuruh Aldo bersembunyi. Ketika sampai dirumah, Roni merlihat motor Aldo terparkir di rumahnya dan beteriak memanggil Aldo. Roni mencari dan berhasil menemukan Aldo yang sedang bersembunyi di gudang rumahnya.
Roni tahu dimana tempat persembunyiaan Aldo sejak kecil. Roni memukul Aldo, terjadilah perkelahian di rumah mereka. Untuk merelai perkelahian tersebut, tiny yang berada dirumah marbela menyiram mereka dengan air. Setelah perkelahian tersebut Aldo pulang dan Mabela marah kepada Kakaknya. Roni menyadarkan adeknya bahwa Aldo hanya memanfaatkan mabela untuk membalas dendam Aldo kepadanya. Mabela tidak mau berbicara dan menanggapi perkataan kakaknya, meski hatinya bertanya apakah benar Aldo hanya memanfaatkannya.
Seminggu setelah kejadian Mabela tetap tidak mau berinteraksi dengan Roni dan Aldo. Mabela tau bahwa Aldo mengawasinya. Mabela ingin melupakan Aldo dengan memanfaatkan Peter. Mabela dan piter datang ke sekolah bersama dan mengantarnya pulang. Hal tersebut membuat gosip baru tentang Mabela. Aldo mulai cemburu melihat kedekatan Piter dan Mabela, namun Ia tidak berani menemui Marbela untuk mengatakan perasaannya.
Aldo meminta tolong kepada temannya Roni yaitu Tian, untuk memberikan surat yang isinya, “ Klarifikasi soal Mabela, Pulang sekolah di Aula”. Mabela yang sudah menunggu lama diparkiran, bergegas mencari temannya Tiny. Saat dia pergi menemui Tiny, dia mendengar perkelahian di Aula. Karena rasa penasaran dia mengintip dan melihat Kakaknya dan Aldo sedang berkelahi. Di dalam perkelahian tersebut Aldo menjelaskan perbuatannya dan meminta maaf kepada Roni telah memanfaatkan Mabela untuk membalas dendam.
Mabela menelpon Tiny untuk membantunya menghentikan mereka. Mabela dan Tiny menarik Roni dan berteriak agar perkelahian itu berhenti. Roni mendekati Aldo dan berkata, “Kamu menyukai Mabela tetapi kenapa meninggalkannya”, kemudian Roni keluar dari aula.
Mabela yang mendengar perkataan Kakanya sadar bahwa mereka berkelahi karena dia. Mabela segera membantu Aldo dan menanyakan keadaannya. Aldo mengungkapkan perasaanny kepada Mabela dan meminta maaf kepadanya.
Aldo melangkah tertatih menunju parkiran motor disambut dengan seringai lebar Roni dan mengejek Aldo yang sudah babak belur. Namun, Roni memuji Aldo yang sudah berani datang dan mengakui kesalahannya kepada Roni. Kemudian Aldo menanyakan kepada Roni, mengapa Roni memusuhinya?, Roni mengatakan bahwa Aldo tidak memiliki kesalahan apapun kepadanya. Roni hanya iri ketika Ibunya selalu membandingi dirinya dengan Aldo.
Roni hanya tidak mau mengakui hal itu, bahkan membenci Aldo agar tidak terlihat semakin buruk. Dengan memutuskan pertemanannya dengan Aldo maka Ia tidak lagi dibandinginbandingkan. Aldo juga mengakui pernah merasa iri dengan Roni yang memiliki keluarga lengkap. Bertahun-tahun mereka terjebak dalam masalah yang seharusnya tidak perlu. Aldo dan Roni berteman kembali. Akhirnya Mabela dan Aldo berpacaran tanpa harus menutupi hubungan mereka.
Buku ini memiliki alur cerita yang mudah dipahami, kita bisa bersantai saat membacanya. Bahasa yang digunakan juga ringan dan mudah diimengerti. Ceritanya juga mengambarkan pertemanan dan cinta. Namun Novel ini juga memiliki kekurangan yaitu ceritanya mudah di tebak dan sedikit membosankan. Secara keseluruhan buku ini layak dibaca dari remaja sampai dewasa dan cocok bagi yang ingin membaca novel yang ringan. (Ririn Rosmanty Silaban - Pustakawan SMAK 5 PENABUR Jakarta)
Resensi ini diposting pada laman blog kompasiana dengan link:
https://www.kompasiana.com/perpustakaansmak5penaburjkt/6833b7eeed641505c6712572/review-buku-backstreet
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur