Resensi Buku: Ali Moertopo, dari Keramik hingga Bedil

Berita Lainnya - 28 December 2023

 

Identitas Buku

Judul               : Ali Moertopo: Lakon Sang Jendral Orde Baru

Penulis            : Tim Majalah Historia

Editor             : Hendri F. Isnaeni

Penerbit         : Kompas Media Nusantara

Kota Terbit     : Jakarta

Tahun Terbit  : 2019

Tebal              : xvi + 144 halaman

Harga              : Rp 59.000

 

Resensi Buku

Pada beberapa tahun terakhir, studi dan diskusi sejarah di Indonesia mulai menampakkan geliatnya. Para sejarawan yang terdidik secara profesional, mahasiswa, maupun pecinta sejarah mulai membuka banyak ruang untuk menjelajahi sejarah bangsa dan tokoh-tokoh bangsa. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan iklim demokrasi yang mulai berkembang di Indonesia. Banyak hal dan tokoh yang dulu dianggap tabu untuk dibicarakan, kini mulai dipelajari dan ditelusuri secara mendalam. Bahkan biografinya mulai dicetak dalam bentuk buku dan dijual bebas di pasaran. Termasuk buku biografi “Ali Moertopo: Lakon Sang Jendral Orde Baru” terbitan Kompas Media Nusantara ini.

 

Kehidupan Sang Jendral di masa lalu sangat bertolak belakang dengan profesinya. “Sosok religius dan benci militer. Jalan hidupnya justru berlawanan; menjadi perwira militer yang berpengaruh dan bersentuhan dengan kelompok Islam garis keras.” (halaman 1). Ali Moertopo berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di Blora, Jawa Tengah. Dia adalah anak ketiga dari sembilan bersaudara dimana semua anak laki-laki dari keluarga itu diberi nama depan “Ali”. Ali Moertopo muda menghabiskan masa mudanya di Krapyak, Pekalongan, yang dikenal juga sebagai kampung santri. Masa mudanya dihabiskan dengan kegiatan-kegiatan religius. Ali Moertopo juga sempat mengenyam pendidikan di MULO, meskipun tidak diselesaikan. Menjadi tentara tidak pernah terpikirkan olehnya. Ketimbang ikut pelatihan militer di jaman pendudukan Jepang, dia justru memilih belajar keramik. Dia rupanya menekuni bidang tersebut hingga dapat mendirikan pabrik keramik.

 

Di tengah situasi politik saat itu yang berubah cepat, Ali Moertopo mulai tergerak untuk ikut perjuangan. Dia mulai bergabung dengan Hizbullah, kelompok milisi muslim nasionalis yang dibentuk Masyumi. Kemudian Ali Moertopo juga masuk dalam AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia), sebuah organisasi pemuda yang berpusat di Semarang. Perjuangan diteruskan hingga dia masuk dalam Badan Keamanan Rakyat, cikal bakal Tentara Nasional Indonesia. Rupanya Ali Moertopo memiliki bakat dalam dunia militer. Perjalanan karirnya cukup baik, meskipun harus mulai dari pangkat prajurit. Dia memiliki strategi yang cerdik dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.

 

Karir Ali Moertopo di dunia militer melesat ketika bertugas di Divisi Diponegoro sebagai komandan kompi Batalion 431 Banteng Raiders. Dia mampu menjalin hubungan baik dengan Soeharto. Pada masa itu, Soeharto menggalang dana bagi kesejahteraan pasukannya dan juga pembangunan daerah. Hal itu menarik banyak minat perwira muda, termasuk Ali Moertopo. Hubungan baiknya terus terjalin hingga Soeharto menjadi presiden. Bahkan dia menjadi orang kepercayaan Soeharto.

 

Ali Moertopo turut terlibat dalam operasi-operasi militer yang cukup penting dan rahasia. Salah satunya adalah misi diplomatik normalisasi hubungan negara Indonesia dengan Malaysia. “Atas restu Soeharto, diam-diam Ali Moertopo meretas jalan damai dengan Malaysia. Main mata di belakang Soekarno.” (halaman 31). Dalam misi itu Benny Moerdani bawahan Letkol Ali Moertopo mendapatkan tugas untuk menjembatani komunikasi Indonesia-Malaysia.

 

Ali Moertopo disebutkan juga terlibat dalam operasi-operasi khusus intelijen melalui gerakan bawah tanah. “Dia mengorganisasi operasi intelijen yang bertujuan untuk memperlemah partai politik dan organisasi profesi yang di lain pihak memperkuat Sekber Golkar.” (halaman 46). Operasi khusus tersebut biasanya dilakukan dengan mengintervensi dan memanipulasi konvensi partai untuk menciptakan krisis kepemimpinan, yang pada gilirannya, pemerintah memiliki kesempatan untuk mendorong kepemimpinan yang akomodatif dan sejalan dengan kepentingan politiknya.

 

Penerbit Buku Kompas berhasil menghadirkan karya biografi yang tidak sekedar mengajak kita berbicara tentang sang tokoh Ali Moertopo, tetapi juga tentang sejarah bangsa yang mungkin belum banyak diketahui banyak orang. Buku ini disusun dari artikel-artikel sejarah di majalah Historia yang memadukan disiplin kerja jurnalistik dan penelitian sejarah. Hal tersebut membuat buku ini tidak sekadar menjadi dongeng kisah masa lalu, tetapi juga dapat memperkaya wacana sejarah publik di Indonesia.

 

Meskipun ini buku biografi, tetapi isinya sangat lekat dengan peristiwa sejarah yang ada di Indonesia. Hal itu membuat buku ini sangat tepat dibaca oleh para pecinta sejarah baik dari kalangan masyarakat umum maupun akademisi. Namun, untuk lebih memperkaya pengetahuan, pembaca perlu mencari sumber-sumber lain yang turut mendukung peristiwa sejarah yang dicantumkan dalam buku ini. JIka tidak, mungkin beberapa peristiwa tidak akan dimengerti sepenuhnya oleh pembaca.

 

Dibuat oleh: Leonardus S.A. (Pustakawan SMAK 5 PENABUR Jakarta)

Berita BPK PENABUR Jakarta - 03 October 2023
Penjuru untuk Masa Depan yang Terbaik
Berita BPK PENABUR Jakarta - 28 September 2023
Surat Pemberitahuan Protokol Kesehatan
Surat Pemberitahuan Protokol Kesehatan
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 September 2023
Kelas PKBN2K SMAK 5: Berani itu Sesungguhnya
Kelas PKBN2K SMAK 5: Berani itu Sesungguhnya
Berita BPK PENABUR Jakarta - 07 September 2023
SMAK 5 PENABUR Jakarta Bawa Pulang 3 Medali dalam...
SMAK 5 PENABUR Jakarta Bawa Pulang 3 Medali dalam...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 14 September 2023
Tantangan Menjadi Orang Beriman - Marturia Episod...
Tantangan Menjadi Orang Beriman - Marturia Episod...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 30 August 2020
Jadwal Pembelajaran Kelas X 31 Agustus-4 Septembe...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 August 2020
Jadwal Pelajaran Kelas XII 24-25 Agustus 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 August 2020
Jadwal Pelajaran Kelas XI 24-25 Agustus 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 August 2020
Jadwal Pelajaran Kelas X 24-25 Agustus 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 August 2020
Jadwal Pelajaran Kelas XI 17-21 Agustus 2020
Berita Lainnya - 13 April 2024
Resensi Buku: Bintang
Berita Lainnya - 12 April 2024
Cara Mudah Untuk Membentuk Kebiasaan Baik dan Men...
Cara Mudah Untuk Membentuk Kebiasaan Baik dan Men...
Berita Lainnya - 30 April 2024
Kebulatan Tekad Menguatkan Kita untuk Melangkah M...
Kebulatan Tekad Menguatkan Kita untuk Melangkah M...
Berita Lainnya - 29 April 2024
Alamat Kebahagiaan Ada pada Tuhan
Alamat Kebahagiaan Ada pada Tuhan
Berita Lainnya - 26 April 2024
Jabatan Membutakan Mata, tetapi Kerendahan Hati M...
Jabatan Membutakan Mata, tetapi Kerendahan Hati M...
Berita Lainnya - 22 November 2023
Resensi Buku: Seni Hidup Minimalis
Berita Lainnya - 22 November 2023
Sebagai Pribadi yang telah Diselamatkan dalam Yes...
Sebagai Pribadi yang telah Diselamatkan dalam Yes...
Berita Lainnya - 21 November 2023
Tuhan Berkarya Melalui yang Logis Hingga Mukjizat...
Tuhan Berkarya Melalui yang Logis Hingga Mukjizat...
Berita Lainnya - 20 November 2023
Tuhan telah Menyediakan Anugerah pada Setiap Kita
Tuhan telah Menyediakan Anugerah pada Setiap Kita
Berita Lainnya - 14 November 2023
Growth Mindset Vs Fixed Mindset
Growth Mindset Vs Fixed Mindset
Berita Lainnya - 21 March 2022
Never Stop Learning
Berita Lainnya - 17 March 2022
Keberhasilan Bukanlah Milik Orang Pintar
Keberhasilan Bukanlah Milik Orang Pintar
Berita Lainnya - 15 March 2022
Kita Dipanggil Sesuai dengan Maksud-Nya
Kita Dipanggil Sesuai dengan Maksud-Nya
Berita Lainnya - 14 March 2022
Cerpen: 831,224 hours
Cerpen: 831,224 hours
Berita Lainnya - 10 March 2022
Short Story: Dancing After The Storm
Short Story: Dancing After The Storm

Choose Your School

GO