Resensi Buku: 33 Senja Di Halmahera
Berita Lainnya - 14 February 2024
Identitas Buku
Judul : 33 Senja di Halmahera
Penulis : Andaru Intan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, 2017
Tebal Buku : 192 hlm
Tempat Terbit : Jakarta
Harga : Rp. 99.000
ISBN : 978-602-03-4264-1
Resensi
Halmahera adalah menyimpan letak eksotisme dan budaya yang luar biasa. Pulau yang terletak di Kawasan Maluku utara ini melahirkan banyak talenta sepak bola, terutama dalam menyediakan untuk tim nasional Indonesia. Tak heran, Helmahera sering kali menjadi destinasi bagi banyak orang untuk berwisata, syuting film dan bahkan melakukan obserfasi. Andaru Intan pengarang novel ini banyak mengambil objek dan insfirasi dari sana. Ia termotifasi untuk mengisahkan perjalanannya selama disana. Intan menuliskan novelnya pada saat dia menjalani program PTT di tempat yang sangat terpencil tepatnya di Puskesmas Maffa-gane Timur. Di tempat ini listrik hanya menyala di malam hari, antenna televisi sering bermasalah sinyal tidak lancer. Ternyata dalam kondisi seperti ini dia justru lebih pokus dalam menyelesaikan novelnya.
Senja di Helmahera adalah novel pengetahuan alam dan sosial, perjuangan, pengabdian dan cinta kasih. Dalam novel ini diceritakan perjalanan para tantara yang di tugaskan selama 33 hari kepedesaan di HelmaheraSelatan.Seorang bintara bernama Nathan, lelaki yang bersal dari Ambon yang sudah bertugas selama 2 tahun di Sofifi ibukota Maluku Utara, berkali-kali mencari cara agar bisa pindah ke daerah domisili orang tuanya di Sirimau.
Nathan bersifat temperamental dan kurang bisa menjaga sikap. Suka mabuk, berjoget dengan wanita dan baku hantam. Pada suatu malam Nathan ke pesta ia mabuk lalu berbicara dan bergerak serampangan akhirnya ia menyenggol anak seorang petinggi di kota , Akibatnya ia dihukum dengan diberi tugas di pelosok Halmera Selatan.di tengah kerinduan akan keluarganya,ia bertemu dan kenal dengan puan, gadis setempat anak seorang kepala sekolah.
Puan berhasil lulus sebagai seorang sarjana Bahasa Inggris dan memilih untuk menjadi guru di daerahnya.ia menginginkan suatu pekerjaan yang meskipun hanya mengubah hal kecil,namun dapat berdampak besar bagi lingkungan di sekitarnya.baginya mengajar menjadi suatu hal yang berarti,karena menurutnya mengajar dapat memberikan ilmu dan juga pengharapan baru bagi pelajar,hal yang paling penting dari belajar adalah pola pikir menurutnya agar orang tidak mudah terhasut,menyerah,atau pun juga dibohongi.
Puan berbeda dengan penduduk lainnya.ia membenci laut,tidak mau berenang maupun menjejakan kakinya ke air laut,bahkan enggan memandang keindahan senja.Pertemuan degan Nathan membuat puan dapat lepas dari trauma di masa kelam.bahkan kedekatan keduanya,digosipkan warga setempat.Puan yang beragama Islam dan Nathan beragama Nasrani membuat hubungan mereka pasang surut juga ayah puan yang sangat melarang putrinya menjalani hubungan dengan Nathan.
Kondisi asmara yang terbatasi akibat berbeda kepercayaan,mengubah pandangan mereka akan hidup dan agama.Puan memilih tetap pada keyakinan bukan karena mana yang paling benar di antara keyakinan kami,bukan juga karena memberatkan papa dan mama.namun karena puan sudah mencintai Tuhan dengan cara dan keyakinannya yang sudah kalian ajarkan sejak kecil. Puan juga tidak akan meninggalkan keyakinan puan saat ini karena masa lalu. Bahakan karena Nathan sekalipun.dari sini jelas terlihat bahwa puan memegang teguh pada agama dan prinsipnya.
Hari terakhir dari penugasan pun tiba di akhiri dengan kembalinya rombongan tentara bersama dengan Nathan balik ke sofifi,Puan dan Nathan mengingat-ngingat Kembali kisah cinta mereka yang tenggelam bagaikan titanic hubungan mereka mencapai konklusi dengan surat dari Puan,.ikatan mereka berdua sudah hanyut terbawa kesadaran akan takdir untuk menempuh jalan masing-masing
Kelebihan novel ini adalah banyaknya unsur-unsur kebudayaan dan unsur-unsur alam juga, penulis menceritakan cerita dengan sangat bagus.dimana tokoh-tokoh mengalami perkembangan karakter yang jelas dan pengarahan cerita juga dengan hati-hati sekali tetapi konflik dari cerita ini tidak menegangkan dan masih tidak tersampaikan dengan sempurna.walaupun ide yang bagus dari penulis untuk mendeskripsikan unsur-unsur ke eksotikaan Halmahera,hal itu terasa terlalu banyak dan terulang.
Seluruh lingkungan yang terdapat dalam cerita dengan detail dan baik oleh pengarang sehinngga mudah untuk di mengerti oleh karena itu novel ini cocok untuk di baca oleh semua kalangan terutama para penggemar cerita cinta.
Nasehat yang didapat dari novel ini adalah kita harus sadar bahwa kedudukan kita hanyalah sebagai makhluk ciptaan Tuhan, seperti yang tertulis di halaman 138, bahwa tak ada selembar daun pun yang jatuh tanpa izin-NYA.juga tak pernah ada sesuatu yang mampu dipaksakan.dan sebesar apapun usaha manusia untuk mendapatkan sesuatu,bila tuhan tidak menghendaki,maka sesuatu itu tak akan pernah menjadi miliknya.semtang apapun rencana manusia,bila tuhan tidak mengingikan rencana itu tak akan pernah terjadi,dapat diketahui bahwa tuhanlah yang berkuasa atas hidup kita dan kita sebagai makhluk ciptaannya harus selalu mengikuti jalan-NYA karena semua sudah merupakan rencana Tuhan. (Siti Maryam - Pustakawan SMAK 5 PENABUR Jakarta)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur