Renungan Bakti Sosial Natal Siswa: Benarkah Kita Menghadiri Kelahiran-Nya?
Berita Lainnya - 10 December 2023
Matius 2:9
“Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat Anak itu berada.”
Ini memang pertanyaan pentingnya... selama ini kita merayakan, memperingati, dan menunggu-nunggu Natal, apakah sebenarnya kita sungguh menghadiri peristiwa peringatan kelahiran Tuhan kita? Jika memang kita menghadiri, apa buktinya? Atau, jangan-jangan sebenarnya kita tidak menghadiri. Mengapa kita bisa tidak menghadirinya?
Perikop singkat yang kita baca sebagai dasar perenungan ini mengingatkan kita tentang sosok para majus. Mereka adalah orang-orang terdidik, disebut juga cendikiawan, orang-orang terpandang, dan andalan untuk mengambil keputusan oleh para raja. Tetapi mengapa kepintarannya itu tidak digunakan dengan hanya berharap pada bintang yang mereka yakini terus menuntun mereka itu?
Ada yang mengatakan, itu karena mereka juga adalah ahli perbintangan. Cukup masuk akal.. namun biasanya rasi bintang, fenomena bintang, dan hal-hal perbintangan lainnya itu dibaca dan lalu diasumsikan, bukan diikuti.
Namun, ketika mereka mendengar nubuatan tentang seorang raja yang akan lahir, sosok raja besar di sebuah kota kecil, mereka meninggalkan semua kepintarannya, kehebatan dirinya, serta pengakuan yang melekat pada diri mereka semata-mata untuk mengakui kedaulatan Tuhan di dalam Yesus Kristus yang lahir. Dan lihatlah, benar saja! Bintang itu menuntun mereka sampai ke tempat di mana Yesus dilahirkan. Mereka tidak mengambil keputusan yang sia-sia!
Apakah kita memberi diri untuk dipimpin bintang yang serupa dalam menyambut Natal di setiap tahunnya? Bintang dalam hal ini adalah tanda yang datang dari Allah. Bisa saja dianggap bintang biasa, tetapi bagi setiap yang beriman dan percaya, bintang yang dimaksudkan adalah tanda dan kehendak dari Allah. Panggilan hati dan panggilan iman bagi orang percaya untuk dengan benar dan sungguh menyambut alias menghadiri Kristus yang lahir.
Apabila Natal selalu diidentikan dengan hingar-bingar, pesta pora, kemewahan, kemegahan, dan kilauan cahaya lampu Natal... entah apakah yang menuntun kita selama ini? Mungkin bukan bintang itu. Mungkin bulan, mungkin petir, mungkin awan gelap, atau hal lainnya tetapi bukan bintang itu! Karena nyatanya hal-hal semacam itu tidak membawa kita sampai pada tempat Yesus dilahirkan yang sebenarnya. Apakah kita demikian?
Maka berbagi pada sesama dengan oma dan opa di tempat ini, adalah usaha kita manusia yang terbatas untuk melihat dengan jelih melihat bintang itu, bintang yang sama yang menuntun para majus. Dengan kita bertekad kuat, melakukan tekad itu dalam rencana, hingga terselenggaranya hari ini... tentu kita berharap kita sedang ada dalam tuntunan bintang yang benar.
Bintang itu telah berjalan mendahului kita, agar kita terhantar kepada tempat kelahiran-Nya yang benar. Akhirnya, kita dapat melihat sosok Yesus yang lahir di sini, yakni di tengah kesederhanaan, keterbatasan, tetapi penuh dengan sukacita.
Selamat menyambut Natal bagi semua.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Dibuat oleh: Netanya Freya - Kelas XI IPS 2
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur